Paket Teknologi Budidaya Varietas Unggul Baru Padi Untuk Peningkatan Produktivitas

No Thumbnail Available
Date
2017-12-01
Authors
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Balai Besar Penelitian Tanaman Padi
Abstract
Abstract National Program for Increasing Rice Production and achievement rice surplus of 2014 needed of rice technological innovation support and adopted by farmers and stakeholders. The used of high yielding varieties, integrated crop management and resources of harvesting are important to increased national rice production and productivity. The objectives of this experiment were to study the effects of technological innovation support and new plant variety to increasing rice production and productivity. The experiment was conducted at Muara research station, Bogor during 2015 dry season. Combination treatment are integrated technology package (ITP) and new high yielding varieties. The experiment was arranged in a randomized block design two factor with three replications. The first factor of package 1 - technology (tp -1), plant spacing 40 cm x 40 cm; the use of organic fertilizers; seeds age 15 HSS), package -2 plant equal spacing 25 cm x 25 cm; fertilize recommended; seed age 21 HSS; The second factor of variety, v1-inpari 19, v2-inpari 31. The result that grain yield of tp-2 (7,38 + 0,61 GKG t/ha) significantly highest than tp-1 and tp-3. The new high variety significantly. Inpari 19 produce grain higher than Inpari 31, are 6,45+ 2,16 GKG t/ha higher than inpari 31 varieties of 5.44 + 1,86 GKG t/ha. The Combine of technology package (ip2) and inpari 19 variety produce highest of grain yield at + 7.82 GKG t/ha. Abstrak Peningkatan Produksi Beras Nasional (P2BN) dan pecapaian target surplus 10 juta ton beras tahun 2014, memerlukan dukungan tersedianya inovasi teknologi padi unggulan spesifik lokasi yang dapat diadopsi oleh petani dan para pengguna umumnya. Inovasi teknologi padi yang tersedia berupa varietas unggul baru, pengelolaan tanaman dan sumber daya terpadu hingga penanganan panen dan pasca panen dapat diandalkan untuk mendukung produksi padi.Percobaan dilaksanakan di Kebun Percobaan Muara, Bogor pada MK 2 tahun 2015. Perlakuan merupakan kombinasi antara teknologi budidaya dan varietas unggul baru padi sawah, disusun dalam rancangan percobaan Acak Kelompok dua Faktor dengan 3 (tiga) ulangan. Faktor 1 - Paket teknologi (PT -1), yaitu - jarak tanam lebar 40 cm x 40 cm; penggunaan pupuk organik; umur bibit muda (15 HSS), Paket teknologi -2 yaitu jarak tanam tegel 25 cm x 25 cm; rekomendasi pupuk setempat; umur bibit 21 HSS; Paket teknologi -3 – jarak tanam Legowo 4:1(25---50) cm x 12,5 cm), pengunaan pupuk ½ rekomendasi; umur bibit 21 hss. Faktor 2 (varietas unggul baru) yaitu V1- Inpari 19 (padi umur genjah), V2-Inpari 31 (padi tahan wereng), Jumlah keseluruhan petak ada 54, dengan ukuran petak terkecil 6 m x 5 m. Hasil gabah kering giling (GKG) pada kombinasi perlakuan paket teknologi dan varietas pada percobaan ini sangat nyata berbeda. Paket Teknologi 2 (PTB- 2) rata-rata menghasilkan 7,38 + 0,61 ton GKG/ha, lebih tinggi dibandingkan dua paket teknologi yang lain (PTB- 3 dan PTB- 1), yaitu masing-masing menghasilkan 6,79 1,12 ton GKG/ha dan 3,66 + 0,43 ton GKG/ha. Dua varietas unggul baru yang digunakan juga berbeda sangat nyata, Inpari 19 (padi umur genjah) menghasilkan gabah lebih tinggi dibandingkan Inpari 31 (padi tahan wereng), yaitu rata-rata 6,45 + 2,16 ton GKG/ha lebih tinggi + 1.01 ton GKG/ha dibandingkan dengan varietas Inpari 31 rata-rata sebesar 5.44 + 1,86 ton GKG/ha. Kombinasi varietas Inpari 19 dengan paket teknologi budiddaya PTB -2 dan PTB-3 menghasilkan gabah tertinggi rata-rata sebesar + 7.82 ton GKG/ha pada tertinggi dan + 7,58 ton GKG/ha
Description
12 p; ills.; tab.
Keywords
Citation