Penerapan Komponen Teknologi PTT padi di Desa Majasto, Kecamatan Tawangsari, Kabupaten Sukoharjo

dc.contributor.authorIriani, Endang
dc.contributor.authorWulanjari, M. Eti
dc.contributor.authorJauhari, Sodiq
dc.contributor.otherBalai Besar Penelitian Tanaman Padien_US
dc.date.accessioned2022-10-10T04:28:57Z
dc.date.available2022-10-10T04:28:57Z
dc.date.issued2012-06
dc.description12 hlm.; 10 tabelen_US
dc.description.abstractSalah satu program Kementrian Pertanian di bidang pangan adalah peningkatan produksi padi dan peningkatan pendapatan petani. Salah satu strategi yang dilaksanakan untuk mencapai tujuan tersebut adalah memasyarakatkan penerapan Pengelolaaan Tanaman Terpadu (PTT) melalui Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu (SL-PTT). Salah satu lokasi kegiatan SL-PTT ini adalah Desa Majasto, Kecamatan Tawangsari Kabupaten Sukoharjo. Kegiatan yang dilaksanakan adalah demplot seluas 0,25 hektar dengan penerapan teknologi PTT. Teknologi PTT yang diimplementasikan meliputi komponen dasar maupun komponen penunjang dengan penerapan spesifi k lokasi. Varietas yang diintroduksikan terdiri dari 6 varietas yaitu Inpari 1, Inpari 2, Inpari 6, Inpari 8, Mekongga, dan Conde yang ditanam dalam design rancangan acak kelompok dengan 3 ulangan. Parameter yang diamati meliputi teknis, ekonomi, dan persepsi petani. Hasil dari kegiatan menunjukkan bahwa secara umum daya tumbuh dan pertumbuhannya seragam antar varietasnya dan menunjukkan spesifi kasi sesuai diskripsi masingmasing varietas. Keragaan tingkat ketahanan varietas terhadap serangan penyakit kresek menunjukkan bahwa varietas Conde dan Inpari 8 lebih tahan dibandingkan 4 varietas lainnya. Keragaan produksi rata-rata tiap varietas adalah berturut-turut varietas Mekongga (7,29 t/ha), Conde (8,61 t/ha), Inpari 1 (8,09 t/ha), Inpari 2 (6,09 t/ha), Inpari 6 (8,95 t/ha); dan Inpari 8 (8,38 t/ha). Persepsi petani terutama terhadap VUB padi secara ranking terpilih Mekongga, Inpari 8 (untuk antisipasi wereng cokelat dan kresek), dan Conde (untuk antisipasi penyakit kresek). Hasil analisa usahatani khususnya pada varietas Conde dengan penerapan teknologi mengalami kenaikan keuntungan sebesar 18% dibandingkan dari sebelumnya (dari Rp.14.620.000 menjadi Rp.17.860.000) dengan kenaikan R/C ratio sebesar 0,08. Implikasi kebijakan yang perlu dilaksanakan adalah penerapan program peningkatan produktivitas komoditas pangan dengan penerapan teknologi PTT secara lebih luas. Untuk pencapaian tujuan ini, penerapan teknologi PTT ini diperlukan pendampingan petugas. Upaya untuk memenuhi varietas yang menjadi pilihan petani perlu diperbanyak melalui usaha perbenihan dengan penangkarpenangkar benih di tingkat kelompoken_US
dc.identifier.urihttps://repository.pertanian.go.id/handle/123456789/17730
dc.language.isoiden_US
dc.publisherBalai Besar Penelitian Tanaman Padien_US
dc.subjectPENERAPANen_US
dc.subjectTEKNOLOGI PTTen_US
dc.titlePenerapan Komponen Teknologi PTT padi di Desa Majasto, Kecamatan Tawangsari, Kabupaten Sukoharjoen_US
dc.title.alternativeProsiding Seminar Ilmiah Hasil Penelitian Padi Nasional 2011: Buku 3en_US
Files
Original bundle
Now showing 1 - 1 of 1
Loading...
Thumbnail Image
Name:
26. Penerapan Komponen Teknologi PTT padi di Desa Majasto, Kecamatan Tawangsari, Kabupaten Sukoharjo - Endang Iriani, M. Eti Wulanjari, dan Sodiq Jauhari (BPTP Jateng).pdf
Size:
145.41 KB
Format:
Adobe Portable Document Format
Description:
License bundle
Now showing 1 - 1 of 1
Loading...
Thumbnail Image
Name:
license.txt
Size:
1.71 KB
Format:
Item-specific license agreed upon to submission
Description: