Pertumbuhan dan Hasil Tiga Tipe Varietas Padi Pada Dua Cara Pemberian Air

dc.contributor.authorAbdulrachman, Sarlan
dc.contributor.authorAgustiani, Nurwulan
dc.contributor.otherBalai Besar Penelitian Tanaman Padien_US
dc.date.accessioned2022-10-11T02:58:57Z
dc.date.available2022-10-11T02:58:57Z
dc.date.issued2012-06
dc.description11 hlm.; 5 tabelen_US
dc.description.abstractAspek teknik budidaya tanaman padi irigasi hemat air sejak beberapa waktu lalu telah menjadi salah satu isu penting penelitian di BB Padi. Tingkat kejenuhan air maksimal pada tanah sawah, baik pada fase vegetatif dan generatif inilah yang kemudian digunakan sebagai dasar pemikiran bagi penerapan irigasi intermitten untuk tanaman padi sawah. Di tingkat lapangan, indikator yang dapat dinggunakan adalah ”perched water tube” atau paralon berlubang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keragaan agronomis tiga tipe varietas padi pada dua pengelolaan air yang berbeda. Penelitian dirancang menggunakan rancangan split plot dengan 4 ulangan di lahan petani Kabupaten Magelang Jawa Tengah pada MH 2009. Perlakuan terdiri atas cara pengelolaan air sebagai petak utama dan varietas sebagai anak petak. Cara pengairan W1, intermitten dimana pemberian air dilakukan ketika tinggi muka air sudah mencapai 15 cm di bawah permukaan tanah dan cara pengairan W2, lahan selalu digenang. Pengairan W1 maupun W2 akan dihentikan sama sekali mulai 10–14 hari menjelang panen. Varietas atau galur yang digunakan yaitu hibrida Rokan (V1), PTB BP360 (V2), dan inbrida Ciherang (V3). Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) produktivitas padi bervariasi antar varietas, yang tertinggi dicapai oleh varietas hibrida Rokan sebesar 8,74 t/ ha, disusul oleh inbrida Ciherang dan PTB BP360 dengan produktivitas masingmasing sebesar 7,61 t/ha dan 6,68 t/ha pada kondisi digenang. Sedangkan pada kondisi intermitten berturut-turut sebesar 7,82 t/ha untuk hibrida Rokan; 7,04 t/ ha untuk inbrida Ciherang dan 5,64 t/ha untuk PTB BP360 dan (2) pengairan dengan cara intermitten dapat menghemat kebutuhan air (8.396 m3 /ha/musim) dibandingkan yang digenang terus (10.019 m3 /ha/musim). Namun demikian penghematan konsumsi air dengan cara intermitten ini belum diikuti dengan peningkatan efi siensi penggunaan air, karena efi siensinya dari sekitar 0,78 kg/m3 pada kondisi digenang baru mampu meningkat menjadi 0,91 kg/m3 pada kondisi intermitten. Hal ini karena rendahnya produktivitas akibat investasi gulma yang lebih padat pada kondisi intermitten.en_US
dc.identifier.urihttps://repository.pertanian.go.id/handle/123456789/17742
dc.language.isoiden_US
dc.publisherBalai Besar Penelitian Tanaman Padien_US
dc.subjectINTERMITTENen_US
dc.subjectTERGENANGen_US
dc.subjectKERAGAAN AGRONOMIS PADIen_US
dc.titlePertumbuhan dan Hasil Tiga Tipe Varietas Padi Pada Dua Cara Pemberian Airen_US
dc.title.alternativeProsiding Seminar Ilmiah Hasil Penelitian Padi Nasional 2011: Buku 3en_US
Files
Original bundle
Now showing 1 - 1 of 1
Loading...
Thumbnail Image
Name:
31. Pertumbuhan dan Hasil Tiga Tipe Varietas Padi Pada Dua Cara Pemberian Air - Sarlan Abdulrachman dan Nurwulan Agustiani (BBPadi).pdf
Size:
195.16 KB
Format:
Adobe Portable Document Format
Description:
License bundle
Now showing 1 - 1 of 1
Loading...
Thumbnail Image
Name:
license.txt
Size:
1.71 KB
Format:
Item-specific license agreed upon to submission
Description: