APLIKASI MODEL PEMUPUKAN BERIMBANG PADA TANAMAN CENGKEH (Syzigium aromaticum)
No Thumbnail Available
Date
2007
Authors
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan
Abstract
Description
Penelitian bertujuan untuk 1) menda-patkan dosis pupuk anjuran berdasarkan hasil analisa tanah dan daun untuk 3 sentra produksi cengkeh (Jawa Barat, Jawa Timur dan Sula-wesi Utara), dan 2) menguji kehandalan model matematis pemupukan berimbang. Kegiatan di-awali dengan mengoleksi dan menganalisa sampel tanah dan daun dari pertanaman ceng-keh di Jawa Barat, Jawa Timur dan Sulawesi Utara. Hasil analisa kemudian dimasukkan kedalam model matematis sehingga diperoleh dosis pupuk anjuran untuk masing-masing lo-kasi. Untuk menguji kehandalan model maka, pupuk anjuran diuji di lapangan (Kabupaten Cianjur, Jawa Barat) dengan cara memban-dingkan dosis pupuk NPKMg hasil perhitungan model dengan dosis anjuran umum dan tanpa pemupukan, terhadap pertumbuhan dan pro-duksi cengkeh. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) Model matematis : DA (dosis anjuran) = (KD x KT x DAU) + DAU dapat di-gunakan untuk menetapkan dosis pupuk anjur-an untuk tanaman cengkeh, (2) Hasil perhi-tungan model menunjukkan bahwa untuk da-erah Cianjur dosis pupuk Urea sama dengan dosis anjuran umum yaitu 8.577 g/pohon, KCl lebih tinggi sebesar 84 g/pohon dan SP-36 serta Kieserit lebih rendah berturut-turut sebesar 42 dan 158 g/pohon. Untuk daerah Sukabumi dosis pupuk Urea dan Kieserit lebih rendah berturut-turut sebesar 7.433 dan 19 g/pohon, SP-36 dan KCl lebih tinggi berturut-turut se-besar 19.027 dan 47 g/pohon. Untuk daerah Pacitan, dosis pupuk Urea, SP-36 dan KCl lebih rendah berturut-turut sebesar 279, 3 dan 7 g/pohon serta Kieserit lebih tinggi sebesar 11 g/pohon. Untuk daerah Banyuwangi dosis pupuk Urea, SP-36 dan Kieserit lebih rendah berturut-turut sebesar 156, 20 dan 133 g/pohon serta KCl lebih tinggi 42 g/pohon. Untuk da-erah Minahasa dosis pupuk Urea, SP-36, KCl dan Kieserit lebih rendah berturut-turut sebesar 233, 120, 15 dan 287 g/pohon, dan (3) Ber-dasarkan perhitungan model untuk daerah Ka-bupaten Sukabumi dapat dihemat pupuk Urea dan Kieserit masing-masing sebesar 9227,3 dan 23,6 ton.