PERSEPSI DAN MOTIVASI PETANI MENGENAI TEKNOLOGI KONSERVASI LAHAN PERTANIAN BERLERENG DI KECAMATAN LABANGKA KABUPATEN SUMBAWA NUSA TENGGARA BARAT
Loading...
Date
2016-05-31
Authors
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
BB Pengkajian Teknologi Pertanian
Abstract
Pengelolaam sumberdaya lahan pertanian berlereng oleh sebagian besar petani lahan kering di kabupaten Sumbawa belum dilakukan secara optimal. Pemanfaatan lahan pertanian berlereng untuk tanaman pangan secara intensif mengakibatkan degradasi tanah permukaan oleh erosi pada musim hujan relatif besar. Pengkajian bertujuan untuk mengetahui persepsi dan motivasi petani serta adopsi teknologi konservasi lahan pertanian berlereng. Pengkajian dilaksanakan di desa Labangka, kecamatan Labangka, kabupaten Sumbawa dari bulan Maret hingga Desember 2014. Penelitian menggunakan pendekatan survei. Pemilihan dan penentuan sampel responden secara purposif. Pengumpulan data dilakukan melalui teknik observasi langsung dan wawancara mendalam pada 40 orang responden dengan menggunakan kuesioner. Pendekatan pengumpulan dan analisis data dalam penelitian adalah memadukan pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Pengumpulan data kuanlitatif dilakukan dengan menyusun item pertanyaan secara sistematis menggunakan scala Likert. Data yang dikumpulkan dianalisis menggunakan metode analisis deskriptif. Hasil analisis menunjukkan bahwa persepsi petani mengenai teknologi konservasi lahan pertanian berlereng mencapai 83,54 %. Persepsi petani dari aspek kognitif menunjukkan sebagian besar petani mempunyai pemahaman bahwa konservasi lahan berlereng sangat perlu dilakukan untuk mengurangi erosi tanah. Motivasi petani mengenai teknologi konservasi lahan pertanian berlereng mencapai 84,98 %, meliputi Kebutuhan akan penerapan teknologi konservasi lahan (Existence) sebesar 83,29 %, Kebutuhan akan kerjasama dalam penerapan teknologi konservasi lahan berlereng (Relatedness) sebesar 89,66 %, dan Kebutuhan untuk berkembang dalam penanganan konservasi lahan pertanian berlereng (Growth) sebesar 82,25 %. Motivasi petani untuk menerapkan teknologi konservasi lahan pertanian berlereng pada hakekatnya didasarkan pada pemenuhan kebutuhan, dapat dilakukan dengan biaya rendah dan menguntungkan. Tingkat adopsi teknologi konservasi lahan pertanian berlereng belum optimal yaitu 66,86 %.
Description
Keywords
Persepsi, Motivasi, Lahan Berlereng, Teknologi, Konservasi