POTENSI PENGEMBANGAN TANAMAN PADI LAHAN PASANG SURUT DI KABUPATEN BULUNGAN
Loading...
Date
2007
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Balai Pengunjian Standar Instrumen Pertanian Lahan Rawa
Abstract
Kabupaten Bulungan mempunyai luas wilayah 18.010,50 kmĀ² dengan jumlah penduduk sebesar 40.398 jiwa terdiri atas 30.072 laki-laki dan 10.326 perempuan. Pola hujan termasuk ke dalam pola A (pola curah hujan tunggal), B (curah hujan bulanan sedikit berfluktuasi), dan C (pola curah hujan ganda), termasuk kedalam zona iklim A (daerah beriklim hujan tropis). Lahan pasang surut di kabupaten Bulungan termasuk katagori tipe luapan A dan B utamanya yang dekat dengan daerah aliran sungai, sedangkan yang lebih atas umumnya telah mengarah ke tipe luapan C dan D. Penggunaan lahan pertanian terutama untuk lahan sawah seluas 6.354 ha terdiri atas irigasi setengah teknis 30 ha, irigasi sederhana 90 ha, irigasi desa/non PU 637 ha, tadah hujan 3.235 ha, dan pasang surut 2.862 ha. Dari luas lahan sawah 6.354 ha pada tahun 2005 hanya 3.349 ha ditanami padi sawah, sehingga masih ada 3.005 ha lahan sawah yang tidak dimanfaatkan. Sistem budidaya yang dilakukan petani umumnya masih secara tradisional, penanaman padi dilakukan 1 - 2 kali setahun tergantung pada tipe luapan. Padi yang ditanam adalah varietas IR 64 dan pada umumnya petani menanam varietas lokal. Benih padi umumnya masih menggunakan produksi sendiri ataupun hasil tukar dengan petani lain, sehingga kemurnian dan kualitas rendah akibatnya hasil yang diperoleh belum optimal. Dengan kondisi demikian maka produksi gabah yang dihasilkan masih rendah yaitu 19,19 ku/ha. Untuk peningkatan produktivitas perlu perbaikan tata air, pengolahan tanah, pemupukan dan ameliorasi. Untuk meningkatkan produksi padi di wilayah ini, ekstensifikasi lahan masih bisa dilakukan perlu didukung oleh kebijakan pemerintah melalui program transmigrasi