Prosiding Seminar Nasional Membangun Pertanian Modern dan Inovatif Berkelanjutan dalam Rangka Mendukung MEA
Permanent URI for this collection
Browse
Browsing Prosiding Seminar Nasional Membangun Pertanian Modern dan Inovatif Berkelanjutan dalam Rangka Mendukung MEA by Author "Arsanti"
Now showing 1 - 1 of 1
Results Per Page
Sort Options
- ItemDAMPAK PENERAPAN PERTANIAN MODERN MELALUI SOP GAP CABAI DI CIAMIS TERHADAP FLUKTUASI HARGA CABAI DI INDONESIA DALAM ERA MASYARAKAT EKONOMI ASEAN(BB Pengkajian Teknologi Pertanian, 2016-05-31) Arsanti; IW; Nugrahapsari; RA; BPTP JambiCabai merupakan komoditas penyebab inflasi, dimana pada komoditas tersebut terdapat permasalahan ketidakstabilan produksi, permasalahan pasca panen dan penyimpanan. Hal ini mengakibatkan rendahnya kualitas dan ketidakstabilan harga sehingga melemahkan daya saing Indonesia dalam menghadapi era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Untuk itu perlu dilakukan upaya stabilisasi harga melalui penerapan pertanian modern, yaitu dengan melaksanakan SOP dalam rangka GAP cabai yang telah memasukkan inovasi Badan Litbang Pertanian. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui dampak penerapan SOP GAP terhadap produksi cabai di Ciamis dan (2) mengkaji dampak penerapan SOP GAP cabai di Ciamis terhadap fluktuasi harga cabai. Penelitian dilakukan di Ciamis dengan pertimbangan bahwa lokasi tersebut merupakan sentra produksi cabai dan telah ditetapkan sebagai kawasan cabai berdasarkan Keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 45/Kpts/PD.200/1/2015. Data yang digunakanadalah data primer dan sekunder. Data primer diperoleh melalui pengamatan langsung dan diskusi dengan pendekatan Focus Group Discussion (FGD) yang dihadiri 25 orang petani cabai. Data sekunder adalah berupa data harga harian cabai selama 2010-2015 (time series). Metode analisis yang digunakan adalah deskriptif komparatif dengan membandingkan fluktuasi harga cabai sebelum dan setelah penerapan SOP GAP. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan kualitas produk setelah penerapan pertanian modern melalui SOP GAP. Penerapan pertanian modern melalui SOP GAP mampu menstabilkan harga cabai keriting pada tahun 2013, namun harga kembali bergejolak tinggi pada 2014 - 2015. Sedangkan pada cabai merah besar, penerapan SOP GAP belum mampu menstabilkan harga. Oleh karena itu diperlukan intervensi pemerintah melalui insentif harga berdasarkan kualitas cabai agar SOP dan GAP cabai dapat diterapkan di sentra produksi cabai lain di Indonesia.