Status Ubi Jalar sebagai Bahan Diversifikasi Pangan Sumber Karbohidrat

Loading...
Thumbnail Image
Date
2009-12-16
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan
Abstract
Ubi jalar menghasilkan karbohidrat yang lebih efisien dibandingkan dengan padi, dengan biaya produksi yang lebih murah, lebih mudah, dan risiko kegagalan panen yang lebih kecil. Produktivitas nasional ubi jalar hingga saat ini masih rendah, 10-11 t/ha umbi segar. Di sentra produksi, petani mampu memanen ubi jalar 35 t/ha umbi segar. Rendahnya produktivitas nasional ubi jalar diperkirakan karena rendahnya estimasi (under estimate) dan disarankan untuk dilakukan verifikasi dan validasi data. Usaha produksi ubi jalar pada umumnya dilakukan secara komersial. Areal dan wilayah produksi yang relatif rendah tanpa fasilitasi dan bantuan Pemerintah, mengindikasikan bahwa usahatani ubi jalar cukup kompetitif terhadap palawija lain dan menguntungkan secara ekonomis. Ubi jalar sebagai bahan pangan mengandung kalori, vitamin, dan mineral cukup tinggi. Produk olahan ubi jalar sebagai pangan sangat beragam, memungkinkan untuk memperbesar porsi penggunaannya sebagai pangan substitusi. Diperlukan peningkatan citra ubi jalar sebagai makanan bermartabat tinggi, tidak lagi diposisikan sebagai makanan lapisan masyarakat bawah. Di Amerika Serikat, Eropa, dan Asutralia, ubi jalar justru menjadi makanan istimewa. Ekspor ubi jalar goreng ke Jepang dari Indonesia secara kontinu dalam jumlah yang besar menunjukkan bahwa masyarakat Jepang mengapresiasi ubi jalar sebagai makanan yang layak.Adanya kesadaran masyarakat Indonesia untuk tidak merasa malu mengonsumsi ubi jalar dipastikan akan meningkatkan permintaan ubi jalar dan diversifikasi bahan pangan nasional
Description
Buletin Iptek Tanaman Pangan kini telah memasuki tahun ke-4. Di usianya yang relatif muda, buletin ilmiah ini dinilai berhasil mengemban misi yang penting, yaitu memberikan pencerahan tentang berbagai aspek sistem produksi tanaman pangan kepada pejabat, wakil rakyat, peneliti, dosen pertanian, penyuluh, dan masyarakat pertanian. Misi yang kedua adalah memberi kesempatan kepada peneliti untuk berpikir kreatif dengan mereduksi ide baru dan pandangan positif untuk membangun pertanian tanaman pangan. Dalam hal kontinuitas maupun jumlah makalah yang diterbitkan pada setiap nomor, buletin ini juga cukup konsisten. Meski demikian redaksi akan lebih bekerja keras lagi untuk menjaring makalah dari para peneliti dan terus berupaya meningkatkan kualitas buletin yang terbit dua kali setahun ini.
Keywords
Citation
Collections