Variasi Status Reproduksi pada Akseptor Inseminasi Buatan di Kecamatan Jatinom, Kabupaten Klaten
No Thumbnail Available
Date
2019
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Direktorat Kesehatan Hewan
Abstract
Kebuntingan pada ternak sapi ditentukan oleh kesiapan organ reproduksi dan ketepatan tata laksana inseminasi buatan. Kombinasi antara kondisi reproduksi sapi yang sehat, kemampuan deteksi birahi oleh peternak dan ketepatan pelaksanaan inseminasi buatan akan meningkatkan produktivitas peternak. Inseminasi buatan selalu diawali dengan laporan peternak pada petugas inseminator, tetapi pada prosedur IB tidak dilakukan pemeriksaan status reproduksi pada individu akseptor tersebut sebelum dikawinkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui variasi status reproduksi saat birahi pada sapi akseptor yang meminta pelayanan IB pada inseminator di Kecamatan Jatinom, Kabupaten Klaten. Status reproduksi diketahui dengan pemeriksaan per rektal dan ultrasonograļ¬ (USG). Dari hasil penelitian pada 41 ekor akseptor yang meminta pelayanan IB pada bulan November 2018, ditemukan sebanyak 17 ekor sapi (41,46%) berada dalam fase puncak estrus dan siap dikawinkan, 19 ekor tidak dalam keadaan birahi, lima ekor mengalami gangguan reproduksi. Sebanyak 58,54% ternak akseptor yang meminta pelayanan inseminasi buatan tidak dalam kondisi reproduksi yang optimal sehingga kemungkinan terjadi kebuntingan menjadi lebih kecil. Diperlukan peningkatan pengetahuan peternak tentang pentingnya pengamatan estrus yang akurat, pemeriksaan status reproduksi secara berkala, serta prosedur pelayanan IB yang tepat untuk meningkatkan angka kebuntingan.
Description
Keywords
Status reproduksi, Estrus, Akseptor IB, Gangguan reproduksi