Budidaya Talas Jepang (Satoimo)
dc.contributor.author | Kallo Repelita, Repelita Kallo, Tanaka San, Kartika Fauziah, Andi Satna San Tanaka,Fauziah Kartika, Satna Andi | |
dc.contributor.other | Anida Huseng | en_US |
dc.date.accessioned | 2020-09-11T00:28:34Z | |
dc.date.available | 2020-09-11T00:28:34Z | |
dc.date.issued | 2019-06-20 | |
dc.description | Talas Jepang Satoimo (Colocasia esculenta var antiquorum) atau yang dikenal sebagai Taro Potato merupakan komoditas pangan alternatif yang mulai popular dikembangkan di lndonesia karena memiliki nilai dan prospek ekonomi yang cukup bagus, khususnya sebagai bahan pangan ekspor ke Negara Jepang. Bahan pangan ini sudah menjadi salah satu bahan pangan utama bagi sebagian besar penduduk Jepapg sebagai pengganti beras dan kentang, karena mereka menganggap beras dan kentang terlalu banyak mengandung karbohidrat dan gula, sehingga banyak warga Jepang yang mengalihkan konsumsi mereka pada talas. Berbeda dengan jenis talas lainnya, talas jepang selain bisa diolah menjadi pagan olahan. pengganti kentang dan terigu seperti tart, kue kering, pie atau makanan ringan, talas jenis ini bisa dikonsumsi langsung dalam keadaan mentah, rasanya yang mirip-mirip dengan salak pondoh membuat sebagian orang menyebutnya keladi salak. Kalau anda pernah mencicipi makanan ringan berupa Taro Snack atau pie Genji Taro, | en_US |
dc.identifier.uri | https://repository.pertanian.go.id/handle/123456789/10151 | |
dc.language.iso | id | en_US |
dc.publisher | BPTP Sulawesi Selatan | en_US |
dc.relation.ispartofseries | terbitan; | |
dc.subject | Budidaya talas jepang | en_US |
dc.title | Budidaya Talas Jepang (Satoimo) | en_US |
dc.type | Article | en_US |