Petunjuk Teknis Budidaya dan Produksi Benih Beberapa Sayuran Indigenous
dc.contributor.author | Hidayat, Iteu M. | |
dc.contributor.author | Kirana, Rinda | |
dc.contributor.author | Gaswanto, Reddy | |
dc.contributor.author | Kusmana | |
dc.contributor.other | Balai Penelitian Tanaman Sayuran | en_US |
dc.date.accessioned | 2022-05-25T07:02:21Z | |
dc.date.available | 2022-05-25T07:02:21Z | |
dc.date.issued | 2006 | |
dc.description | Buku ini berisi panduan singkat budidaya dan produksi benih 16 sayuran indigenous, antara lain: kedelai sayur, bayam, koro/roay, timun merah, paria belut, walang/false coriander, okra, rosela, gambas, labu kuning, pare, kecipir, basela, tomat, jute dan kangkung. Tidak semua jenis tanaman dalam buku ini merupakan sayuran indigenous Indonesia, karena buku ini disusun sebagai bagian dari kegiatan Kerjasama antara BALITSA dengan AVRDC-ADB RETA 6067. Program ini bertujuan untuk mempromosikan keamanan pangan dan kesehatan yang lebih baik pada anggota keluarga di pedesaan, serta memperbaiki nutrisi anggota keluarga yang kurang mampu melalui aselerasi pemanfaatan sayuran indigenous. Disamping itu program ini juga diharapkan dapat membantu petani dalam diversifikasi sumber pendapatan. Sayuran yang dipromosikan merupakan sayuran yang mempunyai nilai nutrisi hasil pemilihan negara anggota di Asia: Philiphina, Malaysia, Bangladesh, Laos, Kamboja, Vietnam, Thailand dan Indonesia. Dalam program ini nutrisi yang diutamakan adalah vit A, zat besi dan anti oksidan. Sayuran indigenous adalah spesies sayuran asli pada daerah tertentu atau berasal dari wilayah atau ekosistem tertentu, termasuk spesies atau varietas yang sudah sekian lama berevolusi dari materi pendatang/introduksi dari wilayah geografis yang lain. Sayuran indigenous diantaranya banyak bermanfaat baik dari segi nutrisi maupun fungsinya. Karena itu, sayuran indigenous harus dilestarikan, dengan pertimbangan: di antara tanaman pangan, sayuran indigenous merupakan sayuran yang terabaikan; Hal ini sangat berbahaya, karena kemungkinan untuk digantikan oleh hanya beberapa spesies yang dibudidayakan; kalau sayuran indigeous hilang, maka pengetahuan yang berkaitan dengannya akan turut musnah; karena itu perlu dilestarikan, dan terlalu berharga untuk punah begitu saja. Sebagian besar dari sayuran indigenous dalam buku ini merupakan petunjuk budi daya dan produksi benih untuk benih (14 jenis) yang dibagikan melalui pelatihan PEMANFAATAN SAYURAN INDIGENOUS DALAM MENINGKATKAN NUTRISI KELUARGA MELALUI SKEMA KEBUN PEKARANGAN, Jakarta 17 – 19 April 2006. Besar harapan kami bahwa buku ini dapat bermanfaat bagi pengguna, yaitu wanita dan petani di pedesaan, penyuluh pertanian dan kesehatan yang terpanggil untuk mempromosikan sayuran indigenous dan melestarikannya sebagai upaya untuk materi genetik generasi mendatang, kesehatan dan kesejahteraan masyarakat umumnya. | en_US |
dc.identifier.uri | https://repository.pertanian.go.id/handle/123456789/15934 | |
dc.language.iso | id | en_US |
dc.publisher | Balai Penelitian Tanaman Sayuran | en_US |
dc.subject | Petunjuk Teknis | en_US |
dc.subject | Budidaya | en_US |
dc.subject | Produksi Benih | en_US |
dc.subject | Sayuran Indigenous | en_US |
dc.title | Petunjuk Teknis Budidaya dan Produksi Benih Beberapa Sayuran Indigenous | en_US |
dc.type | Book | en_US |
Files
Original bundle
1 - 1 of 1
Loading...
- Name:
- M-43 (Petunjuk Teknis Budidaya dan Produksi Benih Beberapa Jenis Sayuran Indijenes).pdf
- Size:
- 1.29 MB
- Format:
- Adobe Portable Document Format
- Description:
- fulltext
License bundle
1 - 1 of 1
Loading...
- Name:
- license.txt
- Size:
- 1.71 KB
- Format:
- Item-specific license agreed upon to submission
- Description: