TEKNOLOGI PEMBENIHAN KENAF
dc.contributor.author | RUSTINI, Sri | |
dc.contributor.other | Balai Penelitian Tanaman Tembakau dan Serat | en_US |
dc.date.accessioned | 2022-06-08T03:11:53Z | |
dc.date.available | 2022-06-08T03:11:53Z | |
dc.date.issued | 2009 | |
dc.description | Benih tanaman industri dapat dikelompokkan menjadi benih "ortodoks", "rekalsi-tran", dan benih "intermediate" (antara). Pengelompokan tersebut didasarkan atas kepe-kaannya terhadap pengeringan dan suhu. Benih "ortodoks" relatif toleran/tahan terhadap pengeringan, benih "rekalsitran" peka terhadap pengeringan, sedangkan benih "inter-mediate" berada antara kedua sifat "ortodoks" dan "rekalsitran" (Hasanah, 2002). Berda-sarkan ukuran benih yang kecil, ketahanannya terhadap pengeringan sampai kadar air mencapai 5–6% dan dapat disimpan pada suhu rendah, benih kenaf termasuk benih orto-doks. Untuk meningkatkan daya saing komoditas perkebunan, diperlukan benih yang me-miliki keunggulan tinggi, mutu sesuai permintaan pasar, efisien dalam produksi, terjang-kau oleh petani/pekebun, jumlah cukup banyak, serta penyediaannya tepat waktu, tepat je-nis, dan tepat harga (Direktorat Bina Perbenihan, 1998). | en_US |
dc.identifier.issn | 978-979-17503-2-5 | |
dc.identifier.uri | https://repository.pertanian.go.id/handle/123456789/16176 | |
dc.language.iso | id | en_US |
dc.publisher | Balai Penelitian Tanaman Tembakau dan Serat | en_US |
dc.relation.ispartofseries | 2009; | |
dc.subject | Research Subject Categories::A Agriculture/Pertanian::A50 Agricultural research/Penelitian Pertanian | en_US |
dc.subject | Teknologi perbenihan | en_US |
dc.subject | Kenaf (Hibiscus cannabinus L. Gaud) | en_US |
dc.title | TEKNOLOGI PEMBENIHAN KENAF | en_US |
dc.type | Article | en_US |