ASPEK KONSERVASI TANAH DALAM PENANGGULANGAN DEGRADASI LAHAN PADA LAHAN KERING KABUPATEN TOJO UNA-UNA SULAWESI TENGAH
dc.contributor.author | Erfandi, Deddy | |
dc.contributor.other | Balai Pengkajian Teknologi Pertanian | en_US |
dc.date.accessioned | 2019-08-06T06:15:27Z | |
dc.date.available | 2019-08-06T06:15:27Z | |
dc.date.issued | 2017-10 | |
dc.description | Otonomi Daerah menyebabkan penyelenggaraan pembangunan dilakukan oleh Pemerintah Daerah. Salah satunya adalah pergeseran desentralisasi dalam perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, pengawasan dan pembiayaan pembangunan pertanian. Seiring dengan perubahan paradigma pembangunan tersebut, maka manajemen pembangunan pertanian akan mengalami penyesuaian. Konsekuensi dari perubahan tersebut, semua pemerintah daerah dituntut untuk dapat merumuskan program dan strategi pembangunan pertanian yang tepat (Badan Litbang Pertanian, 2004). Dengan demikian sektor pertanian dapat berperan penting dalam pembangunan daerah. Primatani merupakan suatu model atau konsep baru diseminasi yang dapat mempercepat penyampaian informasi dan bahan dasar inovasi baru, menggunakan pendekatan agroekosistem dan kondisi sosial masyarakat (Adimihardja 2006; Adimihardja 2007). Konservasi tanah merupakan model teknologi inovasi yang dapat memberikan kontribusi menciptakan lingkungan yang lestari serta mendukung peningkatan ketahanan pangan. Hal ini karena dapat meningkatkan kualitas lahan dan mengatasi degradasi lahan (Rachman dan Dariah, 2007; Bie, 2005). | en_US |
dc.description.abstract | Konservasi tanah merupakan salah satu aspek penting dalam mendukung program ketahanan pangan. Hal ini diperlukan untuk menciptakan kawasan yang memiliki lingkungan yang lestari. Desa Bongka Makmur, Kecamatan Ulu Bongka Makmur, Kabupaten Tojo Una-una, Sulawesi Tengah, mempunyai luas sekitar 1873 ha. Terletak pada koordinat 121°29’30” – 121°31’30” Bujur Timur dan antara 01°03’20”- 01°6’30” Lintang Utara. Lahan bertopografi datar hingga berbukit dengan solum dangkal. Untuk menciptakan lingkungan yang berkelanjutan, telah dilaksanakan penelitian pada desa tersebut mengenai rona sistim teknik konservasi tanah lahan kering untuk mengatasi degradasi lahan. Penelitian bertujuan untuk melihat lingkungan konservasi tanah dan merekomendasikan teknologi konservasi tanah secara insitu, agar dapat mengatasi degradasi lahan. Data pengamatan kesesuaian lahan beberapa komoditas menunjukkan bahwa lahan yang dapat dikembangkan untuk komoditas pertanian di desa Bongka Makmur seluas 520 ha (27,80 %) pada tegalan dan 192 ha (10,25 %) pada pekarangan. Sedangkan sisanya adalah kawasan konservasi dengan luas 5,23 % dan tanaman tahunan seluas 56,75 % yang masih sulit dijadikan lahan pertanian tanaman pangan, karena kondisi biofisik lahan. Ada potensi sumber air yang cukup memungkinkan untuk dapat mengairi persawahan. Rekomendasi Kebun campuran yang memiliki lereng 3-25 %, maksimum proposi tanaman semusim adalah 30-75 % dengan tergantung pada keadaan teknik konservasi insitu. Hal yang sama pada penggunaan lahan sawah dengan kelerengan 0-3 % memiliki rekomendasi berbeda. | en_US |
dc.identifier.isbn | 978-602-6954-16-9 | |
dc.identifier.uri | https://repository.pertanian.go.id/handle/123456789/7253 | |
dc.publisher | Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian | en_US |
dc.subject | Lahan kering, konservasi tanah, tojo una-una | en_US |
dc.title | ASPEK KONSERVASI TANAH DALAM PENANGGULANGAN DEGRADASI LAHAN PADA LAHAN KERING KABUPATEN TOJO UNA-UNA SULAWESI TENGAH | en_US |
dc.type | Book | en_US |