Kutu Kebul: Hama Kedelai yang Pengendaliannya Kurang Mendapat Perhatian

Loading...
Thumbnail Image
Date
2011-12-16
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan
Abstract
Salah satu gangguan dalam meningkatkan produksi kedelai adalah serangan hama kutu kebul (Bemisia tabaci). Tanaman kedelai yang terserang kutu kebul daunnya menjadi keriting dan apabila serangan parah disertai dengan infeksi virus, daun menjadi keriting berwarna hitam dan pertumbuhan tanaman terhambat. Ekskreta kutu kebul menghasilkan embun madu yang merupakan media tumbuh cendawan jelaga, sehingga tanaman terserang tampak berwarna hitam. Kehilangan hasil akibat serangan hama kutu kebul dapat mencapai 80%, bahkan pada serangan berat dapat menyebabkan puso (gagal panen). Pengendalian kutu kebul pada tanaman kedelai oleh petani sering mengalami kegagalan. Untuk mengantisipasi serangan hama ini perlu diketahui biologi, tingkat kerusakan, kehilangan hasil, dan cara pengendalian di tingkat petani sebagai dasar untuk menyusun strategi pengendalian yang tepat. Pengendalian hama kutu kebul dapat dilakukan dengan pendekatan Pengendalian Hama Terpadu (PHT) menggunakan komponen pengendalian yang kompatibel termasuk waktu tanam, varietas tahan, musuh alami, aplikasi pestisida berlandaskan pada azas ekologi dan ekonomi. Dengan pendekatan PHT diharapkan pengendalian kutu kebul lebih efektif.
Description
Buletin Iptek Tanaman Pangan sudah memasuki tahun keenam. Dalam kurun waktu yang relatif singkat ini buletin Iptek Tanaman Pangan telah mengalami beberapa kemajuan, di antaranya telah mendapat pengakuan sebagai publikasi ilmiah nasional yang terakreditasi oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). Tulisan yang terbit pun beragam antarnomor, mengikuti masalah aktual yang dihadapi petani dalam berproduksi. Perbenihan, misalnya, diperlukan dalam jumlah, mutu, waktu, dan lokasi yang tepat guna memenuhi kebutuhan benih bagi petani.
Keywords
Citation
Collections