Penerapan Mesin Rice Milling Unit dalam Proses Produksi Beras Organik di Lembaga Distribusi Pangan Masyarakat (LDPM) Gapoktan Sidomulyo

dc.contributor.authorVarton, Sevina Lorenza
dc.contributor.otherPoliteknik Enjiniring Pertanian Indonesiaen_US
dc.date.accessioned2022-12-06T02:22:01Z
dc.date.available2022-12-06T02:22:01Z
dc.date.issued2022-09-21
dc.description.abstractPROPOSAL PKL 2.2019.THP.PENDAHULUAN.Pascapanen padi adalah tahapan kegiatan yang meliputi pemungutan malai (pemanenan), perontokan gabah, penampian, pengeringan, pengemasan, penyimpanan dan pengolahan sampai siap menjadi beras untuk dipasarkan atau dikonsumsi. Penanganan pascapanen bertujuan untuk menurunkan kehilangan hasil, menekan tingkat kerusakan serta meningkatkan daya simpan dan daya guna komoditas untuk memperoleh nilai tambah (Setyono, Nugraha dan Sutrisno, 2008). Salah satu masalah yang dihadapi petani dalam penanganan pascapanen pengolahan padi adalah alat mesin penggilingan yang tidak bekerja dengan optimal. Hal tesebut antara lain terjadi karena umur penggilingan padi, perawatan, dan cara pengoperasian yang tidak sesuai dengan standar. Data BPS pada tahun 2012 melaporkan bahwa di Indonesia jumlah penggilingan padi sebanyak 182.199 unit, terdiri atas 2.076 penggilingan padi berskala besar, 8.628 penggilingan padi skala menengah, dan 171.495 unit penggilingan padi skala kecil (Media, 2017). Skala usaha industri jasa penggilingan padi ditentukan oleh besar kecilnya kapasitas giling terpasang yang dimiliki suatu penggilingan padi. Suatu penggilingan padi digolongkan sebagai penggilingan padi berskala kecil bila kapasitas penggilingannya tidak lebih dari 1500 kg beras per jam (Departemen Pertanian, 2001). Menurut data tahun 1990- 1997, yang dirilis oleh Departemen Pertanian RI (1998), lebih dari 50% penggilingan padi yang ada di Indonesia tergolong dalam penggilingan padi dengan skala kecil dan lebih dari 36% adalah rice milling unit (RMU), yang dari segi kapasitas juga termasuk penggilingan padi kecil. Terdapat dua jenis teknologi yang diterapkan saat ini oleh pabrik penggilingan padi di Jawa khususnya di Jogjakarta yaitu single pass dan double pass atau multiple pass. Teknologi single pass terdiri dari sekali pemecah kulit dan sekali penyosohan. Sedangkan double pass atau multiple pass adalah teknologi dimana gabah setelah satu kali pecah diayak untuk memisahkan beras pecah kulit (PK) dengan gabah yang belum menjadi PK (Swastika, 2012) RMU merupakan teknologi penggilingan gabah skala besar yang berperan penting dalam proses penanganan pascapanen gabah. RMU membantu mempercepat proses pengolahan gabah menjadi beras mengingat kebutuhan beras di Indonesia semakin meningkat setiap tahunnya. Produksi beras pada 2021 untuk konsumsi pangan penduduk diperkirakan sebesar 31,69 juta ton, mengalami kenaikan sebanyak 351,71 ribu ton atau 1,12 persen dibandingkan produksi beras di 2020 yang sebesar 31,33 juta ton. (BPS,2021) Mesin penggilingan gabah sudah banyak digunakan oleh industri atau usaha penggilingan gabah disetiap daerah termasuk di Daerah Istimewa Yogyakarta. Salah satunya pada usaha tani yang berada di Kecamatan Godean, Kabupaten Sleman yaitu Lembaga Distribusi Pangan Masyarakat (LDPM) Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Sidomulyo. Tidak hanya mengolah, LDPM Sidomulyo juga memberdayakan anggota kelompok dan 19 Gapoktan mitra lainnya untuk menjaga kontinuitas pasokan beras ke pembeli (Wibowo, 2018) Salah satu peran keberhasilan Gapoktan Sidomulyo untuk tetap dapat memenuhi permintaan pasar akan pasokan beras secara kontinyu yaitu adanya mesin penggiling padi besar (PPB) dengan tenaga penggerak besar (>60 HP) dan berkapasitas produksi lebih dari 1000 ton/jam, dengan menggunakan sistem kontinyu maupun diskontinyu. PBB sistem kontinyu terdiri dari satu unit penggiling padi lengkap, termasuk mesin pemecah kulit, ayakan, dan penyosoh yang beroperasi secara kontinyu memproses gabah menjadi beras giling (Ulfa dan Hariyadi, 2014) Ketika mesin mesin penggilingan padi besar tersebut peroperasi selama 1000 ton/jam maka perlu dilakukan perawatan untuk mencegah terjadinya kerusakan pada mesin selama mesin beroperasi. Perawatan dilakukan suatu industri agar dapat mempertahankan dan menambah suatu daya dukung mesin selama melakukan proses produksi sebuah produk (Kurniawan dan Fajar, 2013). Maka dari itu perlu dilakukan perawatan pada mesin RMU yang ada di LDPM Gapoktan Sidomulyo secara periodik, terjadwal, dan terencana agar mesin dapat berfungsi dengan maksimal selama proses produksien_US
dc.identifier.urihttps://repository.pertanian.go.id/handle/123456789/18395
dc.language.isoiden_US
dc.publisherProgram Studi Teknologi Hasil Pertanian, Politeknik Enjiniring Pertanian Indonesiaen_US
dc.subjectMesin Rice Milling Unit,Beras Organik,Saringan penyosohen_US
dc.titlePenerapan Mesin Rice Milling Unit dalam Proses Produksi Beras Organik di Lembaga Distribusi Pangan Masyarakat (LDPM) Gapoktan Sidomulyoen_US
dc.typeWorking Paperen_US
Files
Original bundle
Now showing 1 - 1 of 1
Loading...
Thumbnail Image
Name:
LAPORAN PKL II_SEVINA LORENZA VARTON_THP_FINAL TTD.pdf
Size:
2.71 MB
Format:
Adobe Portable Document Format
Description:
License bundle
Now showing 1 - 1 of 1
Loading...
Thumbnail Image
Name:
license.txt
Size:
1.71 KB
Format:
Item-specific license agreed upon to submission
Description:
Collections