Repository logo
  • English
  • Català
  • Čeština
  • Deutsch
  • Español
  • Français
  • Gàidhlig
  • Latviešu
  • Magyar
  • Nederlands
  • Polski
  • Português
  • Português do Brasil
  • Suomi
  • Svenska
  • Türkçe
  • Қазақ
  • বাংলা
  • हिंदी
  • Ελληνικά
  • Yкраї́нська
  • Log In
    New user? Click here to register.Have you forgotten your password?
Repository logo
  • Communities & Collections
  • All of Repositori
  • English
  • Català
  • Čeština
  • Deutsch
  • Español
  • Français
  • Gàidhlig
  • Latviešu
  • Magyar
  • Nederlands
  • Polski
  • Português
  • Português do Brasil
  • Suomi
  • Svenska
  • Türkçe
  • Қазақ
  • বাংলা
  • हिंदी
  • Ελληνικά
  • Yкраї́нська
  • Log In
    New user? Click here to register.Have you forgotten your password?
  1. Home
  2. Browse by Author

Browsing by Author "Fathnur"

Now showing 1 - 3 of 3
Results Per Page
Sort Options
  • No Thumbnail Available
    Item
    Jumlah Kalori Konsumsi Masyarakat Kecamatan Puuwatu Provinsi Sulawesi Tenggara Terhadap Sayur Dan Buah
    (Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian, 2017) Fathnur; Santoso, Agung Budi; Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Maluku
    Kecukupan pangan manusia dapat didefinisikan secara sederhana sebagai kebutuhan harian yang paling sedikit memenuhi kebutuhan gizi, yaitu sumber kalori atau energi yang dapat berasal dari semua bahan pangan tetapi biasanya sebagian besar diperoleh dari karbohidrat, lemak, sumber protein untuk pertumbuhan, pemeliharaan dan penggantian jaringan, dan sumber vitamin serta mineral. Sayur dan buah mengandung zat gizi berupa vitamin, mineral, dan serat. Kebutuhan vitamin, mineral, dan serat menjadi penting untuk membantu metabolisme zat-zat gizi yang lain. Semakin banyak kalori konsumsi sayur dan buah, maka kebutuhan vitamin dan mineral tercukupi, utamanya vitamin A, B1, B2, B6, niasan, asam folat, vitamin C, D, dan E. Kebutuhan gizi akan sayur dan buah melengkapi kebutuhan gizi rumah tangga. Di Sulawesi Tenggara dengan 15 rumah tangga jumlah kalori konsumsi sayur dan buah sebesar 22359,12 kalori.
  • No Thumbnail Available
    Item
    Penggunaan Informasi Kalender Tanam Untuk Mengatur Strategi Pola dan Jadwal Tanam
    (Balai Besar Penelitian Tanaman Padi, 2017-12-01) Fathnur; Zarwazi, Lalu M.
    Abstract The provision of food, especially rice in sufficient quantities and at affordable prices remains the priority of national development. Indonesia faces numerous challenges in maintaining self-sufficiency in rice. Among them, the high population growth, lush paddy field conversion, limited water resources, floods and droughts caused by climate change due to global warming. Failures and success of the rice harvest could not escape from climatic conditions. And lately increasingly hostile climate. Weather and climate conditions vary over time and from one place to another, causing the results and rice production also varied, whether by location or by time. Step-by-step analysis is required to understand climate issues in an area and how the information is used to compile the climate forecast anticipatory measures. Anticipatory measures are intended to avoid or minimize possible negative impacts that would occur in a particular season or use the possibility of favourable climatic conditions in a season so that production can be increased. This is necessary to unite efforts anticipatory tools, such as cropping calendars (katam) which contains recommendations technology and production facilities needed. Abstrak Penyediaan pangan terutama beras dalam jumlah cukup dan harga yang terjangkau tetap menjadi prioritas utama pembangunan nasional. Indonesia menghadapi berbagai tantangan dalam mempertahankan swasembada beras. Diantaranya, tingginya pertumbuhan populasi penduduk, konversi lahan sawah subur, keterbatasan sumber daya air, terjadinya banjir dan kekeringan akibat perubahan iklim (climate change) karena pemanasan global. Kegagalan dan keberhasilan panen padi tak bisa lepas dari kondisi iklim. Akhir-akhir ini iklim semakin tidak bersahabat, beragam kondisi cuaca dan iklim dari waktu ke waktu dan dari satu tempat ke tempat yang lain, menyebabkan hasil dan produksi padi juga beragam, baik menurut tempat maupun menurut waktu. Langkah-langkah analisis yang perlu dilakukan untuk memahami masalah iklim di suatu daerah dan bagaimana informasi prakiraan iklim digunakan untuk menyusun langkah-langkah antisipatif. Langkah antisipatif disusun dengan tujuan untuk menghindari atau meminimumkan kemungkinan dampak negatif yang akan terjadi pada suatu musim tertentu atau memanfaatkan kemungkinan kondisi iklim yang baik pada suatu musim sehingga produksi tanaman dapat ditingkatkan. Untuk memadu upaya ini maka diperlukan pemahaman tentang klasifikasi iklim, mengenal permasalahan iklim, pemanfaatan data curah hujan, perubahan iklim dan kalender tanam, serta perubahan iklim dan budidaya tanaman pangan.
  • No Thumbnail Available
    Item
    Penggunaan Informasi Kalender Tanam Untuk Mengatur Strategi Pola Dan Jadwal Tanam
    (Balai Besar Penelitian Tanaman Padi (BB Padi), 2017) Fathnur; M. Zarwazi, Lalu; Balai Besar Penelitian Tanaman Padi (BB Padi)
    Penyediaan pangan terutama beras dalam jumlah cukup dan harga yang terjangkau tetap menjadi prioritas utama pembangunan nasional. Indonesia menghadapi berbagai tantangan dalam mempertahankan swasembada beras. Diantaranya, tingginya pertumbuhan populasi penduduk, konversi lahan sawah subur, keterbatasan sumber daya air, terjadinya banjir dan kekeringan akibat perubahan iklim (climate change) karena pemanasan global. Kegagalan dan keberhasilan panen padi tak bisa lepas dari kondisi iklim. Akhir-akhir ini iklim semakin tidak bersahabat, beragam kondisi cuaca dan iklim dari waktu ke waktu dan dari satu tempat ke tempat yang lain, menyebabkan hasil dan produksi padi juga beragam, baik menurut tempat maupun menurut waktu. Langkah-langkah analisis yang perlu dilakukan untuk memahami masalah iklim di suatu daerah dan bagaimana informasi prakiraan iklim digunakan untuk menyusun langkah-langkah antisipatif. Langkah antisipatif disusun dengan tujuan untuk menghindari atau meminimumkan kemungkinan dampak negatif yang akan terjadi pada suatu musim tertentu atau memanfaatkan kemungkinan kondisi iklim yang baik pada suatu musim sehingga produksi tanaman dapat ditingkatkan. Untuk memadu upaya ini maka diperlukan pemahaman tentang klasifikasi iklim, mengenal permasalahan iklim, pemanfaatan data curah hujan, perubahan iklim dan kalender tanam, serta perubahan iklim dan budidaya tanaman pangan.

Copyright © 2025 Kementerian Pertanian

Balai Besar Perpustakaan dan Literasi Pertanian

  • Cookie settings
  • Privacy policy
  • End User Agreement
  • Send Feedback