AMELIORASI DAN PEMUPUKAN TANAMAN KEDELAI DI LAHAN RAWA PASANG SURUT
Loading...
Date
2014
Authors
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Balai Pengunjian Standar Instrumen Pertanian Lahan Rawa
Abstract
Pada lahan rawa pasang surut kedelai banyak ditanam pada lahan potensial. lahan sulfat masam potensial dan lahan gambut dengan tipe luapan B, C, dan D. Umumnya tanah pada tipologi lahan tersebut bersifat sangat masam dan kahat hara sehingga memerlukan pemberian bahan amelioran dan pupuk. Pada lahan sulfat masam potensial dengan pH < 4,0 perlu diberikan kapur sebesar 2-3 t/ha, tetapi apabila pH >4.0 maka cukup diberikan I tha. Pada lahan sulfat masam (pH > 4,0) dan belum pernah ditanami kedelai perlu diberikan rhizobium dan nitrogen sebanyak 22,5 kg N/ha. Pada lahan sulfat masam pH < 4,0 efektifitas rhizobium menurun sehingga diperlukan 45 kg N/ ha. Pada lahan tipe luapan C diperlukan 180 kg P,O/ha dan pada lahan tipe luapan B diperlukan 135 PO/ha. Efek residu P sampai pada musim tanam kelima. Pupuk P dapat diberikan dalam bentuk TSP SP36 atau fosfat alam, dengan cara larik, tugal atau sebar. Pada lahan dengan pH 24,0 diperlukan sebesar 30 kg K,O/ha, dan apabila pH < 4.0 diperlukan 60 kg K,O. Pada lahan gambut tanaman kedelai memerlukan kapur 1 ton CaO/ha, yang belum pernah ditanami kedelai perlu diberi rhizobium dan 11,25 kg N/ha, apabila tanpa rhizobium diperlukan 23 kg N/ha. Pupuk P diberikan 22,5-45.0 kg PO/ha dengan cara disebar, dan dalam bentuk SP26, SP36 atau fosfat alam Pemberian pupuk mikroba biofosfat dapat mengurangi kebutuhan pupuk P setara 45 kg P,O/ha. Pupuk K diperlukan 30 kg K,0/ha dengan cara sebar! tugal tetapi 60 kg K,O /ha apabila dengan cara larik.