Penerapan Teknologi Hasil Pertanian Di Desa Karang Tengah Kecamatan Babakan Madang Kabupaten Bogor : Pengolahan Kopi Robusta

dc.contributor.authorRusdiyanti, Widya
dc.contributor.otherPoliteknik Enjiniring Pertanian Indonesiaen_US
dc.date.accessioned2022-11-22T04:12:18Z
dc.date.available2022-11-22T04:12:18Z
dc.date.issued2022-09-21
dc.description.abstractPROPOSAL PKL 1.2019.THP.PENDAHULUAN.Indonesia adalah negara penghasil kopi terbesar ketiga setelah Brazil dan Vietnam. Pusat Data dan Informasi Pertanian, (2017) menunjukkan bahwa pada tahun 2016 kopi merupakan komoditas dengan nilai ekspor terbesar kelima dengan nilai perdagangan mencapai 1.01 milyar USD atau berkontribusi 3.94% terhadap nilai perdagangan komoditas perkebunan yang mencapai 25.58 milyar US$. Besarnya nilai ekspor tersebut menempatkan Indonesia sebagai negara eksportir kopi keempat terbesar dunia bersama Brazil, Vietnam dan Kolombia (Jamil.A, 2019). Menurut indra, dkk, (2019) menyatakan bahwa produksi kopi nasional pada 2014 sebanyak 685 ribu ton atau 8,9% dari jumlah total produksi kopi global dan roduksi kopi robusta sebanyak 76,7% dari jumlah total produksi nasional tersebut. Sisanya bersumber dari kopi arabika 23,3%. Bisnis kopi Indonesia menjadi peluang besar para petani kopi, hal ini disebabkan tingginya konsumen produk kopi di Indonesia. Menurut Asosisasi Eksportir dan Industri Kopi Indonesia (AEKI) tahun (2019), menyebutkan pertumbuhan konsumsi kopi nasional meningkat dari 0,8 kilogram per kapita menjadi 1,3 kilogram per kapita. Konsumsi kopi Indonesia yang merupakan konsumsi rumah tangga tahun 2017 mengalami peningkatan sebesar 10,54% terhadap konsumsi kopi tahun 2016 yang hanya mencapai 249,82 ribu ton, namun selanjutnya akan mengalami peningkatan sangat signifikan hingga tahun 2021 yaitu rata-rata 8,22% per tahun atau konsumsi domestik kopi di Indonesia diperkirakan akan mencapai 369,89 ribu ton pada tahun 2021 (Pusat data dan Informasi Pertanian, 2017). Kabupaten Bogor memiliki beberapa kecamatan penghasil kopi salah satunya yaitu di Kecamatan Babakan Madang. Menurut penyuluh UPT Pertanian Cibinong Wilayah IX, mayoritas jenis kopi yang dibudidayakan di desa karang tengah ini merupakan kopi dengan jenis kopi robusta. Jumlah produksi kopi robusta di Kecamatan Babakan Madang pada tahun 2018mencapai 86.283 kg dari luas areal perkebunan kopi robusta 122 ha (Sumantri dkk, 2020). Untuk mendapatkan hasil yang maksimal teknologi sangat berperan penting dalam setiap tahapan proses yang dilalui. Saat ini banyak dikembangkan teknologi untuk tahapan pengolahan, teknologi mesin yang paling umum diterapkan dalam usaha kopi adalah mesin sangrai kopi dan mesin penepung kopi (Naufal. B, dkk, 2020). Teknologi mesin yang diterapkan pada kelompok tani desa Karang Tengah adalah mesin huller, mesin roasting dan grinder. Dengan mempertimbangkan potensi pertanian di Kecamatan Babakan Madang serta potensi ekonomi dari pengembangan komoditas kopi, perlu dilakukan pendalaman mengenai penerapan teknologi pengolahan biji kopi, sebagai bagian dari pelaksanaan PKL I.en_US
dc.identifier.urihttps://repository.pertanian.go.id/handle/123456789/18161
dc.language.isoiden_US
dc.publisherProgram Studi Teknologi Hasil Pertanian, Politeknik Enjiniring Pertanian Indonesiaen_US
dc.subjectKopi Robusta,waktu,suhuen_US
dc.titlePenerapan Teknologi Hasil Pertanian Di Desa Karang Tengah Kecamatan Babakan Madang Kabupaten Bogor : Pengolahan Kopi Robustaen_US
dc.typeWorking Paperen_US
Files
Original bundle
Now showing 1 - 1 of 1
Loading...
Thumbnail Image
Name:
WIDYA RUSDIYANTI_07.16.19.023_THP.pdf
Size:
598.49 KB
Format:
Adobe Portable Document Format
Description:
License bundle
Now showing 1 - 1 of 1
Loading...
Thumbnail Image
Name:
license.txt
Size:
1.71 KB
Format:
Item-specific license agreed upon to submission
Description:
Collections