Menghemat Pupuk Kimia Hingga 50% Dengan Menggunakan Pupuk Organik Pada Lahan Pasang Surut

Abstract
Penelaahan hasil-hasil penelitian yang dilakukan di Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah dan Sumatera Selatan menunjukkan bahwa lahan rawa dapat dikembangkan menjadi lahan produktif melalui pengelolaan yang tepat. Pemberian pupuk organik dapat memperbaiki Sifat fisika tanah. Struktur tanah yang semula padat menjadigembur sehingga mempermudah pengolahan tanah. Tanah berpasir menjadi lebih kompak dan tanah lempung menjadi lebih gembur. Penyebab kompak dan gemburnya tanah ini adalah senyawa-senyawa polisakarida yang dihasilkan oleh mikroorganisme pengurai serta miselium atau hifa yang berfungsi sebagai perekat partikel tanah. Dengan struktur tanah yang baik ini berarti difusi O atau aerasi akan lebih banyak sehingga proses fisiologis di akar akan lancar. Dengan membaiknya sifat-sifat tanah, kemampuan tanah dalam menyediakan hara bagi tanaman menjadi lebih baik dan hara (pupuk) yang diberikan dapat lebih efisien, sehingga dapat menghemat pemupukan. Pengkajian bertujuan untuk mengetahui penghematan pupuk kimia oleh beberapa jenis pupuk organik di lahan pasang surut. Pengkajian dilakukan di lahan petani (on farm research) pasang surut pada bulan Mei-September 2012. Dosis pupuk ditetapkan berdasarkan hasil analisa tanah. Rancangan Percobaan yang digunakan adalah rancangan acak kelompok, dan diulang sebanyak 3 kali, petani dianggap sebagai ulangan. Perlakuan yang diberikan adalah:1) sesuai dosis; 2) ½ dosis; 3) ½ dosis+kompos kotoran sapi; 4) ½ dosis+kompos jerami. Hasil pengkajian menunjukkan bahwa pemberian bahan organik dapat mengurangi pemberian pupuk kimia hingga 50%. Pemberian pupuk organik kotoran sapi (4,94 t GKG/ha) , dan kompos jerami (5,02 GKG t/ha) meningkatkan hasil produksi padi masing-masing sebesar 14%, dan 18% dari hasil tanpa perlakuan pupuk organik (4,33 GKG t/ha).
Description
7 hlm.; 4 tabel
Keywords
PUPUK-ORGANIK, HEMAT PUPUK KIMIA, PASANG SURUT
Citation