Penerapan Komponen Teknologi PTT padi di Desa Majasto, Kecamatan Tawangsari, Kabupaten Sukoharjo
No Thumbnail Available
Date
2012-06
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Balai Besar Penelitian Tanaman Padi
Abstract
Salah satu program Kementrian Pertanian di bidang pangan adalah peningkatan
produksi padi dan peningkatan pendapatan petani. Salah satu strategi yang
dilaksanakan untuk mencapai tujuan tersebut adalah memasyarakatkan penerapan
Pengelolaaan Tanaman Terpadu (PTT) melalui Sekolah Lapang Pengelolaan
Tanaman Terpadu (SL-PTT). Salah satu lokasi kegiatan SL-PTT ini adalah Desa
Majasto, Kecamatan Tawangsari Kabupaten Sukoharjo. Kegiatan yang dilaksanakan
adalah demplot seluas 0,25 hektar dengan penerapan teknologi PTT. Teknologi
PTT yang diimplementasikan meliputi komponen dasar maupun komponen
penunjang dengan penerapan spesifi k lokasi. Varietas yang diintroduksikan
terdiri dari 6 varietas yaitu Inpari 1, Inpari 2, Inpari 6, Inpari 8, Mekongga, dan
Conde yang ditanam dalam design rancangan acak kelompok dengan 3 ulangan.
Parameter yang diamati meliputi teknis, ekonomi, dan persepsi petani. Hasil dari
kegiatan menunjukkan bahwa secara umum daya tumbuh dan pertumbuhannya
seragam antar varietasnya dan menunjukkan spesifi kasi sesuai diskripsi masingmasing varietas. Keragaan tingkat ketahanan varietas terhadap serangan penyakit
kresek menunjukkan bahwa varietas Conde dan Inpari 8 lebih tahan dibandingkan
4 varietas lainnya. Keragaan produksi rata-rata tiap varietas adalah berturut-turut
varietas Mekongga (7,29 t/ha), Conde (8,61 t/ha), Inpari 1 (8,09 t/ha), Inpari 2
(6,09 t/ha), Inpari 6 (8,95 t/ha); dan Inpari 8 (8,38 t/ha). Persepsi petani terutama
terhadap VUB padi secara ranking terpilih Mekongga, Inpari 8 (untuk antisipasi
wereng cokelat dan kresek), dan Conde (untuk antisipasi penyakit kresek). Hasil
analisa usahatani khususnya pada varietas Conde dengan penerapan teknologi
mengalami kenaikan keuntungan sebesar 18% dibandingkan dari sebelumnya
(dari Rp.14.620.000 menjadi Rp.17.860.000) dengan kenaikan R/C ratio sebesar
0,08. Implikasi kebijakan yang perlu dilaksanakan adalah penerapan program
peningkatan produktivitas komoditas pangan dengan penerapan teknologi PTT
secara lebih luas. Untuk pencapaian tujuan ini, penerapan teknologi PTT ini
diperlukan pendampingan petugas. Upaya untuk memenuhi varietas yang menjadi
pilihan petani perlu diperbanyak melalui usaha perbenihan dengan penangkarpenangkar benih di tingkat kelompok
Description
12 hlm.; 10 tabel
Keywords
PENERAPAN, TEKNOLOGI PTT