EKSISTENSI KELEMBAGAAN P3A BERKAH EMMUT TERHADAP KEBUTUHAN AIR IRIGASI PADA TANAMAN PADI di DESA PADANGSARI KECAMATAN MAJENANG KABUPATEN CILACAP
No Thumbnail Available
Date
2022-09-21
Authors
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
PROGRAM STUDI TATA AIR PERTANIAN, POLITEKNIK ENJINIRING PERTANIAN INDONESIA BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN
Abstract
PROPOSAL PKL 1, 2020.TAP. PENDAHULUAN.Tanaman padi (Oryza Sativa) merupakan komoditas yang menjadi hal
yang sangat penting bagi masyarakat Indonesia karena nasi merupakan
sumber pangan pokok. Dalam kegiatan budidaya tanaman padi terdapat
beberapa hal yang harus diperhatikan salah satunya yaitu tingkat efektivitas
pemberian air irigasinya. Pada setiap fase pertumbuhan tanaman padi akan
selalu membutuhkan jumlah air yang berbeda-beda.
Kemudian pengertian dari Irigasi yaitu faktor yang sangat penting dalam
menunjang kegiatan budidaya tanaman. Penggunaan air hujan sebagai
pengairan pada tanaman belum tentu mencukupi kebutuhan air tanaman
sehingga para petani banyak yang menggunakan sumber mata air lain
seperti sumur, sungai, danau, waduk dan berbagai sumber air lainnya untuk
memenuhi kebutuhan air pada tanaman yang dibudidayakan. Sistem irigasi
dalam kegiatan pengairan diantaranya adalah prasarana irigasi, air irigasi,
manajemen irigasi, kelembagaan pengelolaan irigasi, dan sumber daya
manusia. Di Indonesia ada beberapa jenis irigasi yang diterapkan oleh para
petani untuk mengairi lahan sawah seperti irigasi permukaan, irigasi air
tanah, irigasi pompa, irigasi rawa, serta irigasi tambak.
Dan untuk pengertian dari Efektivitas adalah suatu penyelesaian
pekerjaan yang tidak hanya dipandang dari aspek pencapaian suatu tujuan
saja namun ada aspek ketepatan waktu dalam mencapai tujuan tersebut.
(Kurniawan., 2005:106). Efektivitas saluran irigasi dapat diartikan sebagai
bentuk tingkat kemampuan suatu saluran irigasi dalam mendistribusikan air
dari sumbernya menuju petak sawah milik petani. Pemberian air irigasi dapat
dikatakan efektif apabila semua petak sawah dapat menerima air secara
merata sesuai dengan kebutuhannya.
Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) merupakan sebuah organiasasi
yang memiliki peran penting dalam kegiatan pengelolaan air irigasi dalam
lingkup wilayah tertentu. Pemeliharaan dan pengelolaan irigasi yang
dilakukan oleh P3A ini meliputi saluran irigasi tingkat tersier. P3A ini memiliki
peran dalam pengelolaan, pengoperasian, dan pemeliharaan serta
rehabilitasi jaringan irigasi.
2
Air irigasi yang tersedia di Desa Padangsari Kecamatan Majenang
difungsikan sebagai sarana untuk mengairi lahan sawah yang dominan
ditanami padi, dimana komoditas yang mereka tanam digunakan sebagai
sumber utama makanan pokok warga setempat dan sebagian ada yang
dijual. Dengan demikian, diperlukannya pemberian air irigasi yang efektif dan
efisien demi menunjang keberhasilan kegiatan budidaya tersebut. Namun,
tidak jarang muncul sebuah permasalahan yang kerap terjadi di masyarakat
yaitu seperti penyalahgunaan air irigasi sebagai keperluan selain pertanian,
terjadinya perebutan dalam pembagian air ke petak sawah petani, dan
ketidakperdulian petani terhadap pemeliharaan jaringan irigasi pada saluran
tersier. Maka, salah satu sistem yang memiliki peran penting dalam
pengelolaan irigasi yaitu kelembagaan Perkumpulan Petani Pemakai Air
(P3A) yang dapat dijadikan sebagai faktor penunjang keberhasilan dalam
pendistribusian air irigasi sekaligus pihak yang memiliki hak dalam
pengoperasian sekaligus pemeliharaan jaringan irigasi tersier. Oleh karena
itu, sangat diperlukan Eksistensi Kelembagaan P3A Berkah Emmut
Terhadap Kebutuhan Air Pada Tanaman Padi di Desa Padangsari
Kecamatan Majenang demi menunjang keberlangsungan kegiatan budidaya
tanaman padi agar mendapatkan hasil yang optimal.
Description
Keywords
Irigasi Bergilir, Pengairan Berselang, Traktor Roda 4