Pengembangan dan Peningkatan Produktivitas Padi Pada Rawa Lebak Melalui Pendekatan Pengelolaan Tanaman Terpadu Padi di Provinsi Jambi

Abstract
Abstract Developing and Productivity Increasing Rice of Swampy Land with Integrated Crop Management in Jambl. Sub district in Province Jambi has been managed for rice cultivation, but the rice production is less than 2 t/ha with cultivation frequency of rice is once in a year. To manage swampy land need some requirements such as soil and nutrient management. Appropriate commodity which has an economic value, it has short growth duration and management cropping pattern. To increase the rice productivity in swampy land, we might introduce an agricultural technology such at ICM with some specific component which has adopted with the environment. Integrated crop management (ICM) is an integrated and sustainable approach to increase the crop productivity through management of soil, water, nutrient, and pest disease. ICM characters are (1) participative, (2) dynamic, (3) specific location. (4) integrated, and (5) synergistic between technology components. Abstrak Di Provinsi Jambi pada beberapa kabupaten rawa lebak telah diusahakan untuk pertanaman padi, tetapi produksi masih rendah umumnya dibawah 2 ton/ha dengan frekuensi penanaman padi satu kali setahun. Untuk dapat memanfaatkan lahan lebak secara optimal diperlukan teknik penataan lahan, pengelolaan tanah dan hara, pemilihan komoditas yang sesuai, yang ekonomis dan mempunyai umur yang pendek serta pengaturan pola tanam yang sesuai. Salah satu upaya peningkatan produksi padi di rawa lebak adalah dengan mengintroduksikan paket teknologi dengan pendekatan Pengelolaan Tanaman dan Sumberdaya Terpadu (PTT) dengan beberapa komponen teknologi diantaranya varietas unggul spesifik lokasi yang telah beradaptasi dengan lingkungan tumbuhnya. Pengelolaan Tanaman dan Sumberdaya Terpadu (PTT) adalah suatu pendekatan dalam peningkatan produksi melalui pengelolaan tanaman, tanah dan air, hara, dan organisme pengganggu tanaman (OPT) secara menyeluruh dan berkelanjutan. Dalam penerapannya, PTT bersifat (1) partisipatif, (2) dinamis, (3) spesifik lokasi, (4) terpadu, dan (5) sinergis antar komponen teknologi.
Description
14 p.; tab.
Keywords
Citation