Persepsi Petani Terhadap Bibit Duku Sambung Pucuk

dc.contributor.authorHutapea, Yanter
dc.contributor.authorSuparwoto, T
dc.contributor.authorWaluyo
dc.contributor.otherBalai Pengkajian Teknologi Pertanian Malukuen_US
dc.date.accessioned2020-07-07T04:56:03Z
dc.date.available2020-07-07T04:56:03Z
dc.date.issued2007
dc.description.abstractPerbanyakan duku secara vegetatif dengan metode sambung pucuk (grafting) lebih disukai oleh petani penangkar karena lebih efisien dari segi pemanfaatan waktu dan biaya produksi. Tujuan dari pengkajian ini adalah untuk mengetahui persepsi terhadap bibit sambung pucuk . Kegiatan dilaksanakan di desa Sukaraja Baru Kabupaten Ogan Ilir Sumatera Selatan. Metoda yang digunakan studi kasus pada penangkar bibit duku dengan melakukan survey secara berulang dalam bulan oktober-Nopember 2006. Hasil pengkajian menunjukan bahwa para penangkar bibit duku sekitar 60 % masih menggunakan batang bawah berasal dari bibit sapuan yang tumbuh disekitar pohon duku dan 40 % penangkar telah menggunakan batang bawah asal semaian. Keuntungan penggunaan bibit duku asal semaian yaitu bibit tumbuh seragam, persentase hidupnya lebih banyak. Dengan melakukan sambung pucuk, maka pada umur 6-7 tahun tanaman duku sudah berbuah, sedangkan bibit asal biji baru berbuah setelah berumur 15-20 tahun.en_US
dc.identifier.urihttps://repository.pertanian.go.id/handle/123456789/9696
dc.language.isoiden_US
dc.publisherBalai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanianen_US
dc.subjectDukuen_US
dc.subjectGraftingen_US
dc.subjectSambung pucuken_US
dc.titlePersepsi Petani Terhadap Bibit Duku Sambung Pucuken_US
dc.typeArticleen_US
Files
Original bundle
Now showing 1 - 1 of 1
Loading...
Thumbnail Image
Name:
Pros Maluku 2007 hal 509.pdf
Size:
685.85 KB
Format:
Adobe Portable Document Format
Description:
License bundle
Now showing 1 - 1 of 1
Loading...
Thumbnail Image
Name:
license.txt
Size:
1.71 KB
Format:
Item-specific license agreed upon to submission
Description: