APLIKASI MODEL PEMUPUKAN BERIMBANG PADA TANAMAN CENGKEH (Syzigium aromaticum)

dc.contributorBalai Penelitian Tanaman Obat dan Aromatiken-US
dc.creatorRuhnayat, Agus
dc.date2016-09-27
dc.date.accessioned2018-06-04T07:18:31Z
dc.date.available2018-06-04T07:18:31Z
dc.date.issued2007
dc.descriptionPenelitian bertujuan untuk 1) menda-patkan dosis pupuk anjuran berdasarkan hasil analisa tanah dan daun untuk 3 sentra produksi cengkeh (Jawa Barat, Jawa Timur dan Sula-wesi Utara), dan 2) menguji kehandalan model matematis pemupukan berimbang. Kegiatan di-awali dengan mengoleksi dan menganalisa sampel tanah dan daun dari pertanaman ceng-keh di Jawa Barat, Jawa Timur dan Sulawesi Utara. Hasil analisa kemudian dimasukkan kedalam model matematis sehingga diperoleh dosis pupuk anjuran untuk masing-masing lo-kasi. Untuk menguji kehandalan model maka, pupuk anjuran diuji di lapangan (Kabupaten Cianjur, Jawa Barat) dengan cara memban-dingkan dosis pupuk NPKMg hasil perhitungan model dengan dosis anjuran umum dan tanpa pemupukan, terhadap pertumbuhan dan pro-duksi cengkeh. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) Model matematis : DA (dosis anjuran) = (KD x KT x DAU) + DAU dapat di-gunakan untuk menetapkan dosis pupuk anjur-an untuk tanaman cengkeh, (2) Hasil perhi-tungan model menunjukkan bahwa untuk da-erah Cianjur dosis pupuk Urea sama dengan dosis anjuran umum yaitu 8.577 g/pohon, KCl lebih tinggi sebesar 84 g/pohon dan SP-36 serta Kieserit lebih rendah berturut-turut sebesar 42 dan 158 g/pohon. Untuk daerah Sukabumi dosis pupuk Urea dan Kieserit lebih rendah berturut-turut sebesar 7.433 dan 19 g/pohon, SP-36 dan KCl lebih tinggi berturut-turut se-besar 19.027 dan 47 g/pohon. Untuk daerah Pacitan, dosis pupuk Urea, SP-36 dan KCl lebih rendah berturut-turut sebesar 279, 3 dan 7 g/pohon serta Kieserit  lebih tinggi sebesar 11 g/pohon. Untuk daerah Banyuwangi dosis pupuk Urea, SP-36 dan Kieserit lebih rendah berturut-turut sebesar 156, 20 dan 133 g/pohon serta KCl lebih tinggi 42 g/pohon. Untuk da-erah Minahasa dosis pupuk Urea, SP-36, KCl dan Kieserit lebih rendah berturut-turut sebesar 233, 120, 15 dan 287 g/pohon, dan (3) Ber-dasarkan perhitungan model untuk daerah Ka-bupaten Sukabumi dapat dihemat pupuk Urea dan Kieserit masing-masing sebesar 9227,3 dan 23,6 ton.en-US
dc.formatapplication/pdf
dc.identifierhttp://ejurnal.litbang.pertanian.go.id/index.php/bultro/article/view/1934
dc.identifier10.21082/bullittro.v18n2.2007.%p
dc.identifier.urihttps://repository.pertanian.go.id/handle/123456789/3877
dc.languageeng
dc.publisherPusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunanen-US
dc.relationhttp://ejurnal.litbang.pertanian.go.id/index.php/bultro/article/view/1934/5462
dc.source2527-4414
dc.source0215-0824
dc.sourceBuletin Penelitian Tanaman Rempah dan Obat; Vol 18, No 2 (2007): BULETIN PENELITIAN TANAMAN REMPAH DAN OBAT; 149-158en-US
dc.sourceBuletin Penelitian Tanaman Rempah dan Obat; Vol 18, No 2 (2007): BULETIN PENELITIAN TANAMAN REMPAH DAN OBAT; 149-158id-ID
dc.titleAPLIKASI MODEL PEMUPUKAN BERIMBANG PADA TANAMAN CENGKEH (Syzigium aromaticum)en-US
dc.typeinfo:eu-repo/semantics/article
dc.typeinfo:eu-repo/semantics/publishedVersion
dc.typePeer-reviewed Articleen-US
Files
Original bundle
Now showing 1 - 1 of 1
Loading...
Thumbnail Image
Name:
APLIKASI MODEL PEMUPUKAN BERIMBANG PADA TANAMAN CENGKEH (SYZIGIUM AROMATICUM).pdf
Size:
225.8 KB
Format:
Adobe Portable Document Format
Description:
License bundle
Now showing 1 - 1 of 1
Loading...
Thumbnail Image
Name:
license.txt
Size:
0 B
Format:
Item-specific license agreed upon to submission
Description: