MIKROBA TANAH

dc.contributor.authorMukhlis
dc.contributor.authorLestari, Yuli
dc.contributor.otherBalai Penelitian Pertanian Lahan Rawaen_US
dc.date.accessioned2022-02-17T00:39:55Z
dc.date.available2022-02-17T00:39:55Z
dc.date.issued2021
dc.description.abstractSelama ini, peningkatan produksi pertanian bertumpu pada penggunaan pupuk kimia. Menurut Kartikawati, et.al., (2017), penggunaan pupuk kimia secara berlebihan dan dilakukan secara terus-menerus dapat mengakibatkan degradasi lahan (baik secara fisik, kimia, dan biologi), pencemaran lingkungan (tanah, air, dan udara), dan dapat meningkatkan emisi gas rumah kaca (GRK). Biofertilizer (pupuk hayati) adalah pupuk berbasis mikroba yang dapat memfasilitasi ketersediaan hara dalam tanah (Hasanudin dan Gonggo, 2004), memperbaiki kondisi fisik, kimia, dan biologi tanah (Kartikawati, et al., 2017), meningkatkan efisiensi pemupukan organik dan anorganik, kesuburan dan kesehatan tanah (Permentan No. 28/ Permentan/SR.130/5/2009) dan produksi tanaman (Kartikawati, et al., 2017). Hasil penelitian Panhwar et al., (2020), bahwa aplikasi kombinasi GML/biochar dengan biofertilizer pada tanah sulfat masam dapat meningkatkan hara P, K, Ca, Mg, pH tanah, populasi mikroba dan menurunkan Al-tertukar dan beberapa jenis mikroba penyusun pupuk hayati adalah penambat N, pelarut P, mikoriza. Selain itu, pupuk hayati juga dapat menekan penyakit tanah (soil born desease) (Thomas dan Singh, 2019).en_US
dc.identifier.urihttps://repository.pertanian.go.id/handle/123456789/14872
dc.language.isoiden_US
dc.publisherBalittraen_US
dc.subjectMIKROBA TANAHen_US
dc.titleMIKROBA TANAHen_US
dc.typeArticleen_US
Files
Original bundle
Now showing 1 - 1 of 1
Loading...
Thumbnail Image
Name:
MIKROBA TANAH.pdf
Size:
438.95 KB
Format:
Adobe Portable Document Format
Description:
License bundle
Now showing 1 - 1 of 1
Loading...
Thumbnail Image
Name:
license.txt
Size:
1.71 KB
Format:
Item-specific license agreed upon to submission
Description:
Collections