Beberapa Keuntungan Penggunaan Bibit Lada Asal Setek Satu Ruas
No Thumbnail Available
Date
1992
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan
Abstract
Description
Penelitian dilakukan di Kebun Percobaan Cahaya Negeri lampung Utara dengan menggunakan : 1) Bibit siap tanam asal setek satu ruas 2) setek tujuh ruas asal sulur panjang, 3) setek tujuh ruas asal sulur cacing, dan 4) setek tujuh ruas asal sulur gantung. Bibit asal satu ruas dipersiapkan terlebih dahulu dipersemaian hingga mencapai tujuh ruas, sedangkans etek tujuh ruas ditanam langsung di kebun. Perlakuan disusun dalam rancangan acak kelompok dengan 4 ulangan. Masing-masing petak perlakuan terdiri atas 21 tanaman dengan jarak tanam 2.5 X 2.5 m. setelah 13 bulan hasil percobaan menunjukkan bahwa tanaman asal bibit setek satu ruas hanya memerlukan penyulaman sebanyak 19.05% yang ternyata sangat rendah jika disbanding dengan setek 7 ruas baik sulur panjang, sulur cacing maupun sulur gantung yang masing-masing memerlukan penyulaman sebesar 73.81, 83.33 dan 98.81%. keperluan bibit sulaman masing-masing berturut-turut 4.25, 34.0, 40.74 dan 54.0 bibit. Disisi lain, pada umur 13 bulan, tanaman asal setek satu ruas memiliki cabang buah rata-rata 14.49 per pohon sedangkan tanaman asal setek sulur panjat 2.66, sulur cacing 0.55 dan sulur gantung 0.23. pada umur 13 bulan, rata-rata tinggi tanaman asals etek satu ruas mencapai 124.57 cm sedangkan rata-rata tinggi tanaman asal setek sulur panjat, sulur cacing dan sulur gantung berturut-turut 35.76, 36.51 dan 23.47 cm. lebih lanjut lagi pada umur 13 bulan ini 25% tanaman asal bibit satu ruas telah berbunga sedangkan tanaman asal bibit lainnya belum ada yang berbunga. Ditinjau dari jumlah biaya untuk pengadaan bibit, bahan tanaman asal setek satu ruas relative lebih mahal dari sulur cacing atau sulur gantung tetapi tidak berbeda dengan biaya pengadaan bibit tujuh ruas asal sulur panjat.