PEMELIHARAAN DAN PERBAIKAN KOMPONEN COLD STORAGE DI RUMAH PENGEPAKAN (PACKING HOUSE) UNTUK KOMODITAS HORTIKULTURA DI BALAI BESAR PELATIHAN PERTANIAN LEMBANG

No Thumbnail Available
Date
2022-09-21
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Program Studi Teknologi Hasil Pertanian, Politeknik Enjiniring Pertanian Indonesia
Abstract
PROPOSAL PKL 2.2019.THP.PENDAHULUAN.Sayuran merupakan salah satu komoditas hortikultura yang mudah rusak (perishable) setelah proses panen (pascapanen). Kerusakan pada sayuran mencapai 30% sampai 50% terutama di negara berkembang, karena umumnya negara berkembang belum banyak menerapkan proses pascapanen yang modern (Hamidah, 2015). Kerusakan yang umum terjadi pada pascapanen komoditas hortikultura adalah pelayuan dan pembusukan dimana merupakan masalah utama dalam pasca panen. Pelayuan dan pembusukan terjadi karena 90% kandungan sayuran merupakan cairan, sehingga ketika sayuran dipanen secara tidak langsung aliran air terputus yang merupakan sumber asupan utama dari sayuran. Karena itu, sayuran menjadi kering, lembek dan pada akhirnya terjadilah pelayuan dan pembusukan. Pembusukan berarti perubahan sayuran yang mengalami perubahan sifat fisik atau kimia berupa perubahan warna pada sayuran, bau tak sedap bahkan berkurangnya rasa dan kandungan dalam sayuran yang dapat mengakibatkan ditolaknya sayuran tersebut oleh konsumen sehingga dalam hal ini diperlukan penanganan pascapanen yang tepat (Kristianingrum, 2007). Penanganan pascapanen yang tepat dapat mencegah susut bobot, memperlambat perubahan kimiawi yang tidak diinginkan, mencegah kontaminasi bahan asing dan mencegah kerusakan fisik. Penanganan pascapanen modern ini umumnya dilakukan di rumah pengepakan (packing house), baik yang masih sederhana maupun modern yang sudah dilengkapi dengan cold storage atau ruang pendinginan. Penggunaan cold storage dapat mencegah kerusakan karena umumnya bakteri pada sayuran tidak dapat berkembang biak pada suhu rendah (Pradhana,2013). Salah satu tempat yang sudah menerapkan metode ruang pendinginan (cold storage) di rumah pengepakannya adalah Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang. Cold storage digunakan untuk menampung hasil pascapanen dengan kapasitas yang besar serta tempat transit sayuran segar sebelum dilakukan pendistribusian, agar bertahan lama saat dilakukan pengiriman dari satu tempat ke tempat lain (Pramana, 2015).Untuk menjaga performa mesin pendingin pada ruang pendinginan (cold storage) dan memperpanjang umur simpan sistem pendingin tersebut, harus dilakukan penerapan teknologi dan pemeliharaan yang tepat. Maka dari itu perlu diketahui bagaimana penggunaan cold storage seperti tahapan-tahapan pemeliharaan dan perbaikan yang tepat agar meminimalisir kerusakan-kerusakan komoditas hortikultura di BBPP Lembang.
Description
Keywords
hortikultura,cold storage,kompresor
Citation
Collections