Laporan PKL
Permanent URI for this collection
Browse
Browsing Laporan PKL by Author "Alfain, Ahmad Kirom"
Now showing 1 - 1 of 1
Results Per Page
Sort Options
- ItemPenerapan Telemetri Basis Iot Pada Sistem Smart Drip Irrigation Pada Budidaya Pembenihan Kentang “Solanum Tuberosum L” Di Taman Teknologi Pertanian (TTP) Cikajang Kabupaten Garut.(Program Studi Tata Air Pertanian,Politeknik Enjiniring Pertanian Indonesia, 2022-09-21) Alfain, Ahmad Kirom; Politeknik Enjiniring Pertanian IndonesiaPROPOSAL PKL 2.2019.TAP.PENDAHULUAN.Air sangat penting bagi seluruh aspek kehidupan . Diantaranya dalam bidang pertanian, air berfungsi sebagai komponen utama pada fotosintesis dan sebagai pengatur suhu pada tumbuhan agar stabil. Hampir seluruh proses perkembangan tumbuhan memerlukan air. Air memberikan efek lembab pada tanah yang dapat membantu akan pertumbuhan tanaman. Pada umumnya tanaman membutuhkan air dua kali sehari yaitu pada pagi hari dan sore hari. Karena Cuaca di Indonesia khususnya di wilayah yang sering tidak menentu, Pada saat cuaca panas membuat kelembapan tanah rendah sedangkan pada saat hujan kelembapan tanah menjadi tinggi. Sehingga tingkat kelembapan tanah menjadi sulit untuk di kontrol. Di Indonesia tanaman kentang merupakan tanaman favorit petani untuk di tanam. Tanaman kentang memberikan efek ekonomi yang tinggi karena kebutuhan akan kentang di Indonesia sangat tinggi. Tingkat produksi tanaman kentang di Indonesia tergolong sangat rendah rata-rata produksi mencapai 16 sampai 28 ton per hektar. Salah satu faktor rendahnya produksi kentang adalah cuaca sehingga mempengaruhi tingkat kelembapan tanah. Dengan perkembangan teknologi saat ini tingkat kelembapan tanah dapat di kontrol dengan penyiraman yang dilakukan secara otomatis atau sering disebut dengan Internet of Things (IoT). Internet of Things (IoT) memungkinkan semua benda dapat berkomunikasi satu sama lain melalui internet. (Rizkiansyah. 2020) Adanya IoT dapat mengubah kegiatan pertanian khususnya sistem irigasi pada tanaman kentang tanpa harus berada pada suatu lokasi tempat instalasi perangkat (Wirosoedarmo. 2017). Sehingga ini menjadikan solusi untuk menjaga kelembapan tanah. Perangkat inti dari internet of things ini adalah ESP32. ESP32 merupakan perangkat kecil open source yang di lengkapi wifi, sehingga memudahkan kita untuk mengontrol dan monitoring secara nirkabel. Daya yang digunakan oleh mikrokontroller ini adalah 3,3V dan mempunyai output yang juga sebesar 3,3V. Untuk menyalakan pompa menggunakan modu relay. Modul relay adalah saklar(switch) yang dioperasikan secara elektromagnetik yang terdiri dari dua bagian utama yakni Coil dan mekanikal. Kemudian untuk melakukan penyiraman menggunakan pompa air. Pompa air adalah mesin untuk menggerakan fluida. Konsep internet of things mampu menghasilkan sistem monitoring yang efektif dan efesien karena tidak terkendala dengan jarak sehingga pemilik tanaman dapat melakukan monitoring terhadap tanaman. Sehingga penggunaan Internet of Things ini dapat membantu petani untuk menanam tanaman kentang. (Nalendra. 2020) Dari konsep penerapan telemetri dalam mendukung terciptanya sistem pertanian smart farming dalam penerapannya sebuah penerapan niskabel bisa di usahaan dalam perekayaan dan parameter yang digunakan denga kesusuai kondisi dari objek dan subjek yang tersedia dalam suatu skema lahan pertanian , pada laporan ini yang berfokus dalam penerapan kontrol sistem kelembapan denga prangkat dan sensor kelembapan tanah dan terhubung dalam sistem komputer dengan mengunakan pancaran radio nirkabel dengan bantuan modem sebagai pemancar gelombang radio. Maka dari itu, Dengan latar belakang diatas maka penulis mengangkat judul “Penerapan Telemetri Basis Iot Pada Sistem Smart Drip Irrigation Pada Budidaya Pembenihan Kentang “Solanum Tuberosum L” Di Taman Teknologi Pertanian (TTP) Cikajang Kabupaten Garut.