Strategi Pengendalian Hama Kedelai dalam Era Perubahan Iklim Global
Loading...
Date
2009-12-11
Authors
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan
Abstract
Salah satu masalah dalam proses produksi kedelai di Indonesia adalah gangguan hama. Serangan hama pada tanaman kedelai dapat menurunkan hasil sampai 80%. Tanaman kedelai merupakan inang berbagai insekta, terbukti dari banyaknya hama yang menyerang, terdiri atas hama dalam tanah, lalat bibit, ulat daun, hama penggerek batang, dan hama polong kedelai. Pemanasan global mengubah karakteristik iklim global, regional dan lokal, dan berdampak terhadap berbagai aspek kehidupan dan ekobiologi sektor pertanian. Salah satu dampak perubahan iklim global adalah meningkatnya populasi hama. Tanaman kedelai mempunyai kompleksitas hama. Dengan meningkatnya suhu di bumi diperkirakan akan berakibat pada dinamika populasi hama. Hama kedelai yang populasinya diperkirakan meningkat akibat kenaikkan suhu udara antara lain adalah a) lalat bibit kacang (Ophiomyia phaseoli), b) kutu daun (Bemisia tabaci), Aphis spp dan Empoasca spp., c) ulat daun (Spodoptera litura), d) perusak polong (Etiella spp dan Riptortus linearis). Meningkatnya populasi hama pada tanaman berarti akan mengancam produksi kedelai. Upaya untuk mengatasi meningkatnya populasi hama akibat dampak pemanasan global antara lain optimalisasi berlangsungnya pengendalian alami dan pengendalian fisik dan mekanik dengan menerapkan teknik bercocok tanam. Prinsip mengatasi masalah hama kedelai dengan pendekatan Pengendalian Hama Terpadu (PHT) tetap relevan
Description
Buletin Iptek Tanaman Pangan kini telah memasuki tahun ke-4. Di usianya yang relatif muda, buletin ilmiah ini dinilai berhasil mengemban misi yang penting, yaitu memberikan pencerahan tentang berbagai aspek sistem produksi tanaman pangan kepada pejabat, wakil rakyat, peneliti, dosen pertanian, penyuluh, dan masyarakat pertanian. Misi yang kedua adalah memberi kesempatan kepada peneliti untuk berpikir kreatif dengan mereduksi ide baru dan pandangan positif untuk membangun pertanian tanaman pangan. Dalam hal kontinuitas maupun jumlah makalah yang diterbitkan pada setiap nomor, buletin ini juga cukup konsisten. Meski demikian redaksi akan lebih bekerja keras lagi untuk menjaring makalah dari para peneliti dan terus berupaya meningkatkan kualitas buletin yang terbit dua kali setahun ini.