Buletin Hasil Kajian
Permanent URI for this collection
Browse
Browsing Buletin Hasil Kajian by Author "Kusyaeri Hamdani, Kiki"
Now showing 1 - 3 of 3
Results Per Page
Sort Options
- ItemPewilayahan agribisnis komoditas jagung berdasarkan agro ekological zone skala 1:50.000 di Kabupaten Subang(BPTP Jawa Barat, 2014-11-15) Darmawan; Muhammad Safei, Atang; Kusyaeri Hamdani, Kiki; BPTP Jawa BaratJagung merupakan salah satu komoditas tanaman pangan yang berpeluang sebagai sumber lapangan kerja dan pendapatan petani. Jagung menjadi sumber pangan alternatif penghasil karbohidrat setelah padi. Agribisnis jagung umumnya belum dikelola secara optimal sehingga produktivitasnya masih rendah. Pengkajian pewilayahan tanaman jagung berdasarkan Agro Ekological Zone (AEZ) di Kabupaten Subang ini bertujuan mengidentifi kasi potensi sumberdaya lahan untuk pengembangan agribisnis jagung sebagai dasar pembangunan pertanian berkelanjutan. Pengkajian ini dilaksanakan pada bulan April-Desember 2013 di Kabupaten Subang. Pengkajian dilakukan dengan pendekatan desk study, pengambilan contoh tanah dan survei. Jenis tanah di wilayah pengkajian dalam tingkat ordo tergolong dalam Entisols, Inceptisols, Andisols, Alfi sols, dan Ultisols. Tanah tersebut terbagi dalam 7 sub ordo, 11 grup dan 19 subgrup. Dari hasil interpretasi Citra Foto Udara/Landsat TM 7 menghasilkan 37 unit satuan lahan. Satuan lahan yang cocok untuk budidaya jagung adalah satuan lahan nomor 4, 5, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 27, 28, 29, 30, 31, 33, dan 35. Berdasarkan nilai Location Quotient (LQ), tanaman jagung cocok dikembangkan di Kecamatan Sagalaherang, Serangpanjang, Jalancagak, Ciater, Cisalak, Kasomalang, Cibogo, Kalijati, Dawuan, Cipendeuy, Patokbeusi, Purwadadi, Compreng dan Pusakanagara.
- ItemProduksi kedelai pada lahan sawah bekas padi di Kabupaten Majalengka(BPTP Jawa Barat, 2015-10-16) Kusyaeri Hamdani, Kiki; Alit Diratmaja, IGP; BPTP Jawa BaratSalah satu upaya untuk meningkatkan produksi kedelai di dalam negeri adalah melalui peningkatan produktivitas tanaman dengan menerapkan varietas unggul. Varietas unggul merupakan teknologi yang paling murah serta relatif lebih cepat dan luas penerapannya di kalangan petani. Masalah yang dihadapi petani domestik dalam memproduksi kedelai diantaranya adalah rendahnya produktivitas sehingga tidak mampu menutupi biaya produksi. Selain itu, belum semua varietas unggul tersebut dikenal, berkembang dan diadopsi oleh petani. Lahan sawah masih dominan dijadikan sebagai areal penanaman kedelai setelah per tanaman padi dengan mengikuti pola tanam padi-padi-kedelai dan padi-kedelai-kedelai. Potensi lahan sawah tersebut sangat besar jika dapat dimanfaatkan secara optimal untuk produksi kedelai. Pengkajian ini bertujuan untuk mengetahui keragaan beberapa varietas unggul kedelai di lahan sawah bekas padi di Kabupaten Majalengka. Pengkajian dilaksanakan di Desa Sindangkasih, Kecamatan Majalengka, Kabupaten Majalengka pada bulan Maret – Juni 2014. Pengkajian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 3 perlakuan varietas dan 10 ulangan. Varietas yang digunakan adalah varietas Gema,Wilis, dan Kaba. Pengamatan dilakukan terhadap tinggi tanaman, jumlah cabang, jumlah polong isi dan hampa, bobot 100 biji, dan hasil. Data hasil pengamatan dianalisis secara statistik dengan sidik ragam dan untuk melihat perbedaan antar perlakuan dilakukan uji lanjut menggunakan DMRT pada taraf 5%. Hasil pengkajian menunjukkan bahwa varietas Gema memperoleh hasil tertinggi sebesar 2,24 ton/ha.
- ItemTanggapan petani terhadap komponen teknologi pengelolaan tanaman dan sumberdaya terpadu (ptt) padi sawah di Kecamatan Cisalak, Kabupaten Subang(BPTP Jawa Barat, 2014-11-15) Murtiani, Sri; Kusyaeri Hamdani, Kiki; BPTP Jawa BaratDalam rangka meningkatkan produktivitas padi dan menunjang program P2BN di Jawa Barat, dilakukan pendampingan SL-PTT Inovasi teknologi untuk meningkatkan produksi dan produktivitas tanaman padi terus dihasilkan sebagai solusi untuk mengantisipasi berbagai kendala di tingkat lapangan khususnya di petani diantaranya komponen teknologi Pengelolaan Tanaman dan Sumberdaya Terpadu (PTT) padi sawah. Pengkajian ini bertujuan untuk mengetahui tanggapan petani terhadap komponen teknologi PTT padi sawah. Pengkajian dilakukan di Kecamatan Cisalak, Kabupaten Subang pada bulan Oktober 2013. Pengkajian menggunakan metode survei dan pengumpulan data dari responden melalui teknik wawancara dengan menggunakan kuisioner. Data dianalisis secara diskriptif kualitatif dan kuantitatif dengan menggunakan statistik non parametrik. Analisis data secara kuantitatif dilakukan melalui Uji keselarasan (konkordansi) Kendall dan Chi Square pada taraf 5%. Hasil pengkajian menunjukkan bahwa tanggapan responden (petani) di Kecamatan Cisalak, Kabupaten Subang terhadap komponen teknologi PTT padi sawah adalah menyatakan setuju dan sangat setuju dengan persentase 68%-87%. Pemupukan berimbang berdasarkan kebutuhan tanaman dan status hara tanah merupakan komponen teknologi PTT padi sawah dipilih paling banyak oleh responden dengan persentase 87%. Responden mempunyai tanggapan yang berbeda terhadap komponen teknologi PTT padi sawah.