Integrasi Ternak Sapi dan Tanaman Kakao di Sumatera Barat

Abstract
Description
Populasi ternak sapi di Sumatera Barat cukup besar. Pada tahun 2013 mencapai 378.789 ekor. Sistem pemeliharaan masih dilakukan secara tradisional dengan mengandalkan rumput alam sebagai sumber pakan sehingga tingkat produktivitasnya rendah. Di sisi lain, Sumatera Barat merupakan sentra produksi kakao wilayah Barat yang dicanangkan pada tahun 2006. Sejak saat itu, penanaman kakao dilaksanakan secara besar besaran. Pada tahun 2013 luas tanaman kakao mencapai 148.012 ha dengan produksi buah 77.308 ton. Kulit buah kakao berpotensi untuk dimanfaatkan sebagai pakan ternak sapi karena kandungan nutrisinya cukup baik. Pemanfaatan kulit buah kakao sebagai pakan ternak memerlukan proses fermentasi untuk menurunkan efek racun theobromin dan kandungan lignin, meningkatkan daya cerna dan kadar protein yang dikenal dengan teknologi fermentasi “Ragur 100”. Sistem usaha tani terpadu (integrasi) merupakan sistem yang menggabungkan kegiatan dari beberapa komoditi pertanian dalam satu lahan, sehingga dapat menjadi solusi bagi peningkatan produktivitas lahan.
Keywords
Research Subject Categories::A Agriculture/Pertanian
Citation
Collections