Strategi Pembangunan Pertanian pada Lahan Terlantar

Loading...
Thumbnail Image
Date
2007-12-16
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan
Abstract
Semangat untuk merehabilitasi dan memanfaatkan lahan alang-alang (Imperata cylindrica) dilandasi oleh TAP MPR-RI No. IX/MPR/2001. Pokok-pokok arahan dalam TAP MPR-RI tersebut yang berkenaan dengan pengelolaan sumber daya alam (SDA), adalah: (1) memulihkan ekosistem yang telah rusak akibat eksploitasi SDA secara berlebihan tanpa perhatian terhadap kelestariannya, (2) menyusun strategi pemanfaatan SDA yang berlandaskan kepada optimalisasi manfaat dengan memperhatikan potensi dan kontribusinya kepada kepentingan masyarakat, daerah dan nasional. Lahan alang-alang dengan topografi datar sampai bergelombang dalam hamparan luas dijumpai di Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi, di daerah yang beriklim tropik basah. Sebelumnya lahan tersebut berupa lahan hutan hujan tropik dengan kesuburan rendah, kecuali di bagian aluvial. Lahan alang-alang dapat ditanami karet, kelapa sawit, tebu, kakao, dan kopi, dengan investasi tinggi. Sistem usahatani berbasis tanaman pangan dengan teknik konservasi berupa tanaman lorong, dapat dikembangkan di bagian aluvial. Dari luas lahan alang-alang di Indonesia sekitar 8,5 juta ha, rehabilitasi dan pemanfaatan lahan alang-alang di dataran rendah dengan ketinggian
Description
Buletin Iptek Tanaman Pangan baru memasuki tahun kedua. Meski demikian, publikasi ini sudah mendapat perhatian yang cukup luas dari para peneliti di lingkungan Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan, bahkan Badan Litbang Pertanian. Hal ini tercermin dari pernyataan beberapa peneliti tentang Buletin Iptek dan tulisan yang masuk ke redaksi
Keywords
Citation
Collections