Browsing by Author "Jamil, Ali"
Now showing 1 - 20 of 23
Results Per Page
Sort Options
- Item10. Daya Hasil dan Adaptasi Galur-galur Harapan Padi Pada Beberapa Tipologi Lahan Pasang Surut(Balai Besar Penelitian Tanaman Padi, 2015-10) Sinaga, Parlin H.; Usman; Jahari, Marsid; Jamil, Ali; Balai Besar Penelitian Tanaman PadiAdopsi varietas unggul baru yang masih rendah di tingkat petani lahan pasang surut disebabkan VUB tidak sesuai dengan preferensi petani. Penelitian bertujuan untuk mengetahui daya hasil dan preferensi petani terhadap galur-galur hasil persilangan kultivar lokal. Penelitian dilaksanakan di enam lokasi pada bulan Januari – Desember 2011. Percobaan dirancang sesuai rancangan acak kelompok lengkap yang diulang tiga kali. Setiap unit percobaan berukuran 5 x 5 m. Bibit berumur 21 hari sejak semai (hss) ditanam 1 bibit per lubang tanam dengan jarak tanam 20 cm x 20 cm. Tanaman utama dipupuk dengan 400 kg ha-1 Ponska dan 100 kg ha-1 Urea. Data dianalisis varians gabungan dan diuji lanjut menggunakan Uji Tukey 0.05. Stabilitas hasil diuji menurut Finley dan Wilkinson (1963). Hasil penelitian menunjukkan bahwa persilangan kultivar lokal padi pasang surut Kabupaten Pelalawan (betina) dengan kultivar unggul Fatmawati (jantan) menghasilkan galur-galur harapan yang relatif mirip dengan kultivar lokal kecuali umur tanaman dan hasil panen. Telah diperoleh 5 galur berdaya hasil tinggi (sedikitnya 7 t ha1), yaitu: P4, P6, P8, P16, dan P17. Galur P6 dan P8 stabil, galur P4 beradaptasi pada lingkungan suboptimal, dan galur P16 dan P17 beradaptasi pada lingkungan optimal. Perakitan varietas berbasis kultivar lokal dengan mengubah karakter yang tidak diinginkan saja, membuat galur-galur yang dihasilkan mudah diterima petani.
- ItemBudi Daya Padi Pada Sawah Bukaan Baru(IAARD Press, 2013) Sukristiyonubowo; Jamil, Ali; Hastono, Didik S.; Balai PenelitianTanah
- ItemEfektivitas Pemasangan Jaring Dalam Mengendalikan Hama Penggerek Batang Padi Kuning (Scirpophaga incertulas Wlk) di Pesemaian(Balai Besar Penelitian Tanaman Padi (BB Padi)/BBSIP Padi, 2015-08-06) N. Usyati; Kurniawati, Nia; Nuryanto, Bambang; Jamil, AliPemasangan jaring umumnya digunakan sebagai salah satu cara dalam pengendalian hama burung di pertanaman padi. Sampai saat ini pemasangan jaring tersebut belum banyak digunakan untuk mengendalikan hama penggerek batang padi kuning (Scirpophaga incertulas Wlk). Pada MT-1 tahun 2015 penelitian dengan tujuan mendapatkan informasi mengenai efektivitas pemasangan jaring dalam mengendalikan hama penggerek batang padi kuning di persemaian telah dilakukan di lahan koperasi Balai Besar Penelitian Tanaman Padi Sukamandi dan di lahan Petani di daerah Pabuaran Subang. Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan acak kelompok (RAK) dengan tiga perlakuan dan 20 titik pengamatan sebagai ulangan. Perlakuan terdiri atas: 1) pengambilan kelompok telur penggerek dan aplikasi insektisida; 2) jaring tanpa insektisida; 3) cara petani (aplikasi insektisida saja). Jaring digunakan hanya saat di pesemaian. Variabel yang diamati meliputi populasi ngengat, jumlah kelompok telur, dan tingkat serangan penggerek batang padi. Pengamatan dilakukan dengan interval satu minggu sekali sejak benih disebar sampai tanaman berumur satu bulan di lapangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemasangan jaring efektif dalam mengendalikan hama penggerek batang padi kuning di pesemaian dan efektivitasnya setara dengan pengendalian cara petani yaitu pengendalian yang hanya menggunakan aplikasi insektisida saja.
- ItemHasil Beberapa Varietas - Galur Padi Pada Beberapa Taraf Pemupukan Nitrogen di Dua Musim Tanam(Balai Besar Penelitian Tanaman Padi, 2015-08-06) Margaret, Swisci; Abdulrachman, Sarlan; Jamil, Ali; Balai Besar Penelitian Tanaman PadiPemupukan merupakan salah satu paket teknologi budidaya yang tidak kalah penting disamping penggunaan varietas unggul. Peranan pupuk khususnya Nitrogen (N) sangat menentukan peringkat komponen hasil maupun hasil padi yang bersifat spesifik menurut varietas. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh beberapa dosis pemupukan nitrogen terhadap komponen hasil dan hasil berbagai tipe varietas maupun calon varietas yang akan dilepas Balai Besar Penelitian Tanaman Padi (BB Padi). Penelitian dilaksanakan di KP Sukamandi pada musim kering (MK) dan musim hujan (MH) tahun 2012 menggunakan Rancangan Petak Terbagi dengan tiga ulangan. Petak utama adalah perlakuan dosis pupuk N bertingkat mulai 0, 45, 90, 135 dan 180 kg N/ha. Anak petak terdiri dari delapan varietas/galur yang diujikan dan pengamatan dilakukan terhadap variabel komponen hasil dan hasil. Hasil analisis gabungan di dua musim tanam menunjukkan bahwa musim berpengaruh nyata terhadap semua variabel komponen hasil, namun tidak berpengaruh nyata terhadap hasil GKG. Perlakuan pupuk memberikan pengaruh nyata pada komponen hasil dan hasil kecuali untuk variabel bobot 1000 butir. Perbedaan nyata juga terlihat untuk semua variabel pengamatan akibat perlakuan varietas, sedangkan interaksi diantara ketiganya tidak menunjukkan beda nyata kecuali untuk variabel bobot 1000 butir. Secara umum dosis pupuk optimum adalah 135 kg N/ha dan hasil GKG tertinggi sebesar 5,98 t/h dicapai varietas Huanghuazhan.
- ItemKacang Hijau sebagai Tanaman Alternatif pada pola Indeks Pertanaman 300 mendukung Ketahanan Pangan di Sumatera Utara(BPTP Jambi, 2008) Jamil, Ali; Asni, Nur; BPTP JambiRendahnya indeks pertanaman merupakan salah satu faktor pembatas sistem usahatani pada lahan sawah tadah hujan. Provinsi Sumatera Utara memiliki lahan sawah tadah hujan sekitar 180.757 ha yang tersebar di beberapa Kabupaten, dimana kebiasaan petani setempat hanya bisa memanfaatkan lahan dimaksud sekali pertanaman dalam setahun (IP= 100).
- ItemKetahanan Aksesi Plasma Nutfah Padi Terhadap Varian Virus Tungro Asal Garut, Magelang dan Lanrang(Balai Besar Penelitian Tanaman Padi (BB Padi)/BBSIP Padi, 2015-08-06) Kusdiaman, Dede; Jamil, Ali; Roza, Celvia; Kurniawati, Nia; N. UsyatiPenelitian ketahanan aksesi plasma nutfah padi terhadap varian virus tungro asal Garut, Magelang, dan Lanrang telah dilakukan di rumah kaca BB Padi pada MT-1 dan MT-2 tahun 2014. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi materi genetik aksesi plasma nutfah padi (aksesi baru yang sudah dikarakterisasi secara agronomi) yang memiliki ketahanan terhadap penyakit tungro. Metode penelitian yang digunakan adalah metode skrining baku dari IRRI tahun 2014. Varian virus tungro yang digunakan untuk skrining adalah varian 073(Garut), 031 (Magelang), dan 013 (Lanrang). Empat belas hari setelah inokulasi tanaman diamati dan ditentukan nilai skala keparahan gejala penyakitnya berdasarkan SES IRRI 2014. Hasil penelitin menunjukkan bahwa dari 60 aksesi koleksi plasma nutfah padi BB Padi yang diskrining baik terhadap varian virus tungro 073 (Garut), 031 (Magelang), dan 013 (Lanrang) tidak diperoleh satu aksesi pun yang bereaksi tahan. Semua aksesi bereaksi rentan terhadap tungro dengan skala 7 sampai 9.
- ItemKetahanan Aksesi Plasma Nutfah Padi Terhadap Varian Virus Tungro Asal Garut, Magelang dan Lanrang(Balai Besar Penelitian Tanaman Padi (BB Padi)/BBSIP Padi, 2015-08-06) Kusdiaman, Dede; Jamil, Ali; Roza, Celvia; Kurniawati, Nia; N. UsyatiPemasangan jaring umumnya digunakan sebagai salah satu cara dalam pengendalian hama burung di pertanaman padi. Sampai saat ini pemasangan jaring tersebut belum banyak digunakan untuk mengendalikan hama penggerek batang padi kuning (Scirpophaga incertulas Wlk). Pada MT-1 tahun 2015 penelitian dengan tujuan mendapatkan informasi mengenai efektivitas pemasangan jaring dalam mengendalikan hama penggerek batang padi kuning di persemaian telah dilakukan di lahan koperasi Balai Besar Penelitian Tanaman Padi Sukamandi dan di lahan Petani di daerah Pabuaran Subang. Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan acak kelompok (RAK) dengan tiga perlakuan dan 20 titik pengamatan sebagai ulangan. Perlakuan terdiri atas: 1) pengambilan kelompok telur penggerek dan aplikasi insektisida; 2) jaring tanpa insektisida; 3) cara petani (aplikasi insektisida saja). Jaring digunakan hanya saat di pesemaian. Variabel yang diamati meliputi populasi ngengat, jumlah kelompok telur, dan tingkat serangan penggerek batang padi. Pengamatan dilakukan dengan interval satu minggu sekali sejak benih disebar sampai tanaman berumur satu bulan di lapangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemasangan jaring efektif dalam mengendalikan hama penggerek batang padi kuning di pesemaian dan efektivitasnya setara dengan pengendalian cara petani yaitu pengendalian yang hanya menggunakan aplikasi insektisida saja.
- ItemLahan Gambut Indonesia: Pembentukan, Karakteristik, dan Potensi Mendukung Ketahanan Pangan(IAARD Press, 2014) Agus, Fahmuddin; Anda, Markus; Jamil, Ali; Masganti
- ItemPanduan Teknologi Budidaya Padi Salibu(Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, 2015) Abdulrachman, Sarian; Suhartatik, Endang; Erdiman; Susilawati; Zaini, Zulkifli; Jamil, Ali; Mejaya, Made J.; Sasmita, Priatna; Abdullah, Buang; Suwarno; Baliadi, Yuliantoro; Dhalimi, Azmi; Sujinah; Suharna; Ningrum, Elis SeptiaKebutuhan beras akan tenjs meningkat seiring dengan laju pertumbuhan penduduk. Berdasarkan realisasi produksi padi dalam 5 tahun terakhir, terindikasi bahwa laju pertumbuhan produksi padi makin menurun dan biaya produksi per satuan kias lahan makin meningkat. Oleh karena itu pencapaian target produksi padi ke depan akan semakin sulit. Untuk mengatasi permasalahan ini Pemerintah mencanangkan peningkatan produksi padi nasional sebesar 1,5% per tahun. Dalam konteks ini diperlukan berbagai terobosan peningkatan produksi padi. Mengingat f니ngsi dan peran penting padi tersebut, Pemerintah berupaya untuk mewujudkan peningkatan produksi padi pada tahun 2015 melalui Gerakan Penerapan Pengelolaan Tanaman Terpadu (GP-PTT) dan Upaya Khusus (Upsus) lainnya. Sehubungan dengan hal tersebut, pelaksana program di lapangan memerlukan panduan untuk berbagai teknologi budidaya padi yang sudah dikembangkan di Indonesia.
- ItemPengaruh Berbagai Pemupukan Terhadap Hasil Padi Hibrida Varietas Hipa 8 di Dua Musim Tanam(Balai Besar Penelitian Tanaman Padi, 2015-08-06) Pratiwi, Gagad Restu; Margaret, Swisci; Abdulrachman, Sarlan; Jamil, Ali; Balai Besar Penelitian Tanaman PadiPelandaian kenaikan hasil (leveling off) tanaman padi diduga terjadi karena tidak tepatnya perawatan dan pengelolaan tanah salah satunya akibat penggunaan pupuk anorganik yang kurang bijaksana dalam kurun waktu tertentu. Oleh karena itu untuk menjaga keberlanjutan produksi padi maka pemupukan berimbang dan efisien sesuai dengan kebutuhan tanaman penting untuk dilakukan. Tujuan penelitian adalah mengevaluasi respon tanaman padi Hipa 8 pada sawah irigasi terhadap beberapa perlakuan pemupukan. Percobaan dilakukan di Instalasi Kebun Percobaan Sukamandi selama 2 musim tanam, MK dan MH 2013. Digunakan Rancangan Kelompok Lengkap Teracak faktor tunggal (5 taraf pemupukan yaitu tanpa pupuk, +PK, +NP, +NK, dan +NPK) dengan empat ulangan dan varietas yang digunakan adalah Hipa 8. Pengamatan dilakukan terhadap variabel komponen hasil dan hasil tanaman. Hasil analisis pada masing-masing musim tanam menunjukkan perlakuan pemupukan memberikan pengaruh nyata pada semua variabel yang diamati kecuali variabel bobot 1000 butir pada musim kering dan variabel jumlah malai per rumpun serta variabel gabah per malai pada musim hujan. Hasil GKG tertinggi dari masing-masing musim diperoleh dari perlakuan pemupukan +NK yaitu 5.22 t/ha pada musim kering dan 2.87 t/ha pada musim hujan. Analisis gabungan antar musim menunjukkan perlakuan pemupukan memberikan pengaruh nyata pada semua variabel yang diamati kecuali variabel jumlah malai per rumpun. Musim tanam memberikan pengaruh nyata pada semua variabel yang diamati dengan nilai tertinggi untuk semua variabel terdapat pada MK, sedangkan interaksi keduanya memberikan pengaruh nyata untuk semua variabel pengamatan kecuali hasil GKG.
- ItemPengaruh Pengelolaan Gulma Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Padi di Lahan Rawa Lebak Dangkal(Balai Besar Penelitian Tanaman Padi (BB Padi)/BBSIP Padi, 2015-08-06) Pratiwi, Gagad R.; Hikmah, Zaqiah M.; Rozakurniati; Jamil, AliSalah satu usaha yang dapat dilakukan untuk menghadapi tantangan kebutuhan pangan dalam negeri adalah dengan meningkatkan luasan pertanaman padi terutama di lahan sub optimal. Lahan rawa lebak merupakan salah satu lahan sub optimal yang mempunyai potensi untuk pengembangan padi. Permasalahan gulma menjadi salah satu kendala dalam budidaya padi di lahan rawa lebak dangkal. Penelitian ini dilaksanakan pada lahan rawa lebak dangkal di Kayu Agung, Kab. OKI, Provinsi Sumatera Selatan selama musim tanam 2014 yang disusun menggunakan rancangan split-split plot dengan 3 ulangan. Petak utama terdiri dari pengolahan tanah, yaitu tanpa olah tanah dan olah tanah. Anak petak adalah varietas, terdiri dari Siputih (varietas lokal) dan Inpara 4 (VUB). Anak-anak petak terdiri dari cara pengendalian gulma terdiri dari tanpa pengendalian, manual, herbisida pra tanam+manual, herbisida pra tanam, herbisida pasca tumbuh, herbisida pra tanam dan pasca tumbuh, serta manual+herbisida pra tanam+herbisida pasca tumbuh. Parameter yang diamati adalah identifikasi jenis, populasi dan biomas gulma selama fase pertumbuhan vegetatif dan generatif, pertumbuhan tinggi tanaman dan jumlah anakan, data komponen hasil yaitu jumlah malai per rumpun, jumlah gabah per malai, persen gabah isi, bobot 1000 butir dan hasil. Pengendalian gulma pada lahan rawa lebak dangkal lebih efektif bila dilakukan pengolahan tanah dengan pengelolaan gulma secara manual dikombinasikan dengan penggunaan herbisida pra tanam dan pasca tumbuh. Adanya investasi gulma di lahan rawa lebak dangkal dapat menurunkan produksi hingga 38% bila tidak dikendalikan dengan tepat
- ItemPengaruh Sistem Tanam dan Macam Bahan Organik Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Padi Sawah di Daerah Kuala Cinaku Kabupaten Indragiri Hulu Riau(Balai Besar Penelitian Tanaman Padi, 2012-06) Yunizar; Jamil, Ali; Balai Besar Penelitian Tanaman PadiTelah dilaksanakan penelitian lapang pengaruh sistem tanam dan macam bahan organik terhadap pertumbuhan dan hasil padi sawah pada MH 2008 di Kuala cinaku Kabupaten Indragiri Hulu, Riau. Jenis tanah lokasi kegiatan adalah ultisol. Secara klimatologis lokasi termasuk tipe iklim B1 (Oldeman 1979), dimana 9 bulan berturut-turut merupakan bulan basah (CH >200 mm) dan kurang dari 3 bulan kering berturut-turut (CH <100 mm). Tujuan penelitian untuk mempelajari pengaruh sistem tanam dan bentuk bahan organik terhadap pertumbuhan dan hasil padi sawah di daerah Kuala Cinaku Riau. Penelitian disusun berdasarkan Rancangan Acak Kelompok dengan 2 faktor. Faktor I adalah sistem tanam terdiri dari; (1) jarak tanam 20 cm x 20 cm; (2) jajar legowo 2:1 dan (3) jajar legowo 4:1. Faktor II macam bahan organik terdiri dari; (1) kompos Mucuna 2 t/ ha; (2) kompos Flamengia 2 t/ha; (3) kompos jerami tanaman jagung 2 t/ha. dan (4) kotoran sapi. Hasil penelitian menunjukkan terdapat interaksi antara sistem tanam dan macam bahan organik terhadap jumlah anakan produktif dan hasil padi sawah. Kombinasi perlakuan sistem tanam jajar legowo 2:1 dengan kotoran sapi memberikan hasil tertinggi (5,4 t/ha), sedangkan hasil padi terendah didapatkan dari kombinasi sistem jajar legowo 4:1 dengan pemberian Flamengia. Sistem tanam juga berpengaruh terhadap tinggi tanaman dan jumlah anakan. Sistem tanam jajar legowo 2:1 memberikan tinggi tanaman dan jumlah anakan terbaik, sedangkan macam bahan organik berpengaruh terhadap tinggi tanaman, jumlah anakan, dan hasil. Bahan organik kotoran sapi memberikan tinggi tanaman, jumlah anakan, dan hasil terbaik dibanding bahan organik lainnya.
- ItemPengembangan Pertanian Presisi : Solusi dan Jawaban Pembangunan Pertanian ke Depan(Pertanian Press, 2024) Sulaiman, Andi Amran; Jamil, Ali; Bahrun, Abd Haris; Alihamsyah, Trip; Andri, Kuntoro Boga; Arsyad, Muhammad; HermantoPembangunan pertanian menghadapi tantangan yang makin meningkat dan kompleks. Masalah penyusutan areal dan degradasi sumber daya lahan terjadi di banyak kawasan, di samping persaingan pemanfaatannya dengan sektor-sektor lain. Sarana produksi pertanian makin terbatas dan mahal, sementara kemampuan petani dan pemerintah terbatas. Selain itu, dampak perubahan iklim makin luas dan intensif perlu disikapi dengan tepat. Dengan demikian dibutuhkan konsep pertanian melalui pendekatan sistem pertanian dengan masukan rendah (low input), efisiensi produksi tinggi, dan berkelanjutan. Buku ini menggambarkan kiprah Kementerian Pertanian menjawab berbagai masalah dan tantangan pembangunan pertanian dengan menerapkan konsep pertanian presisi. Pengertian pertanian presisi adalah manajemen sistem informasi penerapan teknologi yang mengintegrasikan strategi manajemen dan teknologi untuk mengefisienkan pemanfaatan sumberdaya. Hal tersebut dilakukan untuk mendapatkan hasil maksimal dan mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan. Penerapan pertanian presisi ini tercakup dalam penerapan digitalisasi pada semua sektor pembangunan pertanian. Pertanian digital melibatkan penerapan teknologi seperti ilmu data, saluran komunikasi digital, serta otomatisasi dan sensor untuk meningkatkan hasil pertanian.
- ItemPetunjuk Teknis Budidaya Salak Sidimpuan(Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Gedong Johor, 1999) Sariman; Harahap, Darwin; Jamil, Ali; Nur H.I, M.; Kasim, Abdul; Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Gedong Johor, MedanSalak Sidimpuan merupakan salah satu komoditas spesifik yang dimiliki Propinsi Sumatera Utara. Permintaannya cukup tinggi karena diminati oleh konsumen dalam maupun luar negeri. Hasil Pengkajian Sistem Usahatani Salak Sidimpuan di Tapanuli Selatan menunjukkan bahwa paket teknologi yang dicoba oleh petani berhasil baik dan dapat meningkatkan produksi dan pendapatan petani. Keberhasilan ini perlu disebar luaskan kepada petani lain. Brosur ini diharapkan dapat menjadi pegangan dan petunjuk teknis petani, penyuluh dan petugas dalam mengatasi berbagai masalah di lapangan, sehingga dapat memacu pengembangan usahatani salak sidimpuan di Sumatera Utara.
- ItemPetunjuk Teknis Identifikasi Beras Tidak Layak Konsumsi(Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, 2015) Hadoko, Dody D.; Jumali; Mardiah, Zahara; Suhartini; Septianingrum, Alis; Liyanan; WP, Deny Septian; Kusbiaibtoro, Bram; Sasmita, Priatna; Jamil, Ali“Pangan merupakan kebutuhan dasar manusia yang paling utama dan pemenuhannya merupakan bagian hak asasi manusia yang dijamin di dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 sebagai komponen dasar untuk mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas”. Sistem pangan Indonesia, tidak hanya dituntut untuk memenuhi kebutuhan dari segi jumlah dan gizi, tetapi juga dari segi keamanannya. Isu mutu dan keamanan pangan didasarkan adanya kekhawatiran kurang amannya suatu produk makanan yang dapat mengakibatkan terjadinya gangguan kesehatan manusia. Berbagai isu dan kasus seperti dugaan beras plastik, beras berpemutih, beras berpewangi sintetik, beras Raskin atau beras tidak layak konsumsi secara umum menjadi isu yang cukup meresahkan dan telah berhasil menarik perhatian masyarakat luas mengingat beras adalah makanan pokok mayoritas penduduk Indonesia. Harga, mutu, ketersediaan dan keamanan pangan beras bisa menjadi isu strategis dan politis
- ItemPetunjuk Teknis Mina Padi(Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, 2015) Abdulrachman, Sarlan; Wardana, I Putu; Widyantoro; Ruskandar, Ade; Agustiani, Nurwulan; Margaret, Swisci; Septianingrum, Elis; Sasmita, Priatna; Jamil, AliPengembangan dan penerapan sistem usahatani minapadi bertujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan efisiensi usahatani pada lahan sawah irigasi guna meningkatkan pemanfaatan sumberdaya lahan dan air, pendapatan petani dan kesempatan kerja, serta menjaga keberlanjutan sistem produksi padi. Minapadi diharapkan dapat meningkatkan pendapatan usaha tani dari hasil ikan maupun padi dan peningkatan efisiensi serta keberlanjutan sistem budidaya melalui penggemburan tanah akibat aktifitas ikan. Petunjuk teknis ini disusun untuk memberikan penjelasan singkat mengenai minapadi, cara penerapannya di lapangan, keunggulan pemanfaatannya di lapangan, hingga analisa usahatani. Dengan semakin dikenalnya teknologi minapadi dan tata cara aplikasi yang benar, diharapkan mampu menekan resiko kegagalan di tingkat petani sekaligus meningkatkan pendapatan.
- ItemRoad Map Penelitian dan Pengembangan Lahan Kering(Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Lahan Pertanian, 2014) Las, Irsal; Agus, Fahmuddin; Nursyamsi, Dedi; Husen, Edi; Sutriadi, Teddy; Wiratno; Syahbuddin, Haris; Jamil, Ali; Ritung, Sofyan; Mulyani, Anny; Hendrayana, Rahmat; Dariah, Ai; Suryani, Erna; Sulaeman, Yiyi; Nurida, Neneng L.; Rejekiningrum, PopiEksistensi lahan kering di Indonesia memiliki peran strategis mendukung pembangunan menuju pertanian bioindustri berkelanjutan. Peran strategis lahan kering tersebut ditunjukkan antara lain oleh potensi areal yang luas, adanya peluang untuk meningkatkan nilai tambah melalui pengembangan komoditas komersial (perkebunan, hortikultura dan peternakan), dapat mengkompensasi produksi pertanian karena lahannya terdegradasi, dan karena konversi lahan. "Road Map Penelitian dan Pengembangan Lahan Kering Mendukung Pertanian Bioindustri Berkelanjutan" disusun untuk memberikan arahan secara koseptual dan komprehensif berlandaskan tag line Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian "Science. Innovation. Networks", serta memuat bahasan antara lain: (1) potensi, karakteristik dan permasalahan lahan kering; (2) state of the art pengembangan IPTEK lahan kering; (3) arah, strategi, dan road map penelitian dan pengembangan lahan kering; dan (4) konsep dan strategi pengembangan lahan kering untuk mendukung pembangunan pertanian bioindustri berkelanjutan.
- ItemRoadmap Pembangunan Prasarana dan Sarana Pertanian Menuju Pertanian Maju, Mandiri dan Modern(Agro Indo Mandiri dan Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian, 2022) Jamil, Ali; Hermanto; Alihamsyah, Trip; Hendayana, Rachmat; Prayogo; Kustiari, Reni; Syahyuti; Prabowo, Agung; Dariah, AiRoadmap atau peta jalan pembangunan Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP), merupakan rujukan yang krusial bagi pemangku kepentingan di tingkat pusat maupun daerah. Tersusunnya Roadmap PSP mendorong pelaksanaan pembangunan PSP menjadi lebih efektif dan berjalan sistematis berdasarkan tahapan-tahapan kegiatan yang terstruktur. Sebagaimana diketahui umum bahwa PSP yang terdiri dari penyediaan lahan, irigasi pertanian, pupuk & pestisida, dan alat & mesin pertanian (alsintan) serta pembiayaan pertanian memiliki peran sangat penting dalam peningkatan produksi pertanian. Eksistensi Prasarana dan Sarana Pertanian menjadi pemacu atau enabler pencapaian target produksi pertanian.
- ItemStatistik Perkebunan Non Unggulan Nasional 2020-2022(Direktorat Jenderal Perkebunan, 2021) Jamil, Ali; Dikin, Antarjo; Widarto, Heru Tri; Gartina, Dhani; Sukriya, Lucky Lukmana; Zuraina, Widya Khonik; Pudjianto, Eko; Udin, Asep; Kurniawati, Neny; Magdalena, Erni; Damarjati, Susilo Novianto; Direktorat Jenderal PerkebunanStatistik Perkebunan Indonesia tahun 2020-2022 menyajikan data luas areal, produksi, produktivitas baik secara nasional maupun provinsi menurut status pengusahaannya yaitu Perkebunan Rakyat, Perkebunan Besar Negara dan Perkebunan Besar Swasta. Penyajian data juga dilengkapi dengan data ekspor dan impor untuk masing-masing komoditas yang mencakup negara tujuan/asal, volume dan nilai, harga di dalam dan luar negeri serta untuk beberapa komoditas tertentu disajikan data keseimbangan dunia
- ItemStatistik Perkebunan Unggulan Nasional 2020-2022(Direktorat Jenderal Perkebunan, 2021) Jamil, Ali; Dikin, Antarjo; Widarto, Heru Tri; Gartina, Dhani; Sukriya, Lucky Lukmana; Zuraina, Widya Khonik; Pudjianto, Eko; Udin, Asep; Kurniawati, Neny; Magdalena, Erni; Damarjati, Susilo Novianto; Direktorat Jenderal PerkebunanStatistik Perkebunan Indonesia tahun 2020-2022 menyajikan data luas areal, produksi, produktivitas baik secara nasional maupun provinsi menurut status pengusahaannya yaitu Perkebunan Rakyat, Perkebunan Besar Negara dan Perkebunan Besar Swasta. Penyajian data juga dilengkapi dengan data ekspor dan impor untuk masing-masing komoditas yang mencakup negara tujuan/asal, volume dan nilai, harga di dalam dan luar negeri serta untuk beberapa komoditas tertentu disajikan data keseimbangan dunia