ASPEK KONSERVASI TANAH DALAM PENANGGULANGAN DEGRADASI LAHAN PADA LAHAN KERING KABUPATEN TOJO UNA-UNA SULAWESI TENGAH
Loading...
Date
2017-10
Authors
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian
Abstract
Konservasi tanah merupakan salah satu aspek penting dalam mendukung
program ketahanan pangan. Hal ini diperlukan untuk menciptakan kawasan yang
memiliki lingkungan yang lestari. Desa Bongka Makmur, Kecamatan Ulu Bongka
Makmur, Kabupaten Tojo Una-una, Sulawesi Tengah, mempunyai luas sekitar 1873 ha.
Terletak pada koordinat 121°29’30” – 121°31’30” Bujur Timur dan antara 01°03’20”-
01°6’30” Lintang Utara. Lahan bertopografi datar hingga berbukit dengan solum
dangkal. Untuk menciptakan lingkungan yang berkelanjutan, telah dilaksanakan
penelitian pada desa tersebut mengenai rona sistim teknik konservasi tanah lahan kering
untuk mengatasi degradasi lahan. Penelitian bertujuan untuk melihat lingkungan
konservasi tanah dan merekomendasikan teknologi konservasi tanah secara insitu, agar
dapat mengatasi degradasi lahan. Data pengamatan kesesuaian lahan beberapa
komoditas menunjukkan bahwa lahan yang dapat dikembangkan untuk komoditas
pertanian di desa Bongka Makmur seluas 520 ha (27,80 %) pada tegalan dan 192 ha
(10,25 %) pada pekarangan. Sedangkan sisanya adalah kawasan konservasi dengan luas
5,23 % dan tanaman tahunan seluas 56,75 % yang masih sulit dijadikan lahan pertanian
tanaman pangan, karena kondisi biofisik lahan. Ada potensi sumber air yang cukup
memungkinkan untuk dapat mengairi persawahan. Rekomendasi Kebun campuran yang
memiliki lereng 3-25 %, maksimum proposi tanaman semusim adalah 30-75 % dengan
tergantung pada keadaan teknik konservasi insitu. Hal yang sama pada penggunaan
lahan sawah dengan kelerengan 0-3 % memiliki rekomendasi berbeda.
Description
Otonomi Daerah menyebabkan penyelenggaraan pembangunan dilakukan oleh
Pemerintah Daerah. Salah satunya adalah pergeseran desentralisasi dalam perencanaan,
pelaksanaan, pengendalian, pengawasan dan pembiayaan pembangunan pertanian.
Seiring dengan perubahan paradigma pembangunan tersebut, maka manajemen
pembangunan pertanian akan mengalami penyesuaian. Konsekuensi dari perubahan
tersebut, semua pemerintah daerah dituntut untuk dapat merumuskan program dan
strategi pembangunan pertanian yang tepat (Badan Litbang Pertanian, 2004). Dengan
demikian sektor pertanian dapat berperan penting dalam pembangunan daerah.
Primatani merupakan suatu model atau konsep baru diseminasi yang dapat
mempercepat penyampaian informasi dan bahan dasar inovasi baru, menggunakan
pendekatan agroekosistem dan kondisi sosial masyarakat (Adimihardja 2006;
Adimihardja 2007). Konservasi tanah merupakan model teknologi inovasi yang dapat
memberikan kontribusi menciptakan lingkungan yang lestari serta mendukung
peningkatan ketahanan pangan. Hal ini karena dapat meningkatkan kualitas lahan dan
mengatasi degradasi lahan (Rachman dan Dariah, 2007; Bie, 2005).
Keywords
Lahan kering, konservasi tanah, tojo una-una