Buletin Diagnosa Veteriner
Permanent URI for this collection
Browse
Browsing Buletin Diagnosa Veteriner by Subject "Anthrax"
Now showing 1 - 2 of 2
Results Per Page
Sort Options
- ItemKejadian Anthraz Pada Ternak dan Sapi di Kabupaten Gowa Provinsi Sulawesi Selatan(Perpustakaan Balai Besar Veteriner Maros, 2008-12) Alfinus; Saiful A; Mappeasse; Amir Z; Hardiman; Supardi; Balai Besar Veteriner MarosTelah terjadi kematian pada ternak kuda sebanyak 1 ekor dan ternak sapi sebanyak 11 ekor di Kabupaten Gowa Provinsi Sulawesi Selatan, gejala klinis pada ternak kuda yaitu mati secara tiba-tiba, sedangkan pada ternak sapi gejala secara umum adalah tidak adanya nafsu makan, leher sedikit membengkak dengan cairan kuning, ternak tiba-tiba mati. Hasil isolasi dan identifikasi dilakukan dengan metode isolasi pada bool agar dan pewarnaan Polychrome Methylene Blue pada sampel memberikan hasil positif Anthrax. Uji biologis telah dilakukan ke mencit sebanyak 6 ekor secara intraperitonel dan intra muskular 3 ekor (kesemuanya mati dalam waktu 24-48 jam pasca inokulasi) lalu dilakukan nekropsi dan dilanjutkan isolasi dan identifikasi serta preparat sentuh yang kesemuanya memberikan hasil positif Anthrax. Dari kejadian kasus pemotongan paksa ternak maka perlu ditingkatkan kesadaran kepada ternak/masyarakat agat tidak memotong paksa ternak yang mati mendadak, segera dilakukan vaksinasi dan pengobatan secara massal dan serentak pada ternak yang masih hidup dan pengawasan lalu lintas ternak serta produknya.
- ItemReview Literatur: Biosafety dan Biosecurity pada Laboratorium Veteriner(Perpustakaan Balai Besar Veteriner Maros, 2021) Anis, Saiful; Firdaus, Taman; Balai Besar Veteriner MarosWabah penyakit yang pada akhir-akhir ini terjadi misalnya MERS-Cov, Anthrax, Nipah, dan Pathogenic Avian, telah menjadi pemicu dibutuhkannya alat identifikasi yang cepat secara umum. Sebagai respon, laboratorium mengembangkan kapasitas, melaksanakan penelitian tingkat lanjut dan lebih canggih, meningkatkan kemampuan staf laboratorium dan melakukan koleksi agen pathogen yang berbahaya dalam upaya untuk mengurangi dampak wabah penyakit infeksius dan melakukan karakterisasi agen penyebab penyakit. Dengan ekspansi ini, komunitas global laboratorium telah memulai focus pada biosafety dan biosecurity laboratorium untuk mencegah kecelakaan dan/atau terlepasnya agen infeksius ke lingkungan. Biosafety laboratorium dan sistem biosekuriti digunakan di seluruh dunia untuk membantu mengurangi risiko yang ditimbulkan oleh patogen berbahaya di laboratorium. Laboratorium veteriner memiliki tanggung jawab unik dalam penanganan mikroorganisme secara aman untuk personil dan komunitas. Beberapa mikroorganisme yang diteliti dalam laboratorium veteriner tidak hanya menginfeksi hewan, tetapi juga berpotensi sebagai agen zoonosis. Karya tulis ini mendiskusikan secara fundamental biosafety dan biosecurity laboratorium veteriner