Penggunaan Informasi Kalender Tanam Untuk Mengatur Strategi Pola dan Jadwal Tanam

No Thumbnail Available
Date
2017-12-01
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Balai Besar Penelitian Tanaman Padi
Abstract
Abstract The provision of food, especially rice in sufficient quantities and at affordable prices remains the priority of national development. Indonesia faces numerous challenges in maintaining self-sufficiency in rice. Among them, the high population growth, lush paddy field conversion, limited water resources, floods and droughts caused by climate change due to global warming. Failures and success of the rice harvest could not escape from climatic conditions. And lately increasingly hostile climate. Weather and climate conditions vary over time and from one place to another, causing the results and rice production also varied, whether by location or by time. Step-by-step analysis is required to understand climate issues in an area and how the information is used to compile the climate forecast anticipatory measures. Anticipatory measures are intended to avoid or minimize possible negative impacts that would occur in a particular season or use the possibility of favourable climatic conditions in a season so that production can be increased. This is necessary to unite efforts anticipatory tools, such as cropping calendars (katam) which contains recommendations technology and production facilities needed. Abstrak Penyediaan pangan terutama beras dalam jumlah cukup dan harga yang terjangkau tetap menjadi prioritas utama pembangunan nasional. Indonesia menghadapi berbagai tantangan dalam mempertahankan swasembada beras. Diantaranya, tingginya pertumbuhan populasi penduduk, konversi lahan sawah subur, keterbatasan sumber daya air, terjadinya banjir dan kekeringan akibat perubahan iklim (climate change) karena pemanasan global. Kegagalan dan keberhasilan panen padi tak bisa lepas dari kondisi iklim. Akhir-akhir ini iklim semakin tidak bersahabat, beragam kondisi cuaca dan iklim dari waktu ke waktu dan dari satu tempat ke tempat yang lain, menyebabkan hasil dan produksi padi juga beragam, baik menurut tempat maupun menurut waktu. Langkah-langkah analisis yang perlu dilakukan untuk memahami masalah iklim di suatu daerah dan bagaimana informasi prakiraan iklim digunakan untuk menyusun langkah-langkah antisipatif. Langkah antisipatif disusun dengan tujuan untuk menghindari atau meminimumkan kemungkinan dampak negatif yang akan terjadi pada suatu musim tertentu atau memanfaatkan kemungkinan kondisi iklim yang baik pada suatu musim sehingga produksi tanaman dapat ditingkatkan. Untuk memadu upaya ini maka diperlukan pemahaman tentang klasifikasi iklim, mengenal permasalahan iklim, pemanfaatan data curah hujan, perubahan iklim dan kalender tanam, serta perubahan iklim dan budidaya tanaman pangan.
Description
9 p.
Keywords
Citation