Infografis Pertanian
Permanent URI for this collection
Browse
Browsing Infografis Pertanian by Issue Date
Now showing 1 - 20 of 694
Results Per Page
Sort Options
- ItemEmbung(Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan, 1994-12-16) Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman PanganDitinjau dari luasnya secara nasional, lahan tadah hujan cukup potensial. Terbatasnya air pada musim kemarau di lahan ini menyebabkan intensitas tanam dan produktivitas tanaman rendah. Karena itu, diperlukan teknologi yang dapat meningkatkan produktivitas tanaman. Balai Penelitian Tanaman Pangan (Balittan) Sukamandi telah merintis penelitian embung sejak tahun 1984. Dari beberapa penelitian yang dilakukan, diketahui bahwa embung dapat dipergunakan sebagai kolam serbaguna: penampung air untuk pengairan tanaman pada musim kemarau, tempat pemeliharaan ikan, sumber air untuk minum ternak dan keperluan rumah tangga. Hasil penelitian dituangkan dalam bentuk publikasi ilmiah populer. Publikasi ini merupakan terbitan ulang dari "Petunjuk Teknis Pembuatan dan Pemanfaatan Embung" yang telah diterbitkan oleh Balittan Sukamandi pada tahun 1993. Penyempurnaan dilakukan sesuai perkembangan informasi yang ada. Semoga publikasi ini dapat memberi manfaat bagi petani, penyuluh, dan pengguna lain.
- ItemAnalisis ledakan dan pengendalian hama wereng coklat di wilayah endemik(Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, 2000-12-16) Dr. Edi Soenarjo; Dr. Entang Ruchijat; Dr. S. KartaatmadjaWereng coklat merupakan hama utama tanaman padi. Perkembangan hama ini terpicu antara lain oleh penggunaan insektisida yang berlebihan, karena petani takut tanaman padinya tidak panen. Akibatnya, hama tersebut tahan terhadap insektisida yang diaplikasikan. Varietas unggul yang tahan wereng coklat dapat berubah menjadi tidak tahan karena muncul wereng coklat biotip baru. Pengendalian hama ini agak sulit karena insektisida yang biasa digunakan tidak efektif. Selain itu, penggunaan insektisida menyebabkan musuh alami musnah, sehingga keseimbangan hayati terganggu. Tulisan ini merupakan suatu analisis ilmiah yang komprehensif, kritik terhadap perkembangan dan upaya pengendalian hama wereng coklat di daerah endemik. Memuat sejarah perkembangan hama, pengendalian, dan hasil yang diperoleh. Pengalaman selama ini dapat dijadikan acuan di masa mendatang. Hal ini penting karena penurunan produksi beras nasional telah mengganggu ketahanan pangan dan perekonomian masyarakat. Publikasi ini diharapkan bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, khususnya wereng coklat, dalam memacu pembangunan pertanian nasional.
- ItemStrategi dan Inovasi Teknologi Pertanian Menghadapi Perubahan Iklim Global(Badan Penelitian dan Pergembangan Pertanian, 2007-12-23) Badan Penelitian dan Pergembangan PertanianPerubahan iklim global merupakan tantangan dalam mewujudkan ketahanan pangan secara berkelanjutan karena berimplikasi terhadap pergeseran awal musim tanam dan berujung pada penurunan produktivitas tanaman akibat kekeringan atau terendam banjir, atau penggenangan dan peningkatan salinitas pada lahan sekitar pantai akibat meningkatnya permukaan air laut. Oleh karena itu perlu penyesuaian waktu tanam dan pola tanam, pengembangan varietas unggul yang lebih adaptif, serta teknologi pengelolaan sumberdaya air yang lebih efisien. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian telah menetapkan berbagai strategi dan langkah antisipasi dalam menghadapi perubahan iklim, antara lain melakukan penelitian terhadap dampak perubahan iklim dan mengidentifikasi teknologi adaptif seperti varietas unggul berumur genjah, toleran salinitas, toleran kekeringan, toleran genangan, dan tahan hama penyakit, teknologi budidaya (pengelolaan lahan/ tanah, air, tanaman dan organisme), dan mengembangkan berbagai teknologi pengelolaan dan pemanfaatan air. Publikasi ini berisikan strategi, program aksi, dan kesiapan teknologi yang akan dikembangkan dalam mengantisipasi dampak anomali iklim yang hampir terjadi setiap tahun. Kepada semua pihak yang telah berpartisipsi dalam penyusunan publikasi ini, antara lain BB Litbang Sumberdaya Lahan Pertanian, Balitklimat, Balingtan, Balittra, Balittanh, Puslitbangtan, BB Padi, Balitkabi, Balitsereal, dan PUSTAKA disampaikan penghargaan dan terima kasih.
