Strategi Peningkatan Mutu Olahan Pertanian dan Teknologi Pengolahan yang Digunakan Melalui Penerapan GMP dan HACCP Pada Usaha Kecil Menengah Dodol Bekasi “Buni Ayu” di Desa Sukarukun Kecamatan Sukatani Kabupaten Bekasi

No Thumbnail Available
Date
2022-09-21
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Program Studi Tata Air Pertanian,Politeknik Enjiniring Pertanian Indonesia
Abstract
PROPOSAL PKL 1.2019.TAP.PENDAHULUAN.Indonesia merupakan salah satu negara yang potensial untuk mengembangkan industri olahan berbasis tanaman pangan, memiliki tanah yang subur dan iklim tropis yang sangat menunjang bagi pertumbuhan berbagai bahan pangan. Komoditas unggulan pertanian Indonesia salah satunya adalah beras ketan. Peningkatan produksi perlu diikuti penyediaan teknologi pengolahan guna mengantisipasi kelebihan produksi dan peningkatan nilai tambah. Beras ketan (Oriza Sativa Glatinus) termasuk serealia yang kaya akan karbohidrat sehingga dapat digunakan sebagai makanan pokok manusia, pakan ternak, dan industri yang menggunakan karbohidrat sebagai bahan bakunya komponen kimia yang paling utama pada serelia adalah karbohidrat, terutama pati, kira- kira 80% dari bahan kering. Salah satu proses hasil pengolahan bahan pangan adalah pembuatan dodol. Dodol merupakan makanan yang terbuat dari campuran tepung ketan, gula merah dan santan yang didihkan sampai mengental (Anonim, 2012). Menurut Margareta (2013) menunjukkan bahwa “Dodol buah adalah salah satu jenis makanan awetan berupa sari buah atau buah-buahan yang sudah dihancurkan yang ditambahkan tepung ketan, santan dan gula dan dimasak hingga mengental tidak lengket”. Hampir semua jenis buah dapat diolah menjadi dodol. Dalam pembuatan dodol ini prosesnya masih sederhana dan masuk kedalam jenis makanan hasil industri rumahan, sehingga masih diperlukan binaan terhadap industri rumahan atau UKM (Usaha Kecil Menengah) yang bergerak dibidang pangan, agar para produsen pembuat dodol tahu akan pentingnya kualitas dan pengendalian mutu terhadap bahaya yang ditimbulkan apabila dalam mengolah bahan pangan tidak benar. Untuk mempertahankan dan meningkatkan mutu produk maka semuanya perlu diperhatikan mulai dari bahan baku, proses pembuatan dan pengemasan, alat dan mesin yang diguanakan hingga sampai ke tangan konsumen. Selain itu proses pengolahan yang tepat akan dapat memperpanjang umur simpan produk, meningkatkan daya tahan produk, meningkatkan kualitas sebagai nilai tambah dan sebagai nilai sarana diversifikasi produk. Dengan demikian maka suatu produk akan mempunyai nilai ekonomi yang lebih setelah mendapat sentuhan teknologi pengolahan. Pengendalian mutu juga diperlukan mulai dari bahan baku, proses produksi hingga produk akhir yang siap dipasarkan. Pengembangan teknologi pengolahan merupakan salah satu alternatif penganekaragaman produk sebagai penunjang agroindustri yang sesuai untuk tingkat pedesaan dan meningkatkan nilai tambah komoditas. Di samping itu dengan lebih beragamnya produk olahan diharapkan dapat mendukung program ketahanan pangan. Pangan yang aman dan bermutu sangat dibutuhkan untuk setiap lapisan masyarakat Indonesia. Jika dalam pemilihan bahan baku dan proses penanganannya tidak benar maka, pangan yang dihasilkan dapat membahayakan kesehatan. Untuk mencapai kualitas Dodol (dodol) yang baik dan sesuai kriteria yang dipersyaratkan yaitu SNI Nomor 01- 2986- 1992, maka dalam setiap tahapan proses pengolahan Dodol (dodol) perlu dilakukan pengawasan dan pengendalian, mulai dari penerimaan bahan baku hingga produk siap untuk dipasarkan. HACCP adalah suatu alat yang digunakan untuk menilai tingkat bahaya, memperkirakan kemungkinan risiko dan menetapkan ukuran yang tepat dalam pengawasan. Ukuran adalah nilai atau ketentuan yang digunakan dalam pengawasan untuk pencegahan dan pengendalian proses dari suatu produk (Suklan, 1998). Berdasarkan uraian diatas maka penulis ingin membuat “Strategi Peningkatan Mutu Olahan Pertanian dan Teknologi Pengolahan yang Digunakan Melalui Penerapan GMP dan HACCP Pada Usaha Kecil Menengah Dodol Bekasi “Buni Ayu” di Desa Sukarukun Kecamatan Sukatani Kabupaten Bekasi" yang nantinya dapat dikembangkan sehingga bermanfaat untuk menambahkan dan mempertahankan mutu serta alat dan mesin pengolahan yang digunakan pada proses pembuatan dodol.
Description
Keywords
Dodol,GMP,HACCP
Citation
Collections