PRODUKSI KENTANG (Solanum tuberosum L.) G0 SISTEM AEROPONIK DI TAMAN TEKNOLOGI PERTANIAN (TTP) DESA CIKAJANG KABUPATEN GARUT PROVINSI JAWA BARAT

dc.contributor.authorMarwah, Sofwa
dc.contributor.otherPoliteknik Enjiniring Pertanian Indonesiaen_US
dc.date.accessioned2022-12-05T07:40:00Z
dc.date.available2022-12-05T07:40:00Z
dc.date.issued2022-09-21
dc.description.abstractPROPOSAL PKL 2.2019.TAP.PENDAHULUAN.Salah satu tantangan utama dalam pengingkatan produksi kentang di Indonesia adalah ketersediaan benih yang bermutu yang jumlahnya masih terbatas dan belum memenuhi kebutuhan petani (Husen, et al. 2018). Tempat pembenihan kentang secara konvensional terkendala dengan produktivitas yang masih rendah. Oleh karena itu, diperlukan teknologi baru yang aplikatif dan adaptif supaya bisa meningkatkan produktivitas benih kentang yang berkualitas. Aeroponic merupakan cara budidaya tanaman dengan melalui system pengkabutan (Farran, et al. 2010). Penerapan Teknik aeroponic merupakan terobosan baru dalam usaha proses produksi benih kentang varietas G0 berkualitas tinggi dan dengan kuantitas yang banyak. Taman Teknologi Pertanian (TTP) Cikajang merupakan pusat pelatihan pertanian di bawah binaan Kementerian Pertanian yang berlokasi di Desa Cikajang Kabupaten Garut. Pelatihan pertanian yang dilaksanakan merupakan pertanian yang berbasis teknologi dengan berbagai terobosan teknologi yang akan memudahkan petani dalam melakukan kegiatan pertanian. Taman Teknologi Pertanian (TTP) Cikajang berlokasi di daerah Dataran tinggi sehingga tanaman yang dibudidayakan merupakan tanaman hortikultura dataran tinggi seperti kentang, wortel, cabai, dan lainnya. Namun, masih banyak petani yang melakukan budidaya benih Kentang dengan menggunakan cara konvensional yaitu budidaya dengan media tanam tanah. Hal ini dikarenakan kurangnya pengetahuan dan modal petani untuk melakukan budidaya benih kentang menggunakan teknologi pertanian yang sudah ada. Produksi benih kentang menggunakan cara konvensional maupun menggunakan sistem Aeroponik tentu saja memiliki kelebihan dan kekurangan masing – masing. Baik dari proses budidaya maupun dari kualitas dan kuantitas produk yang dihasilkan. Di TTP Cikajang sendiri produksi benih kentang dilakukan dengan dua media tanam yang berbeda yaitu dengan media tanam tanah yang ditanam secara konvensional, dan dengan sistem Aeroponik. Oleh sebab itu, dalam kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) 2 ini saya ingin menganalisis pengaruh media tanam terhadap hasil produksi benih kentang G0 yang dilakukan di Taman Teknologi Pertanian (TTP) Cikajang Kab.Garut Provinsi Jawa Baraten_US
dc.identifier.urihttps://repository.pertanian.go.id/handle/123456789/18326
dc.language.isoiden_US
dc.publisherProgram Studi Tata Air Pertanian,Politeknik Enjiniring Pertanian Indonesiaen_US
dc.subjectKentang,aeroponik,Greenhouseen_US
dc.titlePRODUKSI KENTANG (Solanum tuberosum L.) G0 SISTEM AEROPONIK DI TAMAN TEKNOLOGI PERTANIAN (TTP) DESA CIKAJANG KABUPATEN GARUT PROVINSI JAWA BARATen_US
dc.typeWorking Paperen_US
Files
Original bundle
Now showing 1 - 1 of 1
Loading...
Thumbnail Image
Name:
LAPORAN_PKL 2_SOFWA MARWAH_071519022_TAP.pdf
Size:
1.73 MB
Format:
Adobe Portable Document Format
Description:
License bundle
Now showing 1 - 1 of 1
Loading...
Thumbnail Image
Name:
license.txt
Size:
1.71 KB
Format:
Item-specific license agreed upon to submission
Description:
Collections