Salak Bali dan Pembudidayaannya

dc.contributor.authorGuntoro, Suprio
dc.contributor.authorRahayu, Luh Riniti
dc.contributor.authorSuprapto
dc.date.accessioned2024-02-06T02:45:18Z
dc.date.available2024-02-06T02:45:18Z
dc.date.issued1998
dc.description.abstractBali dikenal kaya dengan berbagai jenis flora maupun fauna, dan beberapa diantaranya bersifat endemik. Diantara jenis tanaman endemik/ khas Bali adalah Salak Bali. Salak Bali terkenal karena memiliki rasa yang khas, daging buah tebal, rasanya manis dengan sedikit masam dan masir. Salak Bali, diperkirakan berasal dari Desa Sibetan sebuah desa di Kecamatan Bebandem, Karangasem yang memiliki ketinggian sekitar 500 - 600 meter di atas permukaan laut, merupakan daerah lahan kering beriklim basah dengan jenis tanah yang dominan laterit. Kini Salak Bali di Karangasem telah berkembang di 4 (empat) kecamatan yakni Kecamatan Bebandem, Selat, Sidemen dan Rendang dengan populasi tanaman sekitar 8.100.000 pohon. Bahkan saat ini Salak Bali telah berkembang pula di beberapa kabupaten di luar Karangasem, seperti di Kabupaten Gianyar, Bangli, Badung, Tabanan dan Buleleng. Namun salak asal Sibetan Karangasem tetap merupakan primadona karena rasa buahnya yang sulit disamai oleh salak lain.
dc.identifier.urihttps://repository.pertanian.go.id/handle/123456789/22002
dc.language.isoid
dc.publisherInstalasi Penelitian dan Pengkajian Teknologi Pertanian Denpasar
dc.subjectF Plant production/Produksi Tanaman::F01 Crop Husbandry/Pertanaman
dc.titleSalak Bali dan Pembudidayaannya
dc.typeBook
Files
Original bundle
Now showing 1 - 1 of 1
Loading...
Thumbnail Image
Name:
Salak Bali dan Pembudidayaannya.pdf
Size:
7.42 MB
Format:
Adobe Portable Document Format
Description:
License bundle
Now showing 1 - 1 of 1
Loading...
Thumbnail Image
Name:
license.txt
Size:
1.77 KB
Format:
Item-specific license agreed upon to submission
Description: