PELUANG PASAR DAN AGRIBISNIS SAYURAN DI LAHAN RAWA

Loading...
Thumbnail Image
Date
2006
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Balittra
Abstract
Potensi lahan lahan rawa cukup besar diperkirakan rnencapai 33,4 juta ha. Dari luas tersebut lahan pasang surut seluas 20,1 juta ha dan sekitar 9 juta diantaranya cocok untuk pertanian, sedangkan luas lahan lebak diperkirakan 13,28 juta ha yang tersebar luas di Sumatera, Kalimantan dan Irian Jaya (Nugroho et al. 1992; Widjaja-Adhi et al., 1992). Tanaman sayuran sangat dibutuhkan dalam kehidupan manusia karena sebagai sumber vitamin dan mineral. Pengembangan sayuran di lahan rawa, baik lahan pasang surut maupun lahan lebak cukup potensial namun produksi yang dicapai masih rendah. Tingkat konsumsi rata-rata pada tahun 2004 sebesar 57, 12 kg/kapita/th. Untuk memenuhi kebutuhan sayuran, pemerintah Indonesia mengimport sebanyak 21.000 ton/tahun (Suhardi, 2006). Pengusahaan sayuran di lahan rawa seperti lahan rawa pasang surut diusahakan di guludan sedangkan di lahan rawa lebak dangkal dapat ditanam di lahan sawah, dan di rawa lebak tengahan dapat ditanam di guludan dalam bentuk monokultur maupun tumpang sari. Khusus untuk wilayah Kalimantan Selatan komoditas sayuran yang banyak diusahakan petani di lahan rawa lebak seperti kacang panjang, tomat, terong, buncis, semangka dan cabai. Produksi tanaman tersebut akan meningkat jika musim kemarau panjang di lahan lebak. Perkembangan luas panen dan produksi komoditas sayuran di Kalimantan Selatan tahun 2000 - 2003 disajikan pada Tabel 1 yang menunjukkan pertumbuhannya menurun sebesar 1%, sementara produktivitas meningkat sebesar 6,13% (Pusat Data dan Informasi Pertanian, 2004).
Description
Keywords
PELUANG PASAR DAN AGRIBISNIS SAYURAN DI LAHAN RAWA
Citation
Collections