Browsing by Author "Zahid, Muhammad"
Now showing 1 - 12 of 12
Results Per Page
Sort Options
- ItemHasil Pengujian Sampel Imbuhan Pakan (Feed Additives) Golongan Antibiotika Tahun 2008-2012(Balai Besar Pengujian Mutu dan Sertifikasi Obat Hewan, 2013) Zahid, Muhammad; Budiantono; Palupi, Maria Fatima; Balai Besar Pengujian Mutu dan Sertifikasi Obat Hewan (BBPMSOH)Imbuhan pakan dikalangan peternak menjadi salah satu alternative peternak dalam meningkatkan produktivitas dan efisiensi ternaknya, memperbaiki kesehatan ternak maupun gizi ternaknya. Jenis imbuhan pun ada 4 jenis, adapun imbuhan pakan yangdibahas secara detail dalam artikel ini adalah imbuhan pakan golongan antibiotik. Adapun prinsip kerja dari imbuhan pakan antibiotik adalah untuk mengurangi populasi mikroorganisme didalam saluran pencernaan sehingga dapat meningkatkan ketersediaan zat gizi dan penyerapannya, yang pada akhirnya dapat memacu pertmbuhan ternak. Sampel yang digunakan adalah sampel tahun 2008-2012 (kurun waktu 5 tahun). Selama kurun waktu tersebut, lebih dari 95% sampel dinyatakan memenuhi persyaratan (MS), selanjutnya persyaratan mutu yang ditetapkan untuk uji potensi antibiotika adalah 95%-105%.
- ItemKajian Ilmiah Mengenai Metode Kromatografi Cair dan Voltammetrik untuk Analisis Residu Antibiotik Golongan Tetrasiklin di dalam Produk Makanan Asal Hewan(Balai Besar Pengujian Mutu dan Sertifikasi Obat Hewan, 2015) Zahid, Muhammad
- ItemKajian Pustaka Analisis Residu Koksidiostat di dalam Produk Makanan(Balai Besar Pengujian Mutu dan Sertifikasi Obat Hewan, 2015) Zahid, Muhammad
- ItemPemilihan Bahan Kimia yang Tepat untuk Dekontaminasi di dalam Laboratorium(Balai Besar Pengujian Mutu dan Sertifikasi Obat Hewan, 2014) Zahid, Muhammad
- ItemPenerapan Biosekuriti di Peternakan untuk Pencegahan Penularan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK)(Balai Besar Pengujian Mutu dan Sertifikasi Obat Hewan, 2022-12) Zahid, Muhammad; Balai Besar Pengujian Mutu dan Sertifikasi Obat Hewan (BBPMSOH)Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) kembali mewabah di Indonesia pada bulan April 2022 ditemukan kembali di daerah Surabaya, Jawa Timur. Adapun hasil pengujian karakterisasi virus dari sampel usap yang dikirim ke Pirbright Institut di Inggris menunjukkan bahwa virus PMK yang beredar di Indonesia tahun 2022 ini adalah virus PMK dengan serotipe O (garis keturunan O/ME-SA/Ind-2001e). Apabila dibiarkan begitu saja maka penyakit ini akan menimbulkan kerugian yang besar di kalangan peternak. langka utama yang dilakukan pemerintah Indonoseia adalah program vaksinasi PMK, tetapi selain program vaksinasi penerapan biosekuriti yang benar juga dapat mencegah penularan PMK ini. Melalui artikel ini diperoleh gambaran program-program apa saja yang diadopsi oleh peternak untuk menerapkan biosecuriti di kawaan peternakan.
- ItemPenerapan Cara Keamanan Biologik dan Keselamatan Biologik yang Baik (Good Biosafety and Biosecurity Practices) di Fasilitas Laboratorium Biosafety Level 3 (BSL-3) dan Animal Biosafety Level 4 (ABSL-4) di Balai Besar Pengujian Mutu dan Sertifikasi Obat Hewan (BBPMSOH)(Balai Besar Pengujian Mutu dan Sertifikasi Obat Hewan, 2018) Zahid, Muhammad
- ItemPenerapan Cara Keamanan Biologik dan Keselamatan Biologik yang Baik (Good Biosafety and Biosecurity Practices) di Fasilitas Laboratorium Biosafety Level 3 (BSL-3)/Animal Biosafety Level 4 (ABSL-4)(Direktorat Kesehatan Hewan, 2018) Zahid, Muhammad; Mukartini, Sri; EmiliaBanyak mikroorganisme yang diklasifikasikan ke dalam kelompok risiko 3 yang membutuhkan fasilitas BSL-3 untuk penangangan dan penyimpanannya, salah satu diantaranya Avian Influenza, Rabies, Anthrax, Brucella, dan Leptospira. Fasilitas laboratorium BSL-3 secara khusus dibangun untuk memfasilitasi pengujian mutu vaksin hewan, baik sediaan vaksin bakterial maupun viral. Pengujian mutu vaksin tersebut antara lain pengujian vaksin Avian Influenza, Rabies, Antraks, Brucella maupun Leptospira. Disamping itu, BBPMSOH merupakan satu-satunya instansi pemerintah di bawah Kementerian Pertanian yang memiliki fasilitas ABSL-4 yang dilengkapi dengan isolator hewan guna mendukung uji tantang (challenge test) dan uji potensi terhadap virus Avian Influenza, Rabies, dan spora Antraks. Uji tantang dan potensi terhadap vaksin penyakit zoonotik tersebut menggunakan hewan percobaan yang sesuai. Pengujian ini diperlukan untuk memastikan mutu dan keamanan dari vaksin hewan yang beredar di Indonesia. Kedepannya fasilitas BSL-3/ABSL-4 di BBPMSOH dapat dimanfaatkan untuk program kerjasama pengujian ataupun penelitian terkait pengendalian penyakit hewan zoonotik. Oleh karena itu, pendekatan secara menyeluruh berdasarkan kombinasi antara pengendalian administratif, prosedur dan cara kerja yang aman di laboratorium, pengendalian fisik, tatalaksana bahan biologik, tatalaksana personil perlu diterapkan guna memenuhi kaidah cara keamanan biologik dan keselamatan biologik yang baik.
- ItemPengembangan Metode Analisisi untuk Deteksi Residu Fluorokuinolon di dalam Produk Makanan(Balai Besar Pengujian Mutu dan Sertifikasi Obat Hewan, 2013) Zahid, Muhammad; Isnindar
- ItemPengembangan Metode Elisa Spesifik terhadap Residu Antibiotik Enrofloksasin dalam Susu(Balai Besar Pengujian Mutu dan Sertifikasi Obat Hewan, 2014) Zahid, Muhammad; Alicelee, N.; Nareshkumar; Iskander, George
- ItemPengembangan Metode ELISA untuk Analisis Cepat dan Mudah terhadap Residu Antibiotik Enrofloksasin dalam Makanan Asal Hewan dan Laut(Balai Besar Pengujian Mutu dan Sertifikasi Obat Hewan, 2012) Zahid, Muhammad; Lee, N. Alice; Kumar, Naresh; Iskander, George
- ItemPenggunaan Antibiotik Fluorokuinolon Sebagai Obat Hewan (Ulasan Ilmiah/Review Article)(Balai Besar Pengujian Mutu dan Sertifikasi Obat Hewan, 2012) Zahid, Muhammad; Isnindar
- ItemTinjauan Ilmiah Antibiotik dan Mekanisme Resistansi Antimikroba pada Bakteri(Balai Besar Pengujian Mutu dan Sertifikasi Obat Hewan, 2020) Zahid, Muhammad; Isnindar