- ItemPemanfatan Pestisida Nabati Pada Tanaman Sayuran(BPTP Jambi, 2009) Meilin, Araz; BPTP JambiPestisida nabati adalah bahan aktif tunggal atau majemuk yang berasal dari tumbuhan (daun, buah, biji atau akar) berfungsi sebagai penolak, penarik, antifertilitas (pemandul), pembunuh dan bentuk lainnya. dapat untuk mengendalikan organisme pengganggu tumbuhan (OPT).
- ItemPedoman Umum Adaptasi Perubahan Iklim Sektor Pertanian(Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, 2011-12-17) HaryonoDengan sifat iklim yang dinamis, variabilitas dan perubahan iklim merupakan suatu keniscayaan yang mesti dan telah mulai terjadi di beberapa tempat. Namun karena pemanasan global akibat berbagai aktivitas manusia mempercepat dinamika dan perubahan iklim yang terjadi secara alami. Perubahan iklim berdampak terhadap berbagai aspek kehidupan dan aktivitas manusia. Walaupun ikut berkontribusi sebagai penyebab, sektor pertanian merupakan korban dan paling rentan (vulnerable) terhadap perubahan iklim, terutama Ketahanan Pangan Nasional. Dampak perubahan iklim terhadap ketahanan pangan nasional terjadi secara runtut, mulai dari pengaruh negatif terhadap sumberdaya (lahan dan air), infrastruktur pertanian (irigasi) hingga sistem produksi melalui produktivitas, luas tanam dan panen. Petani juga memiliki sumberdaya yang lebih terbatas untuk dapat beradaptasi pada perubahan iklim. Berdasarkan konsekuensi dan dampak dari perubahan iklim tersebut, diperlukan arah dan strategi antisipasi dan penyiapan program aksi adaptasi dengan dukungan teknologi inovatif dan adaptif. Untuk mencapai tujuan tersebut, perlu suatu panduan atau pedoman umum, baik dalam rangka antisipasi untuk menyiapkan strategi dan program adaptasi maupun dalam rangka pelaksanaan atau aksi adaptasi. Pedoman Umum Adaptasi Perubahan Iklim Sektor Pertanian ini menguraikan beberapa dampak perubahan iklim pada masing-masing sub sektor, arah dan strategi serta program aksi adaptasi perubahan iklim pada sektor pertanian. Pedoman umum adaptasi perubahan iklim sektor pertanian diharapkan menjadi acuan bagi seluruh pemangku kepentingan dalam menyusun program dan petunjuk operasional terkait upaya adaptasi perubahan iklim di sektor pertanian
- ItemTEKNOLOGI BUDIDAYA ITIK PEDAGING(BPTP KalSel, 2012-04) BPTP Kalsel; BPTP KalSelKosumsi daging itik dikalimantan umum nya berasal dari itik alabio jantan atau betina aktif yang mempunyai kualitas daging yang rendah ......
- ItemPanel Petani Nasional(Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, 2015-12-16) Bambang Irawan; Ening Ariningsih; Effendi PasandaranSektor pertanian memiliki enam peranan strategis, yaitu sebagai penghasil bahan pangan, bahan baku industri, devisa nasional, nilai tambah ekonomi, penyedia lapangan kerja, dan sebagai pengguna produk agroindustri seperti pupuk dan pestisida. Aktualisasi dari peranan sektor pertanian tersebut akan melibatkan peranan para petani di perdesaan sebagai pelaku utama usaha pertanian. Oleh karena itu, pembangunan pertanian selama ini tidak terlepas dari dua upaya, yaitu pertama, meningkatkan produksi, kapasitas produksi, kualitas produk, dan daya saing produk pertanian; dan kedua, meningkatkan kesejahteraan petani. Upaya pertama diperlukan untuk mengantisipasi perubahan pasar produk pertanian dan kebutuhan pasar yang terus meningkat, mendorong perolehan devisa dan nilai tambah sektor pertanian, serta meningkatkan daya serap tenaga kerja dan daya serap sektor pertanian terhadap produk agroindustri. Upaya kedua diperlukan untuk meningkatkan kualitas hidup para petani dan sekaligus mempertahankan keberlanjutan sektor pertanian.
- ItemPASCAPANEN BAWANG MERAH DAN CABAI(BPTP Riau, 2017-12) FAHROJI, Viona Zulfia, Syuryati; Balai Penelitian dan Pengembangan Teknologi Pertanian
- ItemTips dan Trik Panen Cabai(Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian, 2018-11) Kementerian Pertanian, Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian; Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian
- ItemPakan Bernutrisi dari Limbah Ubi Kayu(Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian, 2018-11) Kementerian Pertanian, Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian; Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian
- ItemSistem Surjan : Kearifan Lokal Budidaya Tanaman di Lahan Rawa(Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian, 2018-12) Kementerian Pertanian, Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian; Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian
- ItemSINERGI INOVASI KEBIJAKAN DAN TEKNOLOGI MENUJU KESEJAHTERAAN PETANI(BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN, 2018-12-24) Effendi Pasandaran; Muhammad Syakir; Muhammad Prama YufdyPerspektif pembangunan pertanian rakyat modern berkelanjutan memiliki posisi urgen dan relevan dengan dinamika tantangan dan permasalahan pembangunan pangan dan pertanian di masa depan. Arah pembangunan pangan dan pertanian masa depan yang dicita-citakan lebih berorientasi pada pencapaian kesejahteraan petani sebagai pelaku utama pembangunan sektor pertanian dengan segala karakteristik dan aspek bisnis usahatani yang diterapkan dalam kegiatan pertanian rakyat. Salah satu strategi mewujudkan komitmen dan tekad mendorong pembangunan pangan dan pertanian untuk meningkatkan kesejahteraan petani adalah implementasi kebijakan penguatan kemampuan pertanian rakyat secara konsisten melalui sinergi inovasi kebijakan dan teknologi. Mewujudkan pertanian masa depan tidak akan tercapai tanpa disertai upaya strategi penguatan kemampuan pertanian rakyat dalam berbagai aspek. Penguatan kapasitas pertanian rakyat memerlukan serangkaian tindak transformasi sosial dan ekonomi yang mampu mendorong petani untuk mengubah mindset, perilaku dan orientasi usaha tani yang berorientasi pada perwujudan ketangguhan ekonomi, sosial dan ekologi. Hal tersebut membutuhkan berbagai proses interaktif dan pola komunikasi antar anggota masyarakat sebagai proses belajar “learning process” iteratif. Memperkuat pertanian rakyat melalui proses belajar akan memperkuat kapasitas petani sebagai pelaku utama pembangunan pertanian modern yang berkelanjutan. Kondisi ini menjadi bagian integral dari sistem perencanaan pembangunan pertanian secara menyeluruh, terpadu dan berkelanjutan serta bermuara pada peningkatan kesejahteraan petani. Rencana penguatan pembangunan pertanian rakyat adalah rancangan strategi keterpaduan yang menggambarkan keterkaitan timbal-balik antara komponen-komponen yang terlibat sebagai strategi pengentasan kemiskinan di perdesaan. Buku ini membahas berbagai kajian dan pandangan tentang inovasi kebijakan dan dinamika perkembangan teknologi dalam berbagai aspek termasuk upaya transformasi menuju kesejahteraan petani dan tuntutan pertanian masa depan, melalui pertanian digital dalam membangun pertanian modern Era Revolusi Industri 4.0 yang antara lain ditandai oleh perubahan cara-cara menjalankan bisnis pertanian dan pemanfaatan inovasi yang terus berkembang. Topik-topik inovasi kebijakan dan teknologi memberikan pemikiran peran penting strategi dan arah kebijakan dalam membangun pertanian rakyat modern menuju peningkatan kesejahteraan petani. Implementasi kebijakan tersebut sangat memerlukan komitmen dan kemauan politik seluruh pemangku kepentingan untuk saling bersinergi dan konvergen dalam implementasi mewujudkan pertanian rakyat modern yang diharapkan. Dengan beberapa praktek baik dan pembelajaran yang dipaparkan, buku ini dapat menjadi acuan bagi berbagai pihak dalam upaya memperkuat sinergi sistem penelitian dan inovasi pertanian mendukung kemampuan pertanian rakyat menuju keberlanjutan pembangunan pangan dan pertanian yang menyejahterakan petani.
- ItemInpari Nutrizinc Padi Pencegah Stunting(Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian, 2019) Kementerian Pertanian, Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian; Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian
- ItemCabai Merah Varietas Ciko(Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian, 2019) Kementerian Pertanian, Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian; Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian
- ItemPENELITIAN RAWA DAERAH PERBATASAN KABUPATEN SAMBAS, KALBAR Petani Desa Matang Danau Mengadopsi IP 200(Balittra, 2019) Muhammad Noor; Balai Penelitian Pertanian Lahan RawaMemajukan pertanian di daerah perbatasan merupakan target dari Kementerian Pertanian sejak tahun 2015. Kabupaten Sambas adalah salah satu daerah perbatasan berpotensi sebagai lumbung pangan ekspor ke Malaysia-Serawak sebagai negara tetangga terdekat, Wilayah perbatasan negara pada Kab. Sambas untuk pengembangan pertanian tanaman pangan dapat dibagi atas 2 Lini, yaitu Lini I terdiri dari 2 kecamatan, yaitu Kecamatan Sajingan Besar dengan luas baku sawah 1.579 ha (lahan tersebar) dan Kecamatan Paloh 4.397 ha (lahan hamparan berupa tadah hujan)—total baku sawah 5.976 ha. Kedua kecamatan diatas berbatasan langsung dengan Malaysia . Lini II terdiri 2 kecamatan, yaitu Kecamatan Tebas seluas 6.730
- ItemTeknologi Pengolahan Biji Kakao(Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian, 2019) Kementerian Pertanian, Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian; Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian
- ItemArang Aktif Pengendali Residu Pestisida(Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian, 2019) Kementerian Pertanian, Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian; Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian
- ItemTips Memilih Lokasi Budidaya Jamur Tiram(Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian, 2019) Kementerian Pertanian, Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian; Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian
- ItemJeruk Varietas JRM(Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian, 2019) Kementerian Pertanian, Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian; Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian
- ItemDrainase Dangkal(Balittra, 2019) Cahyana, Destika; Balai Penelitian Pertanian Lahan RawaWatak gambut yang seperti spon membuat pengelolaan gambut mesti berhati-hati. Ahli ilmu tanah merekomendasikan hanya gambut dengan ketebalan kurang 3 m saja yang boleh dimanfaatkan untuk budidaya pertanian. Gambut yang tebalnya di atas 3 m harus dipertahankan untuk kawasan konservasi.