Sirkuler Inovasi Tanaman Industri dan Penyegar
Permanent URI for this collection
Browse
Browsing Sirkuler Inovasi Tanaman Industri dan Penyegar by Author "Purwanto, Eko Heri"
Now showing 1 - 3 of 3
Results Per Page
Sort Options
- ItemKARAKTERISTIK MUTU DAN CITARASA KOPI ROBUSTA KLON BP 42, BP 358 DAN BP 308 ASAL BALI DAN LAMPUNG(PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERKEBUNAN, 2015-08) Purwanto, Eko Heri; Rubiyo; Towaha, JuniatyProduksi kopi Indonesia hingga saat ini masih didominasi jenis Robusta. Kopi Robusta sering dinilai sebagai kopi kelas dua setelah Arabika dan mempunyai harga yang lebih murah, namun paling luas penanamannya. Mengingat kopi Robusta ini mempunyai peranan penting bagi mayoritas pekebun kopi Indonesia, maka diperlukan upaya peningkatan produktivitas dengan menggunakan bahan tanam kopi Robusta yang sesuai dengan kondisi lingkungan kebun dan teknologi budidaya yang tepat. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran karakteristik mutu dan citarasa kopi Robusta klon BP 42, BP 358 dan BP 308 yang ditanam di Bali pada ketinggian + 650 m dpl, dengan iklim B (basah) dan Lampung pada ketinggian + 850 m dpl, dengan iklim A (sangat basah). Hasil penelitian menunjukkan bahwa biji ketiga klon kopi Robusta dari Bali mempunyai nilai mutu dan citarasa yang lebih baik daripada kopi Robusta dari Lampung. Kopi Robusta klon BP 308 dari Bali mempunyai karakteristik mutu paling tinggi dan klon BP 42 dari Bali mempunyai citarasa paling tinggi.
- ItemPENAMPILAN FISIK BUAH DAN BIJI AKIBAT INFESTASI HAMA PENGGEREK BUAH PADA SEPULUH KLON KOPI ROBUSTA(PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERKEBUNAN, 2014-04) Purwanto, Eko Heri; Aunillah, Asif; Wardiana, EdiSalah satu faktor yang menjadi penyebab menurunnya produksi dan mutu kopi adalah karena adanya infestasi hama penggerek buah kopi (PBKo), Hypothenemus hampei (Coleoptera: Curculionidae: Scolytidae). Buah kopi yang terserang hama ini akan menjadi rusak serta akan menurun ukuran dan bobot bijinya. Penelitian ini dilakukan di Kebun Percobaan milik Pusat Penyuluhan Kopi di Lampung Barat, pada ketinggian tempat ± 800 m dpl dengan jenis tanah Latosol dan tipe iklim A menurut Schmidt dan Fergusson, mulai bulan Juni sampai Juli 2012. Tujuannya adalah untuk mengetahui penampilan komponen fisik buah dan biji kopi akibat adanya infestasi hama PBKo, serta mengidentifikasi keragaman tingkat infestasi hama PBKo pada 10 klon unggul kopi Robusta. Metode yang digunakan adalah observasi terhadap 10 klon kopi Robusta BP 534, BP 436, BP 936, BP 939, BP 288, BP 234, BP 935, BP 42, BP 397, dan BP 913, dengan teknik penentuan contoh buah secara acak sederhana. Peubah yang diukur adalah komponen fisik buah dan biji serta tingkat infestasi hama PBKo. Analisis data dilakukan dengan metode analisis ragam satu arah, analisis regresi, dan analisis diskriminan. Hasil penelitian menunjukkan pada populasi buah yang dipanen matang (buah merah), penurunan ukuran panjang, tebal, bobot segar dan kering buah dan biji, serta rendemen biji kopi Robusta secara nyata dipengaruhi oleh hama PBKo pada tingkat infestatsi 50-62% (klasifikasi D). Persentase buah terinfestasi hama PBKo sebesar 50-62% (klasifikasi D) didominasi oleh klon BP 234, sedangkan infestasi sebesar 24-36% (klasifikasi B) didominansi oleh klon BP 534 dan BP 939.Tidak ada satu klon pun yang secara dominan masuk ke dalam klasifikasi A (10-23%) maupun C (37-49%).
- ItemSTUDI KEBERADAAN JAMUR KONTAMINAN DAN HAMA GUDANG PADA TEMPAT PENYIMPANAN BIJI KAKAO(PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERKEBUNAN, 2015) Samsudin; Purwanto, Eko HeriSalah satu penyebab rendahnya kualitas produk kakao nasional adalah adanya serangan jamur kontaminan dan hama gudang pada saat penyimpanan. Penelitian bertujuan untuk mengetahui keberadaan jamur kontaminan dan hama gudang pada biji kakao di beberapa gudang penyimpanan. Penelitian dilaksanakan Januari sampai November 2012. Pengamatan dan pengambilan sampel untuk mengetahui jamur kontaminan dan hama gudang dilakukan di gudang penyimpanan biji kakao di daerah sentra produksi kakao di Kecamatan Sampaga dan Kalukku, Kabupaten Mamuju, Provinsi Sulawesi Barat. Hasil pengamatan, isolasi dan identifikasi pada sampel biji kakao ditemukan beberapa jamur kontaminan, yaitu: Rhizopus spp., Aspergillus niger, Aspergillus flavus, Fusarium spp., Mucor spp., Penicillium spp. dan Phytophthora palmivora, sedangkan hama gudang yang ditemukan adalah: Ephestia cautella, Araecerus fasciculatus dan Tribolium confusum. Keberadaan jamur kontaminan dan hama gudang selain ditentukan oleh cara penanganan pasca panen, juga dipengaruhi oleh kondisi fisik dan sanitasi gudang, penataan komoditas, pengaturan keluar masuknya komoditas dan monitoring.