Kajian Penggunaan Mesin Penggiling Beras Terhadap Mutu Beras Beberapa Varietas Padi Di Kelompok Tani Suka Karya Desa Sukadiri Kabupaten Tangerang Provinsi Banten

dc.contributor.authorGandarejeki, Unik
dc.contributor.otherPoliteknik Enjiniring Pertanian Indonesiaen_US
dc.date.accessioned2022-11-22T02:06:47Z
dc.date.available2022-11-22T02:06:47Z
dc.date.issued2022-09-21
dc.description.abstractPROPOSAL PKL 1.2019.TAP.PENDAHULUAN.Padi merupakan tanaman penghasil beras yang banyak dibudidayakan di Indonesia, padi merupakan makanan sumber karbohidrat utama selain jagung dan gandum. Penanganan pascapanen padi merupakan salah satu upaya yang sangat strategis dalam rangka mendukung peningkatan produksi padi. Konstribusi penanganan pascapanen terhadap peningkatan produksi padi dapat tercermin dari penurunan kehilangan hasil dan tercapainya mutu gabah dan beras sesuai dengan standar yang ada di Indonesia. Kebutuhan masyarakat terhadap hasil pertanian, terutama beras menjadi permasalahan utama yang harus diatasi saat ini. Selain itu, beras juga merupakan komoditas pokok, sehingga produksi beras dalam negeri menjadi tolak ukur kesediaan pangan bagi masyarakat Indonesia. Penggilingan gabah menjadi beras merupakan salah satu rangkaian utama penanganan pascapanen. Teknologi penggilingan sangat menentukan kualitas dan kuantitas beras yang akan dihasilkan. Penggilingan beras memiliki peran yang sangat penting dalam sistem agribisnis beras di Indonesia. Proses penanaman padi sangatlah rumit dibutuhkan keteitian dan ketekunan khusus dalam pengerjaanya. Mulai dari pengolahan tanah, penanganan bibit unggul, penanaman, perawatan, pemupukan, penyiangan, sampai pengolahan hasil pertanian menjadi butir beras yang membutuhkan waktu dan tenaga yang tidaklah sedikit, ditambah dengan biaya yang harus dikeluarkan untuk semua proses tersebut. Semua itu sangat berbeda dengan masyarakat industri yang menghasilkan produk-produk instan dalam waktu yang singkat dan cepat. Alat dan mesin penggilingan beras yang berkembang di masyarakat sebelum menggunakan mesin penggilling adalah, alat penggilingan beras manual yang merupakan awal dari cara memproduksi beras. Penggilingan manual adalah penggilingan dengan cara menumbuk gabah menggunakan lesung dan alu. Cara penggilingan ini berbasis gesekan antara biji dengan biji dan pembersihan dilakukan dengan cara penampian yang menggunakan nyiru. Cara penggilingan ini menghasilkan kehancuran beras sangat tinggi sehingga rendemennya yang dihasilkan rendah. Setelah beberapa dawarsa, alat penggilingan berkembang menggunakan batu sebagai pengupas gabah yakni mesin pengupas gabah tipe Engelberg Dibeberapa sentra penghasil produksi beras terdapat penggilingan baik kapasitas besar maupun kapasitas kecil. Investasi yang diperlukan untuk mengoprasikan mesin giling kapasitas besar cukup tinggi, sedangkan yang berkapasitas kecil relatif rendah. Berkembangnya mesin penggilingan berkapasitas kecil diharapkan dapat memperbaiki mutu dan menghasilkan rendemen yang tinggi, sehingga ketersediaan beras secara Nasional dapat dipertahankan. Kualitas dan rendemen hasil penggilingan beras sangat dipengaruhi oleh prosedur penggilingan, pengoprasian mesin, umur mesin, manajemen dan perawatan mesin. Proses penyosohan (pemolesan) beras merupakan kegiatan yang sangat menentukan kualitas dan rendemen beras. Penyosohan yang kurang baik akan menurukan nilai jual berasnya, sedangkan penyosohan yang berlebihan akan menurunkan rendemen dan pendapatan butir beras kepala. Pemanfaatan mesin penggiling beras dengan hasil yang banyak setelah panen diharapkan beras yang dihasilkan berkualitas baik dengan persentase beras kepala yang tinggi. Disamping itu, penanganan penggilingan beras yang tepat dapat menekan tingkat susut hasil. Kehilangan hasil pada tahapan penggilingan beras umunya disebabkan oleh penyetelan blower penghisap dan penghembus sekam dan bekatul. Penyetelan yang tidak tepat dapat menyebabkan nilai rendemen giling menjadi rendah. Mesin penggilingan beras dapat dibagi dalam dua tipe yaitu (1) tipe penggilingan satu langkah (single-pass) proses pemecahan kulit dan penyosoh menyatu sekaligus, gabah masuk dari kotak pemasukan dan keluar sudah menjadi beras putih dan (2) tipe penggilingan dua langkah (double￾pass) proses penggilingan berlangsung dua tahap, yaitu proses pemecahan kulit gabah dan penyosohan dilakukan secara terpisah, gabah pecah kulit dihasilkan sebagai produk intermediate. Rendemen giling dari proses ini bias mencapai 65%. (S. Umar, 2014)en_US
dc.identifier.urihttps://repository.pertanian.go.id/handle/123456789/18146
dc.language.isoiden_US
dc.publisherProgram Studi Tata Air Pertanian,Politeknik Enjiniring Pertanian Indonesiaen_US
dc.subjectMesin Penggiling Beras,Mesin Pecah Kulit,Mesin Pemolesen_US
dc.titleKajian Penggunaan Mesin Penggiling Beras Terhadap Mutu Beras Beberapa Varietas Padi Di Kelompok Tani Suka Karya Desa Sukadiri Kabupaten Tangerang Provinsi Bantenen_US
dc.typeWorking Paperen_US
Files
Original bundle
Now showing 1 - 1 of 1
Loading...
Thumbnail Image
Name:
LAPORAN PKL 1 Unik Gandarejeki_THP.pdf
Size:
1.97 MB
Format:
Adobe Portable Document Format
Description:
License bundle
Now showing 1 - 1 of 1
Loading...
Thumbnail Image
Name:
license.txt
Size:
1.71 KB
Format:
Item-specific license agreed upon to submission
Description:
Collections