Browsing by Author "Khofifah, Indri"
Now showing 1 - 3 of 3
Results Per Page
Sort Options
- ItemANALISIS KELAYAKAN USAHA BUDIDAYA PAKCOY (Brassica rapa L.) SISTEM HIDROPONIK DEEP FLOW TECHNIQUE (DFT)(Program Studi Tata Air Pertanian,Politeknik Enjiniring Pertanian Indonesia, 2022-09-01) Khofifah, Indri; Politeknik Enjiniring Pertanian IndonesiaBagi masyarakat Indonesia sayuran tidak dapat ditinggalkan dalam kehidupan sehari-hari. Kegiatan budidaya yang dapat dilakukan untuk memenuhi kebutuhan masyrakat akan sayuran yaitu budidaya sayuran sawi. Salah satu jenis sayuran sawi yang banyak dibudidayakan saat ini yaitu pakcoy (Brassica rapa L.) merupakan sayuran dengan proses budidaya selama 45 hari untuk dikonsumsi daunnya. Salah satu metode yang dapat digunakan dalam melakukan budidaya tanaman pakcoy adalah dengan teknik hidroponik sistem Deep Flow Technique (DFT). Tugas akhir ini bertujuan menganalisis kelayakan ekonomi dari usaha budidaya sistem hidroponik DFT yang dikelola oleh BBPP Lembang. Untuk menentukan layak atau tidaknya suatu usaha untuk dilanjutkan, dapat ditentukan dengan cara menganalisis aspek ekonomi yang meliputi analisis Keuntungan, R/C ratio, dan Break Event Point (BEP). Hasil analisis yang didapatkan dari usahatani budidaya hidroponik sistem DFT tanaman pakcoy 1000 lubang tanam di BBPP Lembang mendapat keuntungan sebesar Rp 556.563, - setiap musim dengan nilai R/C ratio 1,35 dimana nilai R/C lebih dari 1 ini artinya usaha layak untuk dijalankan, serta mengalami titik impas apabila hasil panen yang diperoleh sebanyak 134 kg, pendapatan yang diperoleh sebesar Rp 581.437, - , dan harga pakcoy Rp 8.908, -/kg
- ItemTEKNOLOGI BUDIDAYA HIDROPONIK SISTEM NUTRIENT FILM TECHNIQUE (NFT) TANAMAN PAKCOY (Brassica rapa L.) STUDI KASUS PT. SERBA INDONESIA SEJAHTERA KABUPATEN BOGOR(Program Studi Tata Air Pertanian,Politeknik Enjiniring Pertanian Indonesia, 2022-09-21) Khofifah, Indri; Politeknik Enjiniring Pertanian IndonesiaPROPOSAL PKL 2 2019.TAP.PENDAHULUAN.Salah satu jenis sayuran yang mudah untuk dibudidayakan yaitu tanaman sawi. Sayuran berdaun hijau ini termasuk tanaman yang tahan terhadap air hujan dan dapat dipanen sepanjang tahun karena tidak tergantung dengan musim. Masa panen pun terbilang cukup pendek, karena setelah 40 hari ditanam sawi sudah dapat dipanen. Disamping kemudahan dalam proses budidaya, sawi juga menjadi komoditas bisnis yang kompetitif dikarenakan peminat dan permintaan pasar yang cukup stabil, sehingga resiko kerugian sangat kecil. Beberapa jenis sawi yang saat ini cukup populer dan banyak dikonsumsi masyarakat, adalah jenis sawi hijau, sawi putih, dan sawi pakcoy. Dari ketiga jenis sawi tersebut, pakcoy merupakan jenis yang banyak dibudidayakan saat ini. Pakcoy (Brassica rapa L.) sebagai salah satu komoditas tanaman hortikultura yang dimanfaatkan daunnya yang masih muda, memiliki batang dan daun yang lebih lebar dari pada sawi hijau biasa, sehingga pakcoy lebih menarik untuk menjadi berbagai jenis masakan. Hal ini menjadikan komoditas pakcoy memiliki prospek bisnis yang cerah bagi para petani dengan permintaan pasar yang tinggi. Salah satu metode budidaya tanaman pakcoy yang banyak dilakukan masyarakat adalah dengan teknik hidroponik. Hidroponik merupakan salah satu sistem pertanian yang dapat diusahakan di berbagai tempat, baik di desa, di kota, di lahan terbuka, atau di atas apartemen sekalipun. Luas tanah yang sempit, kondisi tanah kritis, hama dan penyakit yang tak terkendali, keterbatasan jumlah air irigasi, musim yang tidak menentu, dan mutu yang tidak seragam bisa ditanggulangi dengan sistem hidroponik. Hidroponik dapat diusahakan sepanjang tahun tanpa mengenal musim. Oleh karena itu, harga jual panennya tidak khawatir akan jatuh. Pemeliharaan tanaman hidroponik pun lebih mudah karena tempat budidayanya relatif bersih, media tanamnya steril, tanaman terlindung dari terpaan hujan, serangan hama dan penyakit relatif kecil, serta tanaman lebih sehat dan produktivitas lebih tinggi. Ada beberapa sistem dalam penerapan hidroponik yang banyak digunakan pada budidaya tanaman pakcoy salah satunya yaitu sistem Nutrient Film Technique (NFT). NFT merupakan model budidaya hidroponik dengan meletakkan akar tanaman pada lapisan air yang dangkal. Air tersebut tersirkulasi dan mengandung nutrisi sesuai kebutuhan tanaman. Perakaran bisa berkembang di dalam larutan nutrisi. Karena di sekeliling perakaran terdapat selapis larutan nutrisi, maka sistem ini dikenal dengan nama NFT. Pengelolaan budidaya pakcoy dengan sistem NFT membutuhkan kondisi lingkungan yang terkendali, sehingga diperoleh produk tanaman yang memiliki kualitas seragam. Oleh karena itu, dibutuhkan teknologi yang mampu mengontrol berbagai parameter seperti temperatur, kelembapan, kandungan nutrisi, dan parameter lain secara presisi selama proses budidaya
- ItemUPAYA PENINGKATAN PRODUKSI BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.) MELALUI SISTEM IRIGASI PERMUKAAN DI WILAYAH KECAMATAN WANASARI KABUPATEN BREBES JAWA TENGAH(Program Studi Tata Air Pertanian,Politeknik Enjiniring Pertanian Indonesia, 2022-09-21) Khofifah, Indri; Politeknik Enjiniring Pertanian IndonesiaPROPOSAL.PKL 1.2019.TAP.PENDAHULUAN.Air merupakan salah satu faktor yang cukup penting dalam budidaya pertanian. Tanpa adanya ketersediaan air yang cukup, maka tanaman yang dibudidayakan tidak akan tumbuh dan berproduksi secara optimal. Secara alami kebutuhan air untuk tanaman dapat dipenuhi dari air hujan dan sistem irigasi. Namun, kenyataannya di beberapa tempat dan dalam waktuwaktu tertentu jumlah air hujan tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan, serta masih banyak lokasi pertanaman yang berada diluar sistem daerah irigasi di mana distribusi airnya belum dikelola secara teratur. Pendistribusian air irigasi harus disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi agroklimat tanaman. Tanpa adanya dukungan ketersediaan air yang sesuai dengan kebutuhan baik dalam dimensi jumlah, mutu, ruang maupun waktunya, maka dapat dipastikan kegiatan budidaya tanaman akan berjalan dengan tidak optimal. Di lain pihak pertumbuhan penduduk menuntut untuk selaras dengan ketersediaan bahan pangan. Keberadaan irigasi akan sangat mendukung rantai produksi tanaman dari mulai tumbuh sampai berproduksinya tanaman. Dengan demikian tanpa adanya sistem irigasi yang memadai maka sistem produksi pangan tidak dapat berjalan secara maksimal. Irigasi permukaan merupakan metode pemberian air yang paling awal dikembangkan. Irigasi permukaan merupakan irigasi yang terluas cakupannya di seluruh dunia terutama di Asia. Sistem irigasi permukaan terjadi dengan menyebarkan air ke permukaan tanah dan membiarkan air meresap (infiltrasi) ke dalam tanah. Air dibawa dari sumber ke lahan melalui saluran terbuka baik dengan atau lining maupun melalui pipa dengan head rendah. Investasi yang diperlukan untuk mengembangkan irigasi permukan relatif lebih kecil daripada irigasi curah maupun tetes kecuali bila diperlukan pembentukan lahan, seperti untuk membuat teras (Soemarto, 1999). Bawang merah termasuk dalam tanaman hortikultura dan merupakan salah satu komoditi sayuran unggul. Bawang merah merupakan bagian penting yang tidak bisa lepas untuk kehidupan sehari-hari. Fungsinya adalah sebagai bumbu penyedap makanan, selain itu bawang merah mengandung zat yang bai untuk kesehatan, maka bawang merah seringkali dijadikan obat tradisional karena termasuk kedalam kelompok rempah tidak bersubtitusi. Salah satu sentra terbesar bawang merah di Indonesia adalah Brebes. Brebes merupakan pemasok bawang merah terbesar di Jawa Tengah (Kementrian Pertanian, 2016). Kecamatan Wanasari Kabupaten Brebes merupakan sebagai salah satu sentra penghasil bawang merah, produksinya mengalami perubahan dari tahun ketahun hal ini dikarenakan pengunaan sistem irigasi yang tidak sesuai dapat menghambat produktivitas bawang merah. Produksi bawang merah belum dapat memenuhi kebutuhan dalam negeri karena petani dihadapkan oleh beberapa kendala, diantaranya adalah kurangnya pasokan air irigasi untuk memenuhi proses pertumbuhan bawang merah. Akibat dari kurangnya pasokan air irigasi tersebut berdampak juga terhadap penurunan produksi bawang merah di Kecamatan Wanasari. Penurunan produksi tersebut mengakibatkan kurangnya pasokan bawang merah di pasar Brebes sehingga harga bawang merah di pasar melonjak tinggi dari harga normalnya. Dengan demikian, kita dapat menupayakan peningkatan hasil pertanian bawang merah melalui sistem irigasi permukaan.