Peningkatan Produktivitas & Pendapatan Usahatani Padi Petani Melalui Penerapan (PTT) di Kab Tabanan Bali

dc.contributor.authorS.A.N. Aryawati
dc.contributor.authorA.A.N.B. Kamandalu
dc.contributor.otherBalai Besar Penelitian Tanaman Padien_US
dc.date.accessioned2023-03-07T08:11:15Z
dc.date.available2023-03-07T08:11:15Z
dc.date.issued2015-08-06
dc.description8 hlm.; 3 tabelen_US
dc.description.abstractProgram pemerintah untuk meningkatkan produktivitas padi di Indonesia melalui Penerapan Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT). Kabupaten Tabanan merupakan sentra tanaman padi di Provinsi Bali. Untuk mendukung program tersebut BPTP Bali bekerjasama dengan Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten Tabanan melaksanakan penelitian bertujuan untuk mengetahui produktivitas padi, kelayakan usaha dan peningkatan pendapatan petani melalui penerapan PTT. Penelitian dilaksanakan di Subak Tungkub II Kecamatan Kediri dan Subak Sungsang Kecamatan Kerambitan Kabupaten Tabanan. Penelitian dilaksanakan dari bulan Mei sampai dengan September 2013. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode demplot di lokasi LL menggunakan Teknologi PTT dan survei dengan kelompok tani setempat. Varietas yang diuji pada demplot yaitu Inpari 15 dan Inpari 16, masing-masing lokasi seluas satu ha dengan kontrol Varietas Ciherang (non PTT). Variabel pengamatan meliputi tinggi tanaman, anakan produktif, gabah isi dan hampa/malai, produktivitas GKP (t/ha), dan biaya usahatani. Produksi padi yang dihasilkan merupakan produksi ubinan. Untuk mengetahui kelayakan usahatani digunakan analisis rasio penerimaan dan biaya (R/C rasio). Hasil penelitian menunjukkan produktivitas meningkat yaitu Inpari 15 sebesar 9,30 t/ha (35,48%) di Subak Tungkub II dan 7,42 t/ha (0,27%) di Subak Sungsang, dan Inpari 16 sebesar 8,96 t/ha (33,04%) di Subak Tungkub II dan 7,49 t/ ha (1,20%) di Subak Sungsang, sedangkan varietas Ciherang sebagai pembanding sebesar 6,00 t/ha di Subak Tungkub II dan 7,40 t/ha di Subak Sungsang. Pendapatan meningkat rata-rata untuk dua lokasi sebesar Rp. 26.582.000,-/ha (38,16%), sedangkan varietas Ciherang sebagai pembanding sebesar Rp. 19.240.000,-/ha. Usahatani padi layak diusahakan dengan R/C rasio yaitu usahatani PTT sebesar 4,33 dan non PTT sebesar 3,93.en_US
dc.identifier.urihttps://repository.pertanian.go.id/handle/123456789/19754
dc.language.isoiden_US
dc.publisherBalai Besar Penelitian Tanaman Padien_US
dc.subjectPRODUKTIVITAS PADIen_US
dc.subjectPENDAPATANen_US
dc.subjectPENGELOLAAN TANAMAN TERPADUen_US
dc.subjectPTTen_US
dc.subjectRICE PRODUCTIVITYen_US
dc.subjectREVENUEen_US
dc.subjectINTEGRATED CROP MANAGEMENTen_US
dc.subjectICMen_US
dc.titlePeningkatan Produktivitas & Pendapatan Usahatani Padi Petani Melalui Penerapan (PTT) di Kab Tabanan Balien_US
dc.title.alternativeProsiding Temu Teknologi Padi 2015. Buku 1en_US
Files
Original bundle
Now showing 1 - 1 of 1
Loading...
Thumbnail Image
Name:
20. Peningkatan Produktivitas & Pendapatan Usahatani Padi Petani Melalui Penerapan (PTT) di Kab Tabanan Bali - S.A.N. Aryawati dan A.A.N.B. Kamandalu.pdf
Size:
204.26 KB
Format:
Adobe Portable Document Format
Description:
License bundle
Now showing 1 - 1 of 1
Loading...
Thumbnail Image
Name:
license.txt
Size:
1.71 KB
Format:
Item-specific license agreed upon to submission
Description: