PRODUKSI DAN KANDUNGAN SELENIUM BEBERAPA GALUR TANAMAN TEMU-TEMUAN DI LAHAN PASANG SURUT, SUMATERA SELATAN
No Thumbnail Available
Date
2009
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan
Abstract
Description
Lahan pasang surut merupakan lahan potensial untuk pertanian. Saat ini sebagian lahan pasang surut di Sumatera Selatan telah direklamasi dan dimanfaatkan untuk lahan pertanian, terutama untuk budidaya padi. Salah satu kelebihan lahan pasang surut adalah kandungan mineral Fe, Cu, dan Se yang cukup tinggi. Kelebihan tersebut dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan produk pertanian dengan kandungan Se (selenium) tinggi bermanfaat sebagai antioxidan. Salah satu komoditas potensial untuk lahan pasang surut adalah tanaman temu-temuan. Penelitian penanaman temu-temuan di lahan pasang surut bertujuan untuk mengetahui produksi dan kandungan unsur mikro Se pada rimpang tanaman temu-temuan di lahan pasang surut. Penelitian lapang dilakukan di Desa Karang Agung, Kecamatan Sungai Lilin, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan. Tiga jenis tanaman temu-temuan, yakni jahe emprit, kunyit, dan temulawak di-tanam dengan menerapkan standar prosedur operasional budidaya tanaman temu-temuan yang disesuaikan dengan kondisi lahan pasang surut, termasuk pengapuran dan pengaturan sistem drainase. Parameter yang diamati adalah produksi rimpang segar, mutu simplisia, dan kandungan Se pada rimpang temu-temuan. Sebagai pembanding ketiga jenis tanaman temu-temuan juga ditanam di tanah mineral di Sukamulia, Sukabumi dan dilakukan analisis Se pada rimpang temu-temuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata produksi rim-pang segar untuk jahe emprit, kunyit, dan temulawak masing-masing adalah 4,52; 12,90; dan 20,40 ton/ha. Mutu simplisia memenuhi standar MMI, dimana kadar sari larut alkohol adalah 13,13-14,77%; 12,79-16,54%, dan 5,98-7,12%. Kandungan Se pada rimpang jahe, kunyit, dan temulawak berturut-turut 1,78; 1,98; dan 2,08 ppm, sedangkan kandungan Se pada rimpang temu-temuan yang ditanam di Sukamulia, Sukabumi tidak terukur.