Persepsi Petani Terhadap Bibit Duku Sambung Pucuk

Loading...
Thumbnail Image
Date
2007
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian
Abstract
Perbanyakan duku secara vegetatif dengan metode sambung pucuk (grafting) lebih disukai oleh petani penangkar karena lebih efisien dari segi pemanfaatan waktu dan biaya produksi. Tujuan dari pengkajian ini adalah untuk mengetahui persepsi terhadap bibit sambung pucuk . Kegiatan dilaksanakan di desa Sukaraja Baru Kabupaten Ogan Ilir Sumatera Selatan. Metoda yang digunakan studi kasus pada penangkar bibit duku dengan melakukan survey secara berulang dalam bulan oktober-Nopember 2006. Hasil pengkajian menunjukan bahwa para penangkar bibit duku sekitar 60 % masih menggunakan batang bawah berasal dari bibit sapuan yang tumbuh disekitar pohon duku dan 40 % penangkar telah menggunakan batang bawah asal semaian. Keuntungan penggunaan bibit duku asal semaian yaitu bibit tumbuh seragam, persentase hidupnya lebih banyak. Dengan melakukan sambung pucuk, maka pada umur 6-7 tahun tanaman duku sudah berbuah, sedangkan bibit asal biji baru berbuah setelah berumur 15-20 tahun.
Description
Keywords
Duku, Grafting, Sambung pucuk
Citation