Teknologi Budidaya dan Penanganan Pascapanen Jamur Merang, Volvariella volvacea

dc.contributor.authorSumiati, Etty
dc.contributor.authorDjuariah, Diny
dc.contributor.otherBalai Penelitian Tanaman Sayuranen_US
dc.date.accessioned2022-05-25T03:42:34Z
dc.date.available2022-05-25T03:42:34Z
dc.date.issued2007
dc.descriptionJamur merang Volvariella volvacea merupakan salah satu komoditas sayuran yang prospektif dan potensial untuk dikomersialkan oleh para petani dan pengusaha agribisnis Indonesia. Hal ini karena jamur merang merupakan sayuran bernilai gizi, sumber bahan obat obatan untuk menyembuhkan berbagai jenis penyakit penting, dan bernilai ekonomi tinggi dengan harga jual yang relatif stabil setiap waktu dibandingkan dengan jenis sayuran lainnya (kubis, cabai, dll.), mudah membudidayakannya, bahan baku berupa limbah tanaman tersedia berlimpah, faktor cuaca mendukung untuk pertumbuhan dan perkembangannya, memerlukan lahan pekarangan yang kecil/sempit, modal awal yang relatif kecil, skala budidaya industri rumah tangga, pemasaran (luar dan dalam negeri) masih terbuka lebar, dan merupakan kegiatan pertanian berwawasan lingkungan. Dalam melaksanakan budidaya jamur merang, sebagian besar petani hampir tidak mengikuti Standar Prosedur Operasional (SPO) yang baku. Akibatnya rata-rata hasil jamur merang segar masing sangat rendah, yaitu 150-200 kg per 1 ton substrat atau Efisiensi Biologisnya (EB)15-20%. Petani di luar negeri (Vietnam, China, Thailand, dll.) yang telah dapat menghasilkan lebih dari 300 kg per 1 ton substrat atau EB lebih dari 30%. Kendala yang dihadapi oleh petani antara lain adalah: aplikasi bibit yang belum unggul, tidak menguasai teknologi pembuatan bibit (bibit kultur murni, bibit induk, bibit sebar), dan sumber bibit sebar dibeli dari satu perusahaan yang sama. Selain itu teknologi penanganan setelah panen jamur merang juga tidak difahami. Hal ini mungkin akibat dari wawasan petani yang kurang luas, informasi yang akurat tidak sampai ke petani, penyuluhan dari tim penyuluh dan diseminasi hasil penelitian dari instansi terkait seperti Balai Penelitian Tanaman Sayuran (BALITSA) dll.,belum sampai ke semua petani jamur merang Indonesia. Maksud dan tujuan dari penulisan monografi Jamur Merang ini adalah untuk menyampaikan teknologi budidaya, SPO, dan penanganan pascapanen jamur merang kepada siapa saja yang berkiprah dalam budidaya jamur merang. Harapan kami adalah petani mengikuti SPO yang telah ditetapkan, wawasan petani bertambah luas, hasil jamur petani meningkat, sehingga pendapatan petani meningkat.en_US
dc.identifier.isbn978-979-8304-54-5
dc.identifier.urihttps://repository.pertanian.go.id/handle/123456789/15917
dc.language.isoiden_US
dc.publisherBalai Penelitian Tanaman Sayuranen_US
dc.subjectTeknologien_US
dc.subjectBudidayaen_US
dc.subjectPascapanenen_US
dc.subjectJamur Merangen_US
dc.titleTeknologi Budidaya dan Penanganan Pascapanen Jamur Merang, Volvariella volvaceaen_US
dc.typeBooken_US
Files
Original bundle
Now showing 1 - 1 of 1
Loading...
Thumbnail Image
Name:
M-30 (Teknologi Budidaya dan Penanganan Pascapanen Jamur Merang).pdf
Size:
875.92 KB
Format:
Adobe Portable Document Format
Description:
fulltext
License bundle
Now showing 1 - 1 of 1
Loading...
Thumbnail Image
Name:
license.txt
Size:
1.71 KB
Format:
Item-specific license agreed upon to submission
Description: