Buletin Agroinfotek
Permanent URI for this collection
Browse
Browsing Buletin Agroinfotek by Author "Basundari, Fransiska R.A."
Now showing 1 - 2 of 2
Results Per Page
Sort Options
- ItemTEKNOLOGI ADAPTASI BAWANG MERAH DI LUAR MUSIM(Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Papua Barat, 2017) Basundari, Fransiska R.A.; Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Papua BaratBawang merah merupakan salah satu komoditas hortikultura yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat, dan potensi pengembangannya masih terbuka luas. Namun demikian peningkatan kebutuhan bawang merah tidak diiringi dengan peningkatan produksinya, terutama pada saat iklim yang tidak normal. Hal ini menyebabkan fluktuasi ketersediaan dan harga bawang merah di pasaran. Hal serupa terjadi pula di wilayah Papua Barat, khususnya Sorong sebagai daerah pengembangan komoditas hortikultura. Kabupaten Sorong memiliki kondisi iklim yang berbeda dengan wilayah lainnya, dan pada tahun 2017 memiliki curah hujan cukup tinggi. Faktor iklim ini menjadi salah satu faktor pembatas yang sangat mempengaruhi produktivitas bawang merah, sehingga hasilN kajian yang diperoleh pada penanaman di luar musim ini jauh dari potensi hasilnya. Berdasarkan hal tersebut, diperlukan inovasi teknologi budidaya di luar musim, dan kemudian didiseminasikan kepada penggunanya. Hal ini dapat dilakukan dengan pemilihan varietas yang tepat dan perbaikan teknik produksinya. Dengan melibatkan seluruh stakeholder terkait, baik dari peneliti, penyuluh, maupun petani, maka proses diseminasi dan adopsi teknologi adaptasi untuk pengembangan bawang merah di luar musim dapat dipercepat.
- ItemTINJAUAN PENGGUNAAN MARKA DNA UNTUK SELEKSI KETAHANAN PENYAKIT TANAMAN(Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Papua Barat, 2016) Basundari, Fransiska R.A.; Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Papua BaratPenerapan metode pemuliaan tanaman konvensional untuk perakitan gen-gen ketahanan pada genotipe tertentu akan memerlukan waktu lama. DNA berdasarkan polimorfismenya, yang disebut dengan marka DNA, dapat digunakan untuk menyeleksi sifat-sifat unggul yang diinginkan pemulia. Penanda molekuler ini menjadi komponen penting dalam program persilangan backcross untuk pengerucutan gen (gene pyramiding). Proses seleksi dengan menggunakan marka DNA ini disebut dengan Marker-Assisted Breeding (MAB) atau Marker-Assisted Selection (MAS). MAS akan sangat menguntungkan bila diterapkan pada generasi awal tanaman, karena tanaman yang membawa gen-gen yang tidak diharapkan dapat dieliminasi. Proses seleksi pada tahapan bibit ini disebut dengan Marker-Assisted Seedling Selection (MASS). Uji DNA melalui MASS akan dapat mengidentifikasi bibit-bibit tanaman yang diprediksi memiliki sifat yang diinginkan oleh pemulia sebelum ditanam di lahan. Beberapa uji DNA melalui MASS telah digunakan pada beberapa tanaman untuk melakukan seleksi terhadap ketahanan penyakit tertentu, diantaranya resistensi terhadap penyakit scab (kudis) pada tanaman apel, dan juga resistensi terhadap penyakit bercak daun (cherry leaf spot/CLS) pada tanaman ceri (cherry). Penggunaan MASS ini menunjukkan potensi yang sangat baik dalam meningkatkan efisiensi pengerucutan alel-alel yang tahan penyakit. Pada akhirnya, integrasi antara marka molekuler dalam program pemuliaan tanaman akan menjadi cara yang sangat baik dalam peningkatan efisiensi pengembangan kultivar untuk tanaman tahunan